Kemudian hari.....
Hari itu aku pulang dari sekolah dengan menahan tangis, aku mengurung diri di kamar mandi sekalian cuci muka biar gak ketauan Bi Yanti jika aku menangis. Tapi untungnya di rumah lagi gak ada siapa-siapa.
Pengakuan yang baru saja aku dengar seperti masih terngiang-ngiang.
Aku, Ana dan Iqbal pergi ke SMP 3, dan disana Fika sudah menunggu.
Kami bertemu di belakang sekolah.
Quote:
Iqbal : "Ini Cik, yang namanya Fika.."
Aku : "Ah masa??"
Iqbal : "Eh iya Cik, tanyain aja weh.. Ngaran maneh Fika lain? (Nama kamu Fika bukan?)"
X : "Hayu ah Fik, pulang duluan urang (aku) mah.."
Iqbal : "Tuh kan temennya aja manggil namanya Fika.."
Aku melihat Ana senyum-senyum sinis sembari membalikkan badan.
Ana : "Fik, ini yang nama Cika, pacarnya Angga, kamu sama Angga temenan atau pacaran Fik?"
Aku : "Kamu sama Angga deket ya rumahnya?"
Fika : "Ya lumayan deket sih, kamu yang rumahnya deket Pasundan kan? Ya lebih deket rumah aku daripada rumah kamu mah.."
Aku : "Terus kamu ada hubungan apa sama Angga? Temenan?"
Fika : "Aku pacarnya..."
Aku : "Serius? Dari kapan?"
Fika : "Iya serius, mau 1 bulan ini sih, Angga suka bareng juga pulang sekolah sama aku.."
Iqbal : "Tah, bener kan Cik, aku mah gak ngarang-ngarang.."
Aku : "Hmmm aku tanya Angga aja dulu bener enggak nya.."
Fika : "Iya sok (silahkan) aja sih, aku mah gak ada masalah da emang bener.."
Kamu yang selalu buat aku semangat untuk ada di sekolah
Kamu yang selalu buat aku tertawa dengan segala kejailan
Aku yang suka malu kalo nilai ku lebih rendah dari nilai-nilai ujian kamu
Hari ini aku sesedih ini karena patah hati
Apa yang salah dari aku, Angga?
Apa dia lebih cantik dan baik?
Malam itu aku beranikan diri untuk menelpon ke rumahnya Angga, rasanya dada ku masih begitu sesak jika belum mendengar penjelasan darinya.
Quote:
TUU...T TUUUTT...
Y : "Halo... halooo...."
Aku : "Kayaknya ini ibu nya Angga... Gimana ya?? Ngomong enggak...ngomong enggak...ngomong...enggak..."ucapku dalam hati.
Y : "Haloo saha ieu nya? (siapa ini ya?)"
TUT TUT TUT TUT...
Aku duduk menunggu di samping telpon.
Tapi tidak ada suara telpon berdering kembali. Kita punya kode misscall, dua kali berdering dan dua kali nada tersambung.
Lalu aku pun menelpon lagi,
"TUUTTT.... TUUUUTTT"
Aku menutup telpon dan kembali menunggu.
"Apa Angga lagi di luar rumah ya..."
Perasaan sedih masih sangat aku rasakan. Aku mengingat-ngingat kapan terakhir kita pulang sekolah bareng, cerita sama-sama dan tertawa bersama. Aku kembali menangis teringat semuanya. Aku bertanya-tanya kenapa itu terjadi? Apa salah aku?