Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
Gempa Terganas: Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi
Gempa Terganas: 
Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi
Senin, 1 Oktober 2018 15:35


Gempa Terganas: Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi
Lumpur Yang Tiba-tiba Muncul Dari Permukaan Tanah Menyapu Seisi Daratan. Saat kejadian, juga muncul suara ledakan.

Dream - Dua wilayah, yakni Kelurahan Petobo, Kota Palu, dan Desa Jonooge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, mengalami kerusakan cukup parah usai gempa yang disusul tsunami, Jumat kemarin.


Perut bumi memuntahkan lumpur, menenggelamkam rumah, kendaraan, jalan, serta menyeret kampung Petobo hingga dua kilometer.


" Daratan seperti hanyut dan tergeser dua kilo dari posisi semula. Rumah tenggelam," kata Muh Sutomo, warga Masamba yang saat ini berada di Petobo mencari keluarganya yang hilang, dikutip dari laman Fajaronline.id, Senin 1 Oktober 2018.


Menurut laporan jurnalis Fajaronline.id, Ridwan Masrzuki, hampir seluruh bangunan di wilayah tersebut rata. Lumpur yang tiba-tiba muncul dari permukaan tanah menyapu seisi daratan.


Kini Kelurahan Petobo dan Desa Jonooge berubah menjadi lautan lumpur. Sebagian rumah dan fasilitas umum tenggelam. Dari lokasi bencana usai gempa dan tsunami, keluar sumber air bercampur lumpur. Saat kejadian, juga muncul suara ledakan.


Baca juga: Innalillahi... Satu Kampung Lenyap Dilumat Lumpur Usai Gempa Palu


Akses menuju lokasi bencana di Desa Jonooge masih lumpuh. Banyak badan jalan yang terbelah dan berubah jadi gundukan. Jembatan ambruk dan rusak berat. Sementara itu, wilayah Kota Palu yang juga belum tersentuh proses evakuasi adalah Kelurahan Petobo.


Hampir satu kelurahan wilayah tersebut berubah menjadi padang lumpur. Perumahan BTN dan permukiman penduduk setempat dilumat air bercampur lumpur dari perut bumi.


Material rumah bercampur kendaraan berserakan hingga menggunung. Belum diketahui jumlah korban jiwa di dua wilayah terisolasi tersebut. 

Para Ilmuwan Dunia Tercengang Dahsyatnya Tsunami Palu

Dream - Para ilmuwan terkejut dengan kekuatan tsunami yang menghancurkan Kota Palu pada Jumat pekan lalu. Sebab, dalam pandangan mereka, gempa yang sebelumnya terjadi seharusnya tidak menimbulkan gelombang yang merusak.


"Kami kira itu bisa menimbulkan tsunami, tidak sebesar itu," ujar geofisikawan pada firma konsultan Temblor sekaligus pengajar di Humboldt State University Kalifornia, Amerika Serikat, Jason Patton, dilansir Sydney Morning Herald.
Dia menambahkan apa yang terjadi di Palu belum pernah ditemukan oleh para ilmuwan. " Kita cenderung belum pernah mengamati sebelumnya," kata dia.


Gempa 7,4 Skala Richter pada Jumat sore kemarin berpusat di 80 Kilometer utara Kota Palu. 30 menit kemudian muncul gelombang air setinggi 5 meter menerjang Kota Palu, menerjang bangunan, kendaraan, dan menewaskan ratusan orang.
Musibah tsunami kerap terjadi setelah adanya gempa bumi megathrust, yang terjadi akibat sesar naik turun pada patahan bumi.


Gempa ini memicu gelombang besar yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan kerusakan pada radius ribuan mil dari pusat gempa.

Beda Karakter dengan Tsunami Aceh

Gempa di Sulteng kemarin diyakini bergerak dengan kecepatan 800 kilometer per jam. Tetapi, karakter gempa ini berbeda dengan gempa di Sumatera dengan kekuatan 9,1 SR yang menimbulkan tsunami hebat setinggi 30 meter di Aceh dan sekitarnya yang termasuk sesar megathrust.

Sesar yang adalah strike-slip, yaitu bergerak secara horisontal. Sesar ini diyakini seharusnya tidak menimbulkan tsunami.
"Tetapi, dalam keadaan tertentu bisa saja terjadi (tsunami)," kata Patton.

Banyak Kemungkinan

Sesar strike-flip di Sulteng diprediksi memiliki beberapa gerakan vertikal. Bisa juga sesar pada daerah patahan melewati kawasan dasar laut yang bisa naik turun, sehingga terjadi gesekan bisa mendorong air laut.


Kemungkinan lain tsunami terjadi akibat adanya longsoran dasar laut karena gempa. Longsoran itu menimbulkan tekanan pada air, seperti yang terjadi di Alaska pada 1964. Saat itu, Alaska diguncang gempa 9,64 SR.


Patton pun menjelaskan berbagai macam faktor bisa menjadi penyebab tsunami Palu. Kajian dasar laut menjadi sangat penting untuk memahami apa yang sedang terjadi. 
"Kita tidak akan tahu penyebabnya sampai semuanya selesai," ucap dia.
https://www.dream.co.id/news/gempa-t...i-181001g.html

Pasca Gempa Sigi: Kampung yang Hilang
Dipublikasikan tanggal 1 Okt 2018



Sam Inspirasi
Dipublikasikan tanggal 1 Okt 2018

Kisah Dr Eka Erwansyah, dosen kedokteran Unhas anggota tim relawan Unhas :
Bencana Palu dlm pandangan sy bukan hanya Bencana Luarbiasa, tapi Sungguh Sangat Luar Biasa.
Biasa dlm suatu bencana hanya ada 1 atau 2 "pembunuh". Biasanya gempa saja, atau Gempa plus tsunami.

Bencana Aceh didahului gempa tapi "sang pembunuh" sebenarnya adalah hanya 1 yaitu tsunami.

Nah di Palu ada TIGA  "Sang Pembunuh":
1. Gempa (banyak korban tertimbun reruntuhan bangunan)
2. Tsunami(sekitar 1000 org disekitar pantai sedang persiapan Festival Nomini) tersapu oleh tsunami.
3. Lumpur (Ada perkampungan yg hilang akibat lumpur yg menyembur dari dlm bumi dan dalam sekejap menenggelamkan 1 perkampungan. Diperkirak enyembur dan menimbun mereka).

Kebetulan Sy dan Teman2 yg tergabung dlm Tim DVI Unhas sudah berada di lokasi sejak kemaren pagi. Kampung yg hilang itu Kampung Petobo, daerah Sigi.

Kemaren saat yg menghimpun data ante mortem korban, sy tdk kuasa tahan tangis.

Seorang Bapak yg melaporkan anaknya yg hilang. Dia curhat. Ketika itu antarkan anaknya mengaji.. rumahnya dan rumah tempat mengaji hanya dipisahkan oleh jembatan..


Begitu anaknya didrop, dia balik ke rumahnya.. baru mau masuk ke rumah tiba mendengar bunyi bbluuumm.. dia balik badan dan hanya melihat hamparan tanah kosong berlumpur.. kemana perginya rumah2 satu perkampungan??? Hanya dlm hitungan detik ...

source: youtube

Tanah bergarak saat Gempa di Sigi Biromaru - Palu


Imam Suharjo
Dipublikasikan tanggal 29 Sep 2018
Update 30/9/18 : Kejadian di Sigi Biromaru dan Pengambil Video ini dikabarkan selamat setelah sempat terjebak di "Lumpur Hidup". (source: youtube]

Petobo Bulili - Biromaru Rumah rata tanah


Dipublikasikan tanggal 30 Sep 2018
INFO TERBARU.. jln. dewi sartika.. petobo biromaru jono oge dan sidera rumah rata dengan tanah terendam lumpur setinggi 3 mtr dan keluar lahar dingin karena tanggul jebol kasian. Dekat Pasar Bulili. (source: youtube)

Gempa Palu, 2 Kelurahan Ini Tertimbun Tanah Bak Ditelan Bumi
Senin, 1 Oktober 2018 16:38 WIB

Gempa Terganas: Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi
Petugas menurunkan jenazah korban gempa dan tsunami Palu untuk dimakamkan di Poboya, Mantikulore, Palu, Senin, 1 Oktober 2018. Korban yang sudah diidentifikasi polisi tapi tidak diketahui (identitasnya) dikumpulkan dan dimakamkan secara massal. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan korban gempa Palu, Donggala, dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah diperkirakan masih tertimbun tanah bersama bangunan di dua lokasi.

"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu Fresly Tampubolon di Palu, Senin, 1 Oktober 2018.


Dua daerah tersebut, yakni Balaroa dan Petobo, merupakan pusat kerusakan paling dahsyat karena rumah dan fasilitas publik di titik itu tertimbun tanah bak ditelan bumi.

Menurut sejumlah saksi, beberapa detik setelah gempa 7,4 SR mengguncang Palu, wilayah kelurahan itu terlihat semburan air yang cukup tinggi, lalu tiba-tiba permukaan tanah menurun sehingga ikut menarik seluruh benda di atasnya.


Bahkan, beberapa bangunan seperti masjid bergeser jauh sekitar 50 meter dari posisi semula.


"Istri dan anak-anak saya tidak bisa diselamatkan. Saya perkirakan mereka terperangkap dalam rumah lalu digulung tanah," kata Husnan, salah seorang keluarga korban.


Baca juga: Ada 170 Gempa Susulan Pasca Tsunami Palu


Saat gempa Palu mengguncang, Husnan sedang berada di kantor, sedangkan istri dan anak-anaknya ada di rumah.
Kondisi yang sama juga terjadi di Kelurahan Kawatuna. Namun di lokasi itu disertai air sehingga belum memungkinkan disentuh oleh tim penanggulangan bencana.


Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha mengatakan belum tersentuhnya dua titik bencana terparah itu karena akses yang terputus.


Pasha mengatakan tim penanggulangan bencana memprioritaskan lokasi bencana yang dapat dijangkau cepat.
Hingga hari ketiga pascagempa, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 1.203 orang, sedangkan titik pengungsian mencapai 324 lokasi yang diperkirakan mencapai 18 ribu orang.

https://nasional.tempo.co/read/1131870/gempa-palu-2-kelurahan-ini-tertimbun-tanah-bak-ditelan-bumi/full&view=ok

Pascagempa dan Tsunami Dua Kelurahan di Kota Palu Bak Ditelan Bumi, Ribuan Orang Tertimbun
Senin, 1 Oktober 2018 18:48

Gempa Terganas: Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi
Suasana Kota Palu, Sulteng, pascabencana. 

TRIBUN-MEDAN.com-Pasca-gempa disertai tsunami menguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat lalu (29/9/2018) ribuan korban gempa diperkiran masih tertimbun tanah di Kelurahan Balaroa dan Kelurahan Petobo.


Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu menyampaikan bahwa daerah tersebut mengalami kerusakan terparah karena fenomena likuifaksi


Menurut BPBD, hampir seluruh rumah dan fasilitas publik di titik itu tertimbun tanah bak ditelan bumi. Ribuan orang diperkirakan masih tertimbun tanah bersama bangunan di dua lokasi.

"Kami belum identifikasi di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Petobo karena lokasinya sangat parah," kata Kepala BPBD Kota Palu Fresly Tampubolon di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).


Lurah Balaroa, Rahmatsyah, mengatakan, kawasan permukiman ini merupakan salah satu permukiman yang paling parah terdampak gempa.


Dia menjelaskan, ada sekitar 900 kepala keluarga yang tinggal di kawasan ini. Hampir seluruh rumah di perumahan ini hancur dan amblas hingga 20 meter. Tercatat, lanjut Rahmat, ada sekitar 90 warga yang diketahui tertimbun reruntuhan rumah.

http://medan.tribunnews.com/2018/10/...rang-tertimbun

ACT Catat Korban Tewas Gempa Palu Capai 1.203 Orang
Tim, CNN Indonesia | Senin, 01/10/2018 12:10 WIB

Gempa Terganas: Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi
Evakuasi korban tewas dalam bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencatat korban tewas akibat gempa bumi di Donggala dan Palu sudah mencapai 1.203 orang. Menurut laporan situasi terkini ACT, korban paling banyak yang meninggal berasal dari Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, yakni 700 orang.

Pengumuman itu berdasarkan data pada Senin (1/10), pukul 05.00 WIB. Rumah Sakit Undata Palu juga menampung korban meninggal terbanyak yakni 201 orang.

ACT juga mencatat 540 orang terluka. Korban luka tersebar di berbagai titik, tetapi yang paling besar dirawat di RS Wirabuana sebanyak 184 orang.

Humas ACT Lidya Khaerani Hestya membenarkan keterangan tersebut resmi dikeluarkan lembaganya.

Selain itu, mereka mencatat sebanyak 46 orang hilang. ACT menyatakan jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan mencapai 16.732 jiwa dan tersebar di 123 titik menurut data per 30 September.

ACT menyatakan hingga hari ini komunikasi masih lumpuh karena listrik padam. Hal itu juga membuat pendataan dan pelaporan dampak gempa sulit dilakukan dengan cepat. Dari tujuh gardu induk PLN, hanya 2 gardu yang telah kembali beroperasi.

Oleh karena itu, para pengungsi dan korban paling membutuhkan bantuan berupa bahan bakar minyak, solar maupun premium. Masyarakat Palu-Donggala juga membutuhkan genset, alat penerangan, tenda pengungsian, terpal, tenda, selimut, kasur lipat.

Selain itu, pengungsi juga membutuhkan bahan makanan, air bersih dan minum, makanan bayi, dapur umum, obat-obatan dan lainnya. Korban meninggal juga membutuhkan kantong jenazah dan kain kafan.

Data ACT ini menampilkan jumlah korban yang lebih besar dari data yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada Minggu (30/9) kemarin. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho, menyatakan bahwa jumlah korban tewas kemarin sebanyak 832 orang.

Sementara korban luka ratusan orang dan pengungsi mencapai belasan ribu orang. Dalam keterangan terakhir, BNPB menyebut korban luka 540 orang dan pengungsi 17 ribu orang. 

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...pai-1203-orang

---------------------------------

Gempa Terganas: Kampung Petobo Palu Terseret 2 Kilometer, Lenyap Ditelan Bumi

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun ...

emoticon-Nohopenohopeemoticon-No Hope
Diubah oleh naniharyono2018 01-10-2018 23:16
1
7.6K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
i86Avatar border
i86
#7
mirip gempa di padang dimana satu area menimbun satu kampung emoticon-Turut Berduka
tapi biasanya kata orang2 sekitar sono prilakunya rada rusak emoticon-Belobisa jadi daerah yg kek gitu bisa jadi ada suatu hal2 mirip seperti itu emoticon-Belo
0
Tutup