Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

prabocor69Avatar border
TS
prabocor69
Prabowo Bikin Hoaks Lagi, Benarkah UI Cuma Punya 1 Profesor Fisika?
Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengeluhkan minimnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pakar setingkat profesor yang ada di RI.

Bahkan ia mengaku pernah mendapat 'bisikan' bahwa jumlah profesor bisang fisika di Universitas Indonesia hanya satu. Benar kah?

detikFinance pun langsung melakukan penelusuran. Mengutip laman resmi staff.ui.ac.id, ditemukan ada lebih dari satu profesor bidang fisika yang mengajar di FMIPA UI.

Sosok pertama adalah Prof. Dr. Drs. Terry Mart. Pria kelahiran Palembang, 3 Maret 1965 ini mengemban tanggung jawab sebagai kepala grup pengembangan teori nuklir dan partikel fisika.

Terry menyelesaikan pendidikan sarjananya di UI pada tahun 1988 dengan predikat cumlaude. Hingga tahun 2009, ia telah menerbitkan sedikitnya 100 artikel ilmiah yang dituangkan dalam sejumlah jurnal dan berbagai forum konferensi fisika tingkat dunia.

Sosok lainnya adalah Prof. Dr. A Harsono Soepardjo, M.Eng. Pria kelahiran Solo 7 Juli 1951 ini juga aktif mengajar di FMIPA UI. Salah satu hasil penelitiannya adalah sistem pengering ikan tenaga matahari dengan penerapan efek trapezoidal greenhouse di tahun 2005.

Di Departemen Fisika, UI, Harsono mengemban tugas sebagai Kepala Lektor.

Termasuk Prof Harsono dan Terry Mart, seluruhnya ada 6 orang penyandang Profesor bidang Fisika di UI. Berikut daftarnya:
Prof. Dr. A. Harsono
Prof. Dr. Anto Sulaksono
Prof. Dr. B.E.F. da Silva
Prof. Dr. Djarwani S.Soejoko
Prof. Dr. Rosari Saleh
Prof. Dr. Terry Mart

Seperti diketahui, Kepala Media Center Prabowo-Sandi, Ariseno Ridhwan, menyayangkan salah kutip yang dilakukan salah satu media nasional saat calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berpidato pada acara Indonesia Economic Forum.

Ariseno menjelaskan, dalam pidatonya, Prabowo tidak pernah menyampaikan bahwa saat ini Indonesia hanya memiliki satu profesor fisika.

"Silakan didengarkan lagi. Dilihat lagi rekaman pidato Pak Prabowo. Khususnya pada bagian itu. Tidak ada kalimat seperti yang ditulis media bahwa Prabowo bilang Indonesia hanya punya satu profesor fisika," ujar Ariseno dalam keterangannya, Minggu (25/11/2018).

Ia menjelaskan, Prabowo saat itu memaparkan dengan jelas permasalahan Indonesia dalam persaingan teknologi dan sains, sebagaimana yang dikatakan fisikawan peraih Nobel dari Amerika Serikat kepada Prabowo saat dia berkunjung ke Indonesia.

Menurut Ariseno, fisikawan tersebut mengatakan kepada Prabowo. jika Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, di Universitas Indonesia (UI) yang menjadi perguruan tinggi terbaik, hanya memiliki satu profesor fisika.

Baca juga: Strategi Prabowo Kembangkan IPTEK di Indonesia

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan soal profesor fisika tersebut dalam Indonesia Economic Forum, di Hotel Shangri-La, Rabu (21/11/2018).

"Kita hanya memiliki satu profesor fisika, hanya satu, coba bayangkan. Di abad 21, abadnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu bagaimana kita mau bersaing di bidang ilmu pengetahuan?" Kata Prabowo.

Tak lama berselang, Timses Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Faldo Maldini menjelaskan maksud ucapan Prabowo soal jumlah profesor fisika di Indonesia yang cuma 1 orang. Ucapan Prabowo itu dianggap sebagai bentuk sentilan terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Baca juga: Prabowo Sebut Profesor Fisika di RI Cuma 1, Timses: Itu Sentilan

"Terkait ucapan Pak Prabowo, itu bentuk sentilan agar negara ini harus serius untuk bersaing. Investasi di riset dan pengembangan kita saja cuma 0.5%-1% APBN. Sama Thailand dan Vietnam saja, kita sudah ketinggalan sejauh tujuh tikungan obat nyamuk, apalagi sama Inggris atau Amerika Serikat. Kalau cara mengelola negara seperti sekarang, masih ada Profesor fisika saja sudah bagus," kata Jubir Prabowo-Sandi, Faldo Maldini.

Namun setelah itu Ariseno memberi penjelasan lebih lanjut bahwa yang dibicarakan Prabowo bukanlah Indonesia hanya punya satu profesor fisika melainkan Universitas Indonesia yang hanya punya satu profesor fisika.

Baca juga: Penjelasan Timses Prabowo Soal Jumlah Profesor Fisika RI Cuma Satu

https://finance.detik.com/berita-eko...344.1512380627

Koalisi prabohong gak berhentinya produksi hoaks. prabocor Genderuwo bin Sontoloyo!
Diubah oleh prabocor69 26-11-2018 02:03
-1
3.3K
48
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
app.developerAvatar border
app.developer
#9
Syarat menjadi pembimbing disertasi S3 adalah memiliki pangkat Guru Besar.

Berarti untuk membuka program S3 Fisika, suatu kampus harus punya minimal 1 orang Guru Besar Fisika.

Tinggal hitung saja jumlah program S3 Fisika di Indonesia, maka itu adalah jumlah minimal Guru Besar Fisika di Indonesia.
Diubah oleh app.developer 26-11-2018 02:15
2
Tutup