Poco.pocoAvatar border
TS
Poco.poco
Massa Bubarkan Kebaktian Gereja GBI Filadelfia Medan, Polisi: Tak Ada Larangan Ibadah


Ratusan orang yang bermukim di Kompleks Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, melakukan aksi protes terkait bangunan rumah yang diduga berubah fungsi menjadi Gereja.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, kurang lebih perubahan fungsi tersebut terjadi selama dua bulan terakhir.

Aksi protes dilakukan ratusan warga sekitar pukul 10.30 WIB.

Kejadian ini viral di Instagram milik 'eunikeyulia'.

Dalam video yang diunggah pemilik akun menulis keterangan;

'Minggu tanggal 13 Januari 2019, ketika kami ingin memulai ibadah pagi, gereja kami diserang oleh warga yang berbeda keyakinan, dan memaksa gereja untuk ditutup. Mereka memaksa masuk untuk mengacaukan ibadah kami.

Kami umat Kristiani di Gereja Bethel Indonesia jemaat Filadelfia di Jalan permai 4 blok 8 Griya Martubung no.31 Kelurahan Besar Kecamatan Medan labuhan Sumatera Utara, kami hanya beribadah sekali seminggu (atas permintaan warga setempat) dan sudah kami lakukan.


Dan disini kami tidak melakukan hal yang terlarang. Kami hanya beribadah tetapi mengapa pagi ini gereja kami diserang? Dimana keadilan di negeri ini? Dimana toleransi umat beragama? Tuhan beserta kami.


Kami sebagai umat Kristiani merasa terjepit dan terintimidasi untuk beribadah di negara kami sendiri. Kami mohon dengan sangat kepada Bapak presiden @jokowi untuk menindak tegas agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di Bangsa ini.


Mohon kepada teman' untuk bantu share video ini. Tuhan memberkati



Video viral tersebut telah direspon 6,158 warganet.

Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto, yang dikonfirmasi Tribun Medan melalui WhatsApp mengatakan, benar ada aksi protes warga yang mana berubahnya fungsi bangunan.

"Kami turun langsung ke lokasi dan memberikan pesan Kamtibmas agar warga jangan terpancing emosional sehingga tak melakukan tindakan anarkis. Bukan ditutup, tapi pendirian gereja tersebut tidak sesuai dengan aturan, yaitu belum ada izin," ujarnya.

Usai ditangani pihak kepolisian, informasi lain yang dihimpun warga akhirnya selesai dengan keputusan pihak Pendeta berjanji akan mentaati kesepakatan yang telah disepakati tersebut.

Aksi protes warga didominasi kalangan ibu-ibu ini mereda setelah ditandatanganinya Surat Peryataan dari Pendeta Jan Fransman Saragih yang dibubuhi materai dan diketahui oleh Camat Medan Labuhan Arrahman Pane, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto, Koramil 10/ML Kapten Inf. P.Purba, Kepala KUA Medan Labuhan M.Lukman Hakim serta disaksikan dari pengurus yang mendirikan rumah ibadah, perwakilan warga blok VIII Lk XX, Kepling XX dan Lurah Besar T Roby Chairi, SIP, MSi.

Khilafah

Subhanallah

emoticon-Inggris
3
7.3K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
KuwuRTAvatar border
KuwuRT
#57
di usut tuntas ga percaya kalau cuma masalah izin, kalau perlu itu semua termasuk emak-emak di tanyain satu-satu alasan sama motif mereka, dan harus ada yang tanggung berjawab secara hukum.

medan banyak umat kristiani nya, jangan sampai ada konflik.

emoticon-Marah
0