ilneroAvatar border
TS
ilnero
Mahfud Kutuk Rekayasa Kasus Ratna, Minta Fadli Tanggung Jawab: Dia Tahu Keberadaan RS
Mahfud MD Kutuk Rekayasa Kasus Ratna dan Minta Fadli Zon Tanggung Jawab: Dia Tahu Keberadaan RS!

KETUA Mahkamah Konstitusi 2008-2013 Prof Mohammad Mahfud MD mengutuk aktor-aktor politik yang merekayasa peristiwa penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet.

Menurut Mahfud MD, dirinya baru bertemu  dengan dokter ahli bedah yang mengatakan bahwa luka di kanan kiri kelopak mata Ratna Sarumpaet  itu aneh.

"Itu kita kutuk, kalau benar tetjadi. Tapi kalau hanya mainan politik ya pemainnya yang kita kutuk. Saya baru ketemu seorang dokter ahli bedah. Katanya, luka di kanan kiri kelopak mata agak aneh krn sama. Kita tunggu saja lerkembangannya," ujar Mahfud MD melalui akun twitternya.

Cuitan Mahfud MD ini untuk menjawab komentar salah satu netizen (warganet) yang mengutuk aksi kekerasan terhadap Ratna Sarumpaet.

Ketika ada netizen lain, yakni @FadhillahAisya3 yang mengatakan dokter itu bkn ahli IT yang bisa mendiagnosa dari gambaran sebuah foto, Mahfud pun langsung memberikan komentar.

"Memang, makanya dokter itu bilang aneh, bukan bilang rekayasa. Sy tetap pd pendirian: jika @RatnaSpaet benar dianiaya sekeji itu, ya, kita kutuk pelakunya dan polisi hrs menangkapnya. Tp kalau itu rekayasa mainan politik ya kita kutuk perekayasanya dan polisi hrs memeriksanya," tulis Mahfud di akun twitternya.

Setelah muncul berbagai informasi di media sosial (medsos) yang mengugatkan dugaan adanya rekayasa terhadap kasus Ratna Sarumpaet, Mahfud kemudian membuat twit lagi.

Kali ini, dia menyoroti twit Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang dianggap pertama kali memunculkan informasi bahwa Ratna Sarumpaet dianiaya.

Mahfud MD meminta polisi segera menuntaskan kasus ini dan kemudian menjelaskan kepada publik kejadian yang sebenarnya.

Kepada Fadli Zon, Mahfud MD berharap memberikan pertanggungjawabkan untuk menjelaskan secara jernih duduk persoalan kasus tersebut.

"Kita juga berharap Fadli Zon bertanggungjawab utk mengclearkan kasus ini krn cuitan dialah yg menyiarkan penganiayaan thd Ratna," ujar Mahfud MD di akun twitternya, Rabu (3/10/2018) sekitar 45 menit lalu.

Menurut Mahfud MD, Fadli Zon adalah orang yang juga tahu keberadaan Ratna Sarumpaet saat ini.

"Dia (Fadli Zon) juga tahu dimana Ratna kini berada. Mumpung Hari Hak utk Tahu belum lewat seminggu dirayakan," ujar Mahfud MD.

Seperti diberitakan sebelumnya, aktivis Ratna Sarumpaet menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ratna merupakan salah seorang juru kampanye nasional di Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Ketua Dewam Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

"Sore ini, setelah agak pulih ia (Ratna Sarumpaet) melaporkan ke Pak Prabowo kejadian yg menimpanya. Pak Prabowo didampingi Pak Amien Rais dan Fadli Zon," ujar Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018), seperti ditulis Kompas.com yang dikutip Wartakotalive.com.

Menurut Nanik, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.

Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel.

Kemudian, Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.

Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek.

Dengan sisa tenaga, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.

Menurut pengakuan Ratna, lanjut Nanik, kejadiannya sangat cepat, sehingga ia sulit mengingat urutan kejadiannya.

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," ucap Nanik.

"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat mbak Ratna menemui Pak Prabowo," katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto menyebutkan pihaknya belum menerima laporan polisi (LP) soal dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.

"Ratna Sarumpaet, kita belum mendapatkan laporan, hanya informasi katanya dia dianiaya tanggal 21 September, nah itu kan sudah lama, enggak ada laporan, ya kita enggak tahu," kata Setyo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Setyo juga membenarkan informasi bahwa pihaknya mencari keberadaan Ratna ke sejumlah rumah sakit yang ada di Bandung. Hal itu untuk melihat apakah Ratna sempat mendapat perawatan medis.

"Kita melakukan pengecekan di sana (rumah sakit di Bandung) enggak tahunya yang bersangkutan sudah ada di rumah, dan katanya bertemu dengan Pak Prabowo, katanya ya," terang dia. Baca juga: Ratna Sarumpaet Disebut Dikeroyok di Bandung, Ini Kata Polisi dan Pihak Bandara Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menuturkan bahwa kantor polisi di Bandung tidak mendapatkan laporan soal penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Kami sudah cek seluruh jajaran polsek, tidak ada laporan polisi," kata Irman, saat ditemui di Mapolrestabes, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10/2018).

http://wartakota.tribunnews.com/amp/...an-rs?page=all

0
3.3K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
trimusketeersAvatar border
trimusketeers
#26
Quote:


Hampir emoticon-Ngakak
0
Tutup