Pemerintah Indonesia akan menghentikan pencarian korban gempa tsunami Sulawesi, Kamis (11/10), nanti. Pemerintah juga berencana mengubah daerah-daerah yang rentan menjadi ruang publik, menghindari agar masyarakat tidak tinggal di tempat berbahaya. Sejauh ini, korban bencana alam ganda itu telah mencapai angka 1.700 lebih.

Oleh: Kanupriya Kapoor dan Fathin Ungku (Reuters)

Petugas penyelamat akan berhenti mencari mayat korban gempa dan tsunami di pulau Sulawesi pada hari Kamis (11/10), badan penanggulangan bencana nasional mengatakan pada hari Minggu (7/10).

Pengumuman itu muncul setelah jumlah korban tewas resmi dari gempa berkekuatan 7,5 SR yang diikuti dengan tsunami pada 28 September naik menjadi 1.763.

Mayat masih ditemukan, terutama dari reruntuhan bangunan di kota kecil Palu dan dari lingkungan yang terkena likuifaksi, sebuah fenomena yang mengubah tanah menjadi rawa berlumpur, di selatan kota.

“Evakuasi berhenti pada 11 Oktober,” kata juru bicara badan mitigasi bencana nasional, Sutopo Purwo Nugroho, saat konferensi pers.

“Korban yang belum ditemukan dinyatakan hilang,” katanya. Beberapa pencarian terbatas mungkin masih dilakukan tetapi pencarian skala besar dengan banyak personil dan alat berat akan dihentikan, katanya.

Baca Sumber