- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Riding to Jannah
![neopo](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/12/07/avatar9445506_44.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
neopo
Riding to Jannah
![](https://img.youtube.com/vi/WfltJ8Kz6_M/0.jpg)
Don't choose the one who is beautiful to the world. But rather, choose the one who makes your world beautiful. Keep her close to Allah. Keep him close to Allah. Together for Jannah. I want love that will say: "Not even death will do us part, because we'll be reunited in jannah, insyaallah”
Welcome to my thread. Dimana disini kalian diperbolehkan untuk mengkritik, memberi saran, share, dan memposting komentar yang sekiranya bermanfaat baik bagi penulis ataupun pembaca. Fiksi atau non fiksi, semoga bukan menjadi masalah bagi pembaca. Karena penulis harap bisa memberikan banyak manfaat kepada orang-orang melalui tulisan yang tidak seberapa ini. Terima kasih.
Welcome to my thread. Dimana disini kalian diperbolehkan untuk mengkritik, memberi saran, share, dan memposting komentar yang sekiranya bermanfaat baik bagi penulis ataupun pembaca. Fiksi atau non fiksi, semoga bukan menjadi masalah bagi pembaca. Karena penulis harap bisa memberikan banyak manfaat kepada orang-orang melalui tulisan yang tidak seberapa ini. Terima kasih.
Tokoh :
- Ardian - Aku, pria dengan tinggi 176cm yang hobinya main motor
- Azril Riswan - Sahabat sejak kuliah, beda jurusan tapi masih satu fakultas
- Elriko - Kenalan saat pertama kali touring, so cool but nice guy
- Dina Resti - Bagiku dia perfect, tetapi sedikit cerewet
- Alyssa Erica - Gadis cerdas dan sangat mempedulikan lingkungannya
- Rofila Afifah - Kakakku yang cantik, cerewet tapi selalu bisa jaga adik-adiknya
- Nuri Freska - Adikku yang sangat manja, segalanya harus dituruti, tapi ia juga penurut
- Raden Dimas - Sometime good guy, sometimes bad guy (dalam arti sifat, bukan tindakan menyimpang)
- I N D E X -
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34 by Nuri
Part 35 by Dina
Part 36 by Alyssa
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34 by Nuri
Part 35 by Dina
Part 36 by Alyssa
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Diubah oleh neopo 16-09-2022 05:17
![junti27](https://s.kaskus.id/user/avatar/2023/08/28/avatar11452757_1.gif)
![sukhhoi](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/06/18/default.png)
![JabLai cOY](https://s.kaskus.id/user/avatar/2006/10/10/default.png)
JabLai cOY dan 27 lainnya memberi reputasi
28
42.4K
308
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
![neopo](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/12/07/avatar9445506_44.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
neopo
#3
Part 6 - Antara Aku dengan Dia
Aku: Kayanya lebih baik lo jangan hubungi gue lagi
Alyssa: Kenapa? Gue ngelakuin kesalahan?
Aku: Lo ga salah. Lo udah punya cowo, gue gamau dianggap perebut cewek orang
Alyssa: Siapa yang bilang gitu?
Aku: Ga ada, gue ngehargain perasaan Dimas
Alyssa: Tapi kan kita cuma temenan
Aku: Maaf Sa, gue ga bisa
Aku berjalan melewatinya, namun Alyssa menahan tanganku. Aku menatapnya sambil tersenyum sedikit
Aku: Ada lagi yang bisa aku bantu?
Alyssa: Jangan hindari gue
Aku: Gue ga ngehindar, gue hanya membatasi. Gue masuk dulu ya
Aku melihat Alyssa jalan tertunduk menjauhi kelasku. Aku merasa tak enak, tetapi mungkin lebih baik seperti ini, sebelum semua terlalu jauh. Jam pertama selesai pada pukul 9. Aku ada kelas lagi nanti jam satu siang. Setelah pertemuan tadi pagi, Alyssa tak lagi menemuiku. Aku pergi ke kantin bersama salah satu temanku untuk sekedar ngopi. Tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku dari belakang
Dia: Hey
Aku: Ya? *sambil berbnalik ternyata adalah kak Afifah
Afifah: Ngopi terus
Aku: Hehe biarin, tumben kesini.
Aku dengan kak Afifah satu kampus, hanya saja kak Afifah saat ini sedang mempersiapkan untuk ujian sidang.
Rudi: Siapa tyuh Di? Kenalin dong
Aku: Oh, ini cewek gua . . . Hahaha
Afifah: Yeeh . . *sambil menyenggolku
Rudi: Kok mau sama dia?
Aku: Mau gue gibeng?
Afifah: Udah ah, malah pada berantem. Temenin aku yu
Aku: Kemana?
Afifah: Ambil foto buat persyaratan
Aku dan kak Afifah berangkat bersama tadi pagi, hanya saja ia selalu turun di gang yang langsung menuju ke fakultasnya.
Aku: Yaudah, abis ngopi yah
Afifah: Jangan lama-lama, aku mau ke kamar mandi dulu
Aku: Iya iya . . .
Kak Afifahpun pergi meninggalkanku dengan temanku. Oh ya, aku belum cerita tentang kak Afifah. Seperti yang sudah aku katakan tadi bahwa kak Afifah sedang mempersiapkan untuk ujian sidang. Dan aku duduk di semester 4, jadi hitung saja kami berbeda berapa tahun. Kak Afifah kesehariannya mengenakan jilbab syar'i. Namun Nuri masih belum mengenakan hijab. Kak Afifah sangat peduli terhadap adik-adiknya. Bahkan pernah ia datang ke sekolahku saat aku masih SMA, hanya untuk membawakan aku makan, katanya ga ada kerjaan, kuliahnya libur. Sampai aku dikatain anak mami. Tetapi aku suka perhatian kak Afifah. Saat ini, kak Afifah masih sendiri. Sama sepertiku, tak ada pikiran untuk memiliki pasangan saat ini.
Afifah: Udah?
Aku: Ayo . .
Aku berjalan ke parkiran untuk mengambil motor. Kak Afifah menggandeng tanganku. Saat aku berjalan, aku lihat Alyssa yang hendak menghampiriku, namun ia terhenti, dan ia menunduk sambil berjalan melewatiku begitu saja. Aku tak terlalu memikirkannya.
Sore di hari yang sama, aku tengah bersiap untuk pulang. Kak Afifah sudah pulang lebih dulu setelah mengambil foto. Kondisi kelas sudah setengah kosong. Tiba-tiba ada seseorang masuk dan menghampiriku.
Alyssa: Lo kenapa???
Aku: Kenapa apa Sa? Gue ga kenapa-kenapa ko
Alyssa: Lo di apain sama Dimas?
DEGG . . . tau darimana dia soal aku dengan Dimas? Apa mungkin Dimas yang ngomong langsung?
Aku: Ga di apa-apain ko
Alyssa: Jangan bohong . . . *nadanya meninggi
Aku: Bener Sa
Alyssa: Di, gue putus sama dia
Aku: Lah, ko putus? Gara-gara gue ya
Alyssa: Bukan, tapi karena dia yang udah khianatin gue
Aku: Sa, intinya gue ga mau ya jadi penyebab lo sama dia putus
Alyssa: Engga, semua bukan karena lo
Aku: Oke
Alyssa: Gue minta maaf
Aku: Maaf untuk apa?
Alyssa: Gue minta maaf karena udah bikin lo jadi ngerasa kaya gini
Aku: Gini gimana maksud lo?
Alyssa: Intinya gue minta maaf
Aku: Yaudah lupain aja. Lo ga salah apa-apa. Gue balik duluan ya
Alysas: Ardi
Aku: Apa lagi?
Alyssa: Gue ikut yah
Aku: Kemana?
Alyssa: Kemana aja . . yah yah yah . .
Ekspresinya berubah menjadi sedikit lebih ceria.
Aku: Ah engga engga . . gue mau pulang Sa
Alyssa: Pokonya gue ikut. Gue bosen dirumah terus. Atau jangan-jangan lo takut cewek lo marah ya?
Aku: Hah? Cewek?
Alyssa: Iya, yang tadi pagi
Aku: Oh, Afifah
Alyssa: Oh jadi namanya Afifah. Cantik ya
Aku: Tentu, dia cantik banget. Gue sayang sama dia
Alyssa: Hmm . . . *ia sedikit tertunduk
Aku: Kenapa?
Alyssa: Gapapa ko. Lo masih mau kan temenan sama gue?
Aku: Jelas mau lah Sa . . . tapi gue ga mau sampai dibilang perusak hubungan orang ya, ya lo sama Dimas
Alyssa: Engga, tenang aja. Eh cewek lo ga akan marah kan gue ikut sama lo?
Aku: Cewek yang mana sih?
Alyssa: Ih, au ah . .
Aku: Jadi ikut?
Alyssa: Iya jadi . .
Alyssa: Kenapa? Gue ngelakuin kesalahan?
Aku: Lo ga salah. Lo udah punya cowo, gue gamau dianggap perebut cewek orang
Alyssa: Siapa yang bilang gitu?
Aku: Ga ada, gue ngehargain perasaan Dimas
Alyssa: Tapi kan kita cuma temenan
Aku: Maaf Sa, gue ga bisa
Aku berjalan melewatinya, namun Alyssa menahan tanganku. Aku menatapnya sambil tersenyum sedikit
Aku: Ada lagi yang bisa aku bantu?
Alyssa: Jangan hindari gue
Aku: Gue ga ngehindar, gue hanya membatasi. Gue masuk dulu ya
Aku melihat Alyssa jalan tertunduk menjauhi kelasku. Aku merasa tak enak, tetapi mungkin lebih baik seperti ini, sebelum semua terlalu jauh. Jam pertama selesai pada pukul 9. Aku ada kelas lagi nanti jam satu siang. Setelah pertemuan tadi pagi, Alyssa tak lagi menemuiku. Aku pergi ke kantin bersama salah satu temanku untuk sekedar ngopi. Tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku dari belakang
Dia: Hey
Aku: Ya? *sambil berbnalik ternyata adalah kak Afifah
Afifah: Ngopi terus
Aku: Hehe biarin, tumben kesini.
Aku dengan kak Afifah satu kampus, hanya saja kak Afifah saat ini sedang mempersiapkan untuk ujian sidang.
Rudi: Siapa tyuh Di? Kenalin dong
Aku: Oh, ini cewek gua . . . Hahaha
Afifah: Yeeh . . *sambil menyenggolku
Rudi: Kok mau sama dia?
Aku: Mau gue gibeng?
Afifah: Udah ah, malah pada berantem. Temenin aku yu
Aku: Kemana?
Afifah: Ambil foto buat persyaratan
Aku dan kak Afifah berangkat bersama tadi pagi, hanya saja ia selalu turun di gang yang langsung menuju ke fakultasnya.
Aku: Yaudah, abis ngopi yah
Afifah: Jangan lama-lama, aku mau ke kamar mandi dulu
Aku: Iya iya . . .
Kak Afifahpun pergi meninggalkanku dengan temanku. Oh ya, aku belum cerita tentang kak Afifah. Seperti yang sudah aku katakan tadi bahwa kak Afifah sedang mempersiapkan untuk ujian sidang. Dan aku duduk di semester 4, jadi hitung saja kami berbeda berapa tahun. Kak Afifah kesehariannya mengenakan jilbab syar'i. Namun Nuri masih belum mengenakan hijab. Kak Afifah sangat peduli terhadap adik-adiknya. Bahkan pernah ia datang ke sekolahku saat aku masih SMA, hanya untuk membawakan aku makan, katanya ga ada kerjaan, kuliahnya libur. Sampai aku dikatain anak mami. Tetapi aku suka perhatian kak Afifah. Saat ini, kak Afifah masih sendiri. Sama sepertiku, tak ada pikiran untuk memiliki pasangan saat ini.
Afifah: Udah?
Aku: Ayo . .
Aku berjalan ke parkiran untuk mengambil motor. Kak Afifah menggandeng tanganku. Saat aku berjalan, aku lihat Alyssa yang hendak menghampiriku, namun ia terhenti, dan ia menunduk sambil berjalan melewatiku begitu saja. Aku tak terlalu memikirkannya.
Sore di hari yang sama, aku tengah bersiap untuk pulang. Kak Afifah sudah pulang lebih dulu setelah mengambil foto. Kondisi kelas sudah setengah kosong. Tiba-tiba ada seseorang masuk dan menghampiriku.
Alyssa: Lo kenapa???
Aku: Kenapa apa Sa? Gue ga kenapa-kenapa ko
Alyssa: Lo di apain sama Dimas?
DEGG . . . tau darimana dia soal aku dengan Dimas? Apa mungkin Dimas yang ngomong langsung?
Aku: Ga di apa-apain ko
Alyssa: Jangan bohong . . . *nadanya meninggi
Aku: Bener Sa
Alyssa: Di, gue putus sama dia
Aku: Lah, ko putus? Gara-gara gue ya
Alyssa: Bukan, tapi karena dia yang udah khianatin gue
Aku: Sa, intinya gue ga mau ya jadi penyebab lo sama dia putus
Alyssa: Engga, semua bukan karena lo
Aku: Oke
Alyssa: Gue minta maaf
Aku: Maaf untuk apa?
Alyssa: Gue minta maaf karena udah bikin lo jadi ngerasa kaya gini
Aku: Gini gimana maksud lo?
Alyssa: Intinya gue minta maaf
Aku: Yaudah lupain aja. Lo ga salah apa-apa. Gue balik duluan ya
Alysas: Ardi
Aku: Apa lagi?
Alyssa: Gue ikut yah
Aku: Kemana?
Alyssa: Kemana aja . . yah yah yah . .
Ekspresinya berubah menjadi sedikit lebih ceria.
Aku: Ah engga engga . . gue mau pulang Sa
Alyssa: Pokonya gue ikut. Gue bosen dirumah terus. Atau jangan-jangan lo takut cewek lo marah ya?
Aku: Hah? Cewek?
Alyssa: Iya, yang tadi pagi
Aku: Oh, Afifah
Alyssa: Oh jadi namanya Afifah. Cantik ya
Aku: Tentu, dia cantik banget. Gue sayang sama dia
Alyssa: Hmm . . . *ia sedikit tertunduk
Aku: Kenapa?
Alyssa: Gapapa ko. Lo masih mau kan temenan sama gue?
Aku: Jelas mau lah Sa . . . tapi gue ga mau sampai dibilang perusak hubungan orang ya, ya lo sama Dimas
Alyssa: Engga, tenang aja. Eh cewek lo ga akan marah kan gue ikut sama lo?
Aku: Cewek yang mana sih?
Alyssa: Ih, au ah . .
Aku: Jadi ikut?
Alyssa: Iya jadi . .
![nasihiber](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/07/20/avatar9839035_17.gif)
nasihiber memberi reputasi
1