Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan mengakuisisi 80,6 persen saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) senilai US$917 juta atau sekitar Rp13,6 triliun (asumsi kurs Rp14.820 per dolar AS).

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto menjelaskan perseroan dan anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) telah menandatangani Perjanjian Pengikat Jual Beli Bersyarat (PPJB) dengan induk usaha Holcim, Holderfin BV, terkait rencana pengambilalihan Holcim Indonesia pada Senin (12/11).

"SIIB berencana membeli 6,18 miliar saham atau mewakili seluruh saham yang ditempatkan pada Holcim Indonesia yang dimiliki oleh Holderfin BV," ujar Agung dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/11).

Agung menjelaskan tujuan dari pengambilalihan saham tersebut adalah untuk memperluas jaringan pabrik semen di dalam negeri, diversifikasi produk, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, serta memperkuat posisi bisnis siap pakai.

Rencana akuisisi ini, menurut dia, akan berlaku efektif setelah seluruh ketentuan dan persyaratan pendahuluan dalam PPJB terpenuhi. Adapun nilai akuisisi tersebut, menurut Agung, mencapai US$917 juta atau sekitar Rp13,6 triliun dan dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar.

Guna membiayai rencana akuisisi ini, SIIB telah menandatangani perjanjian fasilitas dengan sejumlah bank asing senilai US$1,28 miliar atau sekitar Rp18,97 triliun dengan jangka waktu pinjaman 24 bulan. Adapun bank yang terlibat, yakni PT BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, MUFG Bank Ltd, dan Standard Charterd Bank.

Sementara CEO LafargeHolcim Jan Jenish menjelaskan telah menandatangani penjualan saham 80,6 persen saham Holcim Indonesia, dengan perhitungan 100 persen saham perusahaan senilai US$1,75 miliar. Penjualan saham tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari upaya peninjauan ulang portofolio bisnis perusahaan.

"Sebagai bagian dari strategi 2022 untuk membangun petrumbuhan, kami telah berkomitmen untuk melakukan divestasi sekitar 2 miliar franc Swiss (US$1,75 miliar)," ujarnya dalam keterangan di laman resmi LafargeHolcim.

Ia menjelaskan aset yang akan dijual ke Semen Indonesia mencakup seluruh operasional LafargeHolcim di Indonesia. Ini terdiri dari 4 pabrik semen, 33 pabrik siap pakai (ready-mix), dan 2 tambang agregat

Melalui transaksi tersebut, menurutnya, target rasio perusahaan sebesar 2 kali utang bersih terhadap EBIDTA bakal tercapai pada akhir 2019.


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...donesia-rp14-t

akuisisi gan