darifsAvatar border
TS
darifs
Ini Dia 6 Sosok Pahlawan Yang Baru





1. A.R. Baswedan



Abdurrahman Baswedan atau lebih dikenal dengan A.R. Baswedan (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 9 September 1908 – meninggal di Jakarta, 16 Maret 1986 pada umur 77 tahun). Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, muballigh, dan juga sastrawan Indonesia. A.R. Baswedan pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante. A.R. Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir. Selain itu Beliau merupakan Kakek dari Anies Baswedan.




2. Ir. H. Pangeran Muhammad Noor



Ir. H. Pangeran Muhammad Noor (lahir di Martapura, Hindia Belanda, 24 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 15 Januari 1979 pada umur 77 tahun) adalah mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Gubernur Kalimantan pada 1901. Ia lahir dari keluarga bangsawan Banjar, karena ia adalah intah (cucu dari cucu) Raja Banjar Sultan Adam al-Watsiq Billah.

Pangeran Muhammad Noor adalah salah satu pejuang kemerdekaan di tanah Borneo, sekaligus menjabat Gubernur Borneo (sebelum dimekarkan menjadi beberapa provinsi) pertama berkedudukan di Yogyakarta pada masa pemerintahan Sukarno. Ia juga pernah menugaskan Hasan Basry dan Tjilik Riwut berjuang di Kalimantan merebut kemerdekaan.

Beliau juga merupakan tokoh pejuang yang berhasil mempersatukan pasukan pejuang kemerdekaan di Kalimantan ke dalam basis perjuangan yang diberi nama Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan di bawah pimpinan Hassan Basry (1945-1949) dan juga sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Beliau juga menerima Anugerah Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama karena jasa dan pengabdian pada tahun 1973.




3. Hj. Andi Depu



Hj Andi Depu adalah sosok perempuan inspiratif yang telah memberikan dedikasi yang tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya di jazirah Mandar.

Ia adalah salah satu sosok yang dipuji masyarakat Mandar. Ia adalah pejuang kemerdekaan Indonesia saat peran melawan Belanda di wilayah Sulawesi Selatan (Sulawesi Barat).

Dalam sejumlah literatur, disebutkan, di zaman penjajahan, hanya daerah Tinambung (Balanipa) yang tidak mampu dikuasai pasukan Belanda, karena ada sosok Ibu Agung yang memimpin perjuangan merah-putih saat Belanda ingin kembali menancapkan kekuasaan di tanah Mandar.

Hj Andi Depu adalah tokoh pertama dari Sulawesi Barat, yang dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional, sejak berpisah dari Sulawesi Selatan.


4. Depati Amir



Depati Amir merupakan salah satu pejuang Bangka yang heroik. semangat kepahlawanananya menggema hampir diseluruh tanah bangka. Depati Amir merupakan putra dari Depati Bahrin. depati amir aktif melawan penjajahan Belanda di Bangka. Karena geraknya yang sangat menghawatirkan akhirnya ia diasingkan di desa air mata Kupang, NTT.


5. Kasman Singodimedjo



Mr. Kasman Singodimedjo (lahir di Poerworedjo, Jawa Tengah, 25 Februari 1904 – meninggal di Jakarta, 25 Oktober 1982 pada umur 78 tahun) adalah Jaksa Agung Indonesia periode 1945 sampai 1946 dan juga mantan Menteri Muda Kehakiman pada Kabinet Amir Sjarifuddin II. Selain itu ia juga adalah Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal bakal dari DPR.


6. Brigjend Syam'un



Brigjen Syam'un merupakan cucu dari Kyai Wasid yang merupakan pemimpin perjuangan Geger Cilegon pada 1888 melawan Belanda.

Dalam perjuangannya, Beliau pernah bergabung dengan Pembela Tanah Air atau Peta pada 1943-1945 dan terlibat untuk pembentukan pemerintah daerah dan diangkat menjadi bupati Serang.

Beliau juga pernah menjadi komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan berada di garis depan pengusiran tentara Jepang pada 1945. Pada Oktober 1945 sampai Janauari 1946, ia turut berupaya menumpas Gerakan Dewan Rakyat. Kemudian, diangkat menjadi panglima TKR Divisi 1000/I dan kemudian diangkat menjadi komandan Brigade I/Tirtayasa periode 1946-1947. Brigade I/Tirtayasa merupakan cikal bakal Korem Maulana Yusuf Serang.


Diubah oleh darifs 10-11-2018 09:46
0
895
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kitten.meowAvatar border
kitten.meow
#3
Di buku pelajaran belanda
Cuma ada tulisan
Belanda menguasai indo selama 350 thn.


Selesai
0