Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abau.Avatar border
TS
abau.
Gara-Gara Play Station, Oknum TNI Ngamuk dan Merusak Toko di Medan
Gara-Gara Play Station, Oknum TNI Ngamuk dan Merusak Toko di Medan


MEDAN, iNews.id – Sejumlah oknum berseragam TNI mendatangi dan merusak toko mainan di Jalan Brigjen Zein Hamid, Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (23/9/2018) malam. Bangunan toko tiga lantai itu dirusak hingga beberapa barang hancur berantakan.

Informasi yang diterima iNews, kejadian bermula saat anak dari salah satu oknum tersebut datang untuk mengambil play station (PS) miliknya yang diservis di toko tersebut. Namun karena tidak puas dengan pelayanan pegawai toko, sang anak membatalkannya.

Pegawai toko kemudian mengenakan charge Rp100.000 untuk biaya pembatalan servis tersebut. Tak lama sang anak datang kembali bersama ayahnya, yang berujung cekcok hingga perkelahian dengan salah seorang pegawai toko tersebut.

Karena terkena pukulan tongkat, ayah dari anak tersebut yang berseragam TNI datang membawa rekan-rekannya dan merusak sebagian toko.

"Anak itu datang mau ambil play station-nya yang diservis. Karena sudah malam dan toko mau tutup serta tidak ada teknisi, saya bilang besok saja. Dia kemudian membatalkan servis dan datang bersama orang tuanya,” kata Firda, keluarga pemilik toko.

Selain merusak, puluhan oknum diduga TNI menganiaya pemilik dan pegawai toko hingga mereka mengalami sejumlah memar di tubuh.

"Sempat ribut-ribut di parkiran dan kami mau rekam. Tapi ponsel kami diambil dan dibanting terus langsung dipukul. Abang saya juga kena, tapi saya yang paling parah,” kata keluarga pemilik toko William Charles.

Pihak kepolisian dan TNI yang mendapat informasi langsung datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Kasus pengerusakan dan penganiayaan ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi, korban, dan barang bukti yang ada.


Sumber :


_______________________________________________________________________________________________________________

Versi berbeda dari koran Metro :

Personel TNI AU Babak Belur Dipukuli Pakai Besi dan Stik Baseball, Petugas Juga Ditikam Obeng Saat Selamatkan Korban



MEDAN-Seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik ( Dislog) Lanud Soewondo Medan bernama Pelda Muhamad Chalik (45) jadi korban penyekapan dan penganiayaan seorang pengusaha servis dan rental Play station, Minggu 23/9/2018 malam sekitar pukul  20:15 WIB.


Akibat kejadian penyekapan dan penganiayaan ini korban harus dilarikan ke rumahnya sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan intensif.


Kejadian bermula pada saat anak korban mengantarkan Play station miliknya untuk diservis karena mengalami kerusakan ke toko milik pelaku atas nama Jhoni ( 34) warga desa Rengas Pulau kecamatan Medan Marelan lingkungan 06 no 62 yang terletak di Jalan besar Brigjen Hamid. Sesampainya di sana anak korban pun menyerahkan play station itu kepada pelaku  dengan tanda terima dan pada saat itu belum ditentukan berapa biaya servisnya dikarenakan harus dicek dan diperiksa terlebih dahulu kerusakannya dimana.


Beberapa jam kemudian anak korban setelah mendapat telp dari pemilik toko (pelaku) bahwa play station itu rusak dan biaya perawatannya dinilai terlalu mahal oleh anak korban, akhirnya anak korban langsung mendatangi toko service play station tersebut dengan maksud membatalkan servis dan sekaligus mengambil kembali play station miliknya.


Namun alangkah terkejutnya nya anak korban ketika ingin mengambil play station miliknya yang tak jadi diservis itu dikenakan biaya Rp.100,000 (seratus ribu rupiah). Merasa servis tak jadi dilakukan dan tak cukup membawa uang, anak korbanpun pulang ke rumahnya dan memberitahukan permasalahan ini pada korban.


Selanjutnya korban mendatangi toko tersebut dan menanyakan pada Jhoni kenapa  play station milik anaknya yang belum sempat direparasi dikenakan dana sebesar seratus ribu rupiah.


Namun karyawan servis mengatakan bahwa uang itu untuk biaya kwitansi dan biaya checkin trouble. Tak terima akan yang dikatakan oleh pegawai  toko, korban pun protes.


Pada saat itulah pelaku (Joni) bersama seorang temannya yang bernama Indra Jaya (38) warga desa Sibirik-birik, Gunung Tinggi, Kabupaten Deli Serdang langsung menyekap korban. "Kalau kau mau ambil play station itu kau harus bayar lima juta anjing," ketus Indra jaya seperti ditirukan korban.


Salah seorang pelaku


Di dalam ruko miliknya, pelaku tak mengizinkan korban untuk pulang ke rumah. Pelaku bahkan memukulkan stik baseball dan sebatang besi ke pinggang belakang dan kepala korban.

Prakkkkkkk... hantaman besi dan stik baseball terdengar keras, darah kental berasal dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada dan baju korban.


Dan pada saat itu ada seorang wanita (kekasih pelaku) yang diketahui juga sebagai kasir di toko milik pelaku mengatakan "'habisi saja, kasih mati."


Menjadi korban penganiayaan korban langsung mengontak rekan-rekannya sesama TNI AU.


Selang beberapa waktu lamanya akhirnya anggota TNI AU bersama Polisi militer angkatan udara Lanud Soewondo langsung meluncur ke TKP dan berhasil membebaskan korban dan sekaligus mengamankan kedua pelaku berikut barang bukti berupa 1 stik baseball  yang digunakan oleh salah seorang pelaku untuk memukuli korban hingga babak belur.


Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti tersebut diboyong ke markas satuan Polisi Militer angkatan udara untuk diperiksa.


Muhammad Chalik saat diwawancarai awak media pada saat membuat laporan di Satpom AU Lanud Soewondo (23/9) jam 23:30 WIB mengatakan, dirinya dipukuli oleh kedua pelaku lantaran ia tidak mau membayar uang kwitansi dan uang checkin. 


" Anak ku servis play station di toko si Joni. Pada saat diantar ke sana karyawan toko blom bisa memastikan kerusakan dan biaya reparasinya sehingga hanya diberikan tanda terima barang,dan akan dikabarin besar biayanya. Lalu pada saat dikasi tau jumlah biaya reparasinya ternyata sangat mahal hingga anak saya tak jadi memperbaiki play station dan langsung mengambil mainannya itu," jelas Muhammad Chalik.


Hasan ( 47) warga jalan besar Deli tua yang berprofesi sebagai penarik Betor yang menyaksikan kejadian itu mengatakan bahwa pada saat TNI AU datang untuk membebaskan korban dari sekapan pihak toko play station melakukan perlawanan dengan melempari TNI AU dengan menggunakan batu, martil dan obeng.


"Pas datang orang tentara itu, si pemilik usaha itu melempari orang itu ( TNI AU ) dengan martil, batu dan obeng bang. Ngeri kali lah pokoknya bang. Kok berani orang seperti itu sama aparat ya?" ucap Hasan dengan logat bataknya.


Menurut informasi yang dihimpun awak media di POM AU menyebutkan bahwa rencananya pelaku akan diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya.


Dansatpom AU Lanud Soewondo Mayor Pom I gede Eka Santika ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU  yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.


" Benar ada kita amankan dua orang pelaku penyekapan dan penganiayaan seorang anggota TNI AU yang bernama  Pelda Muhamaad Chalik yang berdinas di Dinas logistik," katanya.


Terangnya lagi, kedua pelaku telah diamankan berikut barang bukti stik baseball. "Saat ini kami sedang mencari barang bukti lainnya dan  akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya," pungkas Mayor I Gede Eka Santika.(rel)

Sumber

Welcome to Gotham City 
Diubah oleh abau. 24-09-2018 09:48
tien212700
tien212700 memberi reputasi
4
16.6K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
octaraAvatar border
octara
#28
Kenapa CCTV diambil dan dirusak, itu yang buat janggal. Klo memang merasa benar ya ambil cctv jadikan alat bukti di kepolisian, selesai dah. Semoga masalah bisa diselesaikan secara damai.
Diubah oleh octara 25-09-2018 05:16
2
Tutup