Ramai Larangan Foto Tidak Senonoh di Bali, Bagaimana Ceritanya?
Jakarta - Sedang ramai, Bali akan memberlakukan aturan berupa larangan foto tidak senonoh di situs suci atau tempat ibadah. Bagaimana awal mula ceritanya?
Media-media internasional seperti Fox News dan News Australia ramai membahas tentang larangan foto tidak senonoh tersebut. Fox News menulis dengan judul 'Bali considering banning bikini-clad tourists from taking photos at holy sites'. Sedangkan News Australia, judul artikelnya 'Bali considering new rules to clamp down on tourists' offensive behaviour'.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha menjelaskan akar permasalahannya. Adalah, seorang turis yang berfoto di bagian suci Linggih Padmasana di Pura Puhur Luhur Batukaru, Tabanan.
"Turis itu masuk ke pura. Dia naik ke tempat sembahyang dan berfoto di sana. Itu kan tidak boleh, tidak boleh sampai menginjak tempat sembahyang," ujarnya kepada detikTravel, Kamis (27/9/2018).
Diketahui, turis itu berasal dari Denmark. Dia berpose jongkok dan dipotret saat berada di tempat sembahyangnya.
"Ya jelas dong, itu tidak boleh dilakukan karena adalah tempat ibadah," terang Agung Gede.
BACA JUGA: Media Internasional Bahas Larangan Berfoto Tidak Senonoh di Situs Suci Bali
Usut punya usut, ternyata bukan cuma sekali saja terjadi. Awal tahun ini seorang vlogger Spanyol juga mendapat kecaman setelah dia memposting video dirinya mendaki sebuah pura. Vlogger tersebut terpaksa mengeluarkan permintaan maaf. Dan pada tahun 2016, seorang wanita muda mengenakan bikini memicu kemarahan di Bali ketika dia difoto dalam pose yoga di depan sebuah pura.
"Sudah 3 kali kejadiannya, tentu ini harus dirumuskan bersama untuk membuat aturan agar tidak terjadi lagi," terangnya.
Dijelaskan Agung Gede, sejumlah tokoh agama dan masyarakat, seperti Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Paiketan Krama Bali dan Peradah Bali sudah duduk bersama untuk merumuskan aturannya. Khususnya terkait larangan foto tidak senonoh di situs suci atau tempat ibadah seperti pura.
"Kemarin baru berbicara, nanti dikoordinasikan lagi," tutupnya.