JIM CROW, Masa Lalu Segrerasi di Amerika




Di thread kali ini, ane akan membahas kebijakan yang cukup rasis karena akhir-akhir ini di dunia Sepakbola kembali muncul kasus rasis tepatnya di Serie A namun, di Thread ini akan membahas rasisme yang terjadi di Amerika Serikat. Sebagian gansis mungkin sudah tahu banyaknya kasus rasisme di AS hingga sekarang walaupun sudah ada HAM yang melindungi WN AS di negara mereka sendiri dan JIM CROW ini adalah awal dari segala kebijakan segregasi di AS dan juga awal dari Rasis dan juga diskriminasi. Check it outtt...

Awal Mulanya JIM CROW


Masalah kulit hitam yang dianaktirikan sudah lama terjadi karena awalnya memang kaum kulit hitam adalah sebatas budak.

Awalnya isu perbudakan sudah ingin dihapuskan dari era Thomas Jefferson tapi, isu dihapusnya perbudakan oleh Thomas Jefferson kalah 1 suara oleh kongres AS.

Klimaksnya, terjadi perang saudara dan kemenangan di pihak utara. Btw, perbudakan susah dihapuskan karena Negara-negara bagian selatan AS sangat membutuhkan tenaga kerja untuk mengurus pertanian dan alasan ini yang akhirnya menimbulkan konflik berkepanjangan.

Setelah civil war selesai, dimulailah rekonstruksi, di masa ini sudah mulai tercium kembali rasisme yang terjadi di bagian selatan AS karena kekalahan yang mereka derita sangat menyakitkan. Dalam praktiknya, kebijakan rasis ini (JIM CROW) sudah dimulai dari awal 1870 an hingga tahun 1965.

Kebijakan ini hanya diberlakukan di Negara-negara bagian selatan AS. Cukup lama bukan untuk mereka kulit hitam yang hidupnya susah dan diberlakukan dengan buruk di negara mereka sendiri.

Apa itu JIM CROW

“JIM CROW” adalah sebagian kata yang diambil dari judul lagu. Lagu itu bernama “Jump JIM CROW” yang dinyanyikan oleh seorang aktor kulit putih, Thomas D. Rice ketika memerankan orang kulit hitam di suatu pertunjukan. Sejak itu, JIM CROW selalu ditujukan kepada orang kulit hitam. Ketika banyak negara bagian selatan melegalkan segregasi untuk kulit hitam di akhir-akhir abad 19, maka segregasi itu dinamakan Hukum JIM CROW.

Dalam pelaksanaannya JIM CROW ini punya slogan “separate but equal” yang berarti warga kulit hitam dipisahkan dari kulit putih namun memiliki fasilitas yang sama dengan kulit putih namun, dalam pelaksanaannya kulit hitam selalu mendapatkan fasilitas yang buruk karena dana untuk kulit hitam selalu lebih rendah.

Pelaksaan ini diperuntukan untuk orang kulit hitam, siapapun itu dan terkadang untuk kulit berwarna (mempunyai keturunan kulit hitam dan kulit putih) juga diperlakukan seperti kulit hitam.

Pelaksanaan JIM CROW

“SEPARATE BUT EQUAL”. Berpisah atau lebih tepatnya dipisahkan. Pemisahan faslitas ini dilakukan dimana-mana, di fasilitas umum maupun fasilitas khusus. Contohnya adalah Segregasi di sekolah, di tempat umum, transportasi umum seperti bis, restoran, dan juga tempat istirahat. Terjadi juga di kesatuan militer di negara bagian yang melegalkan JIM CROW ini.

Lebih parahnya, salah satu presiden AS, Woodrow Wilson berinisiatif melakukan segregasi ini di gedung kerja pemerintahan pada tahun 1913. Presiden Wilson juga mendukung banyak segregasi di selatan maupun di utara. Di masa pemerintahannya banyak palang bertuliskan “WHITE ONLY” dan semacamnya. Palang itu banyak terdapat di tempat umum, lebih anehnya di WC tempat buang air pun terdapat tanda segregasi untuk kulit hitam.

Mereka yang Kontra JIM CROW

UU hak sipil tahun 1875 diperkenalkan oleh Charles Sumner dan Benjamin Butler yang menjamin setiap orang terlepas dari unsur SARA dan perbudakan. UU hanya sebatas angin lalu saja dalam pelaksanaannya. Banyak UU yang tertolak oleh kongres karena orang kulit putih banyak yang menguasai kursi pemerintahan dan banyaknya orang kulit putih selatan di pemerintahan AS yang secara tidak langsung mendukung segregasi dan menolak UU hak sipil untuk kulit hitam.

Pada tahun 1887, Pendeta WH Heard mengajukan protes atas diskriminasi yang dilakukan oleh Perusahaan Kereta Api Georgia, namun Perusahaan itu beralasan bahwa mereka sudah menyediakan fasilitas yang sama sesuai dengan slogan “separate but equal” dan akhirnya, perusahaan itu diputuskan tidak bersalah atas protes yang dilakukan oleh Heard.

Upaya menghilangkan JIM CROW yang paling terkenal adalah kasus Plessy vs Ferguson tahun 1896 dimana, Homer Plessy, seorang kulit berwarna mencoba untuk duduk di tempat kulit putih dan ia tidak menghiraukan arahan untuk pindah ke tempat duduk khusus berwarna. Kasus ini pun berlanjut hingga Mahkamah Agung. Keputusan MA bahwa tindakan Plessy itu salah dan segregasi yang dilanggar olehnya itu adalah aturan yang berlaku. Sejak itu, keputusan MA ini berkontribusi secara tidak langsung pada diskriminasi yang terjadi di AS hingga diterbitkannya UU HAM untuk kulit hitam tahun 1965.

Suburnya JIM CROW Menumbuhkan Rasisme di AS


Dengan keputusan MA di kasus Plessy vs Ferguson, rasisme pun tumbuh dan banyak kulit hitam yang menderita. Warga kulit putih beralasan bahwa mereka melindungi status mereka tapi dengan cara yang salah yaitu mengancam orang kulit hitam dengan hak-hak kulit putih mereka. Rasisme ini meluas hingga ke wilayah utara yang notabene masih menerima kulit hitam dengan baik.

Orang-orang selatan juga sangat membenci kulit hitam karena pasukan Utara saat itu didukung oleh kulit hitam yang membuat kulit hitam bisa hidup cukup merdeka. Mereka juga sangat mengagungkan ras kulit putih sebagai ras yang paling tinggi di atas semuanya. Munculnya 3K juga sangat berpengaruh dengan rasisme di AS.

Sekadar di luar topik, 3K muncul setahun setelah Cicil War tepatnya tahun 1866. Organisasi ini sangat mendewakan kulit putih dan menganggap kulit hitam adalah Public Enemy yang harus dihilangkan. Banyak kasus orang kulit hitam dikeroyok oleh organisasi ini dan pernah juga di era Presiden Eisenhower atau JFK, ketika sekelompok kulit hitam yang berkampanye dengan bus, tiba-tiba 3K ini langsung menyerang bus itu, membakarnya dan menyiksa orang kulit hitam yang ada di dalamnya.

Anehnya, mereka melihat kulit hitam hanya dari warna kulitnya. Padahal, dengan adanya kulit hitam mereka sudah makmur dan membuat AS cukup adidaya hingga sekarang ini. Banyak prestasi yang ditorehkan oleh kulit hitam di saat JIM CROW ini berlaku seperti Muhammad Ali dapat Emas di Olimpiade, Kareem Abdul Jabbar yang mentereng di karier Basket di NBA dan masih banyak lagi.

Dihilangkannya Kebijakan JIM CROW

Pada tahun 1954, NAACP (National Association for the Advancement of Colored People) atau Asosiasi untuk kemajuan kulit berwarna bersama pengacaranya membawa kasus yang sama seperti kasus Plessy vs Ferguson yang membuat sebuah keputusan penting yaitu MA dengan secara bulat membatalkan keputusan Plessy 1896 (keputusan saat kasus Plessy vs Ferguson) dan mengamanatkan bahwa segregasi di sekolah publik harus dihapus karena bukan hukum yang konstitusional lagi.

Secara resmi UU Hak Sipil dikeluarkan secara resmi oleh Presiden Johnson pada 2 Juli tahun 1964 berisi larangan diskriminasi di akomodasi atau tempat publik. Secara bertahap UU ini diberlakukan ke seluruh AS. Ini kemenangan yang telak untuk kulit hitam namun, perjalanan mereka berjuang melawan diskriminasi sangatlah epik. Banyak korban yang berjatuhan seperti Presiden Kennedy yang cukup pro dengan kulit hitam dan mimpi mereka untuk mendapatkan ini akhirnya terwujud dan hal ini sangat spesial untuk aktivis kulit hitam seperti Marthin Luther King Jr, Malcolm X, dan banyak lagi.

Sejak UU diberlakukan, banyak prestasi atlet kulit hitam yang diakui seperti Jesse Owens ketika Olimpiade 1936 di Berlin, petinju Jack Johnson dan Muhammad Ali. Mulailah bangsa kulit hitam maupun keturunannya bisa menghirup udara segar kemerdekaan yang sebenarnya yaa walaupun terkadang masih ada saja kasus-kasus rasis dan diskriminasi yang terjadi hingga saat ini.

Cukup thread ini sampai disini saja. Masih banyak jika terus digali masalah segregasi ini. Mohon maaf bila ada hal yang salah, ane minta pendapat kalian masalah di atas juga dan jangan lupa cendol.