madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
PDIP Angkat Suara soal Foto Jokowi dan Lin Neumann
PDIP Angkat Suara soal Foto Jokowi dan Lin Neumann
Tim, CNN Indonesia | Selasa, 18/09/2018 17:54 WIB


Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menegaskan Istana tidak terlibat dalam pemberitaan Asia Sentineltentang dugaan pencucian uang US$12 miliar oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pernyataan Hasto tersebut menanggapi foto antara Joko Widodo dengan Co-Founder Asia Sentinel Lin Neumann yang diunggah Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik di akun Twitternya.

Menurut Hasto, foto yang diunggah Rachland tidak bisa dijadikan dasar untuk menuding Jokowi dan Moeldoko sebagai pihak yang terlibat dalam pemberitaan tersebut.

"Namanya kita megang foto, kita suka-suka foto semuanya. Tidak bisa dibatasi mau foto dengan si A, sama si B. Sehingga foto bersama tidak menjadi bagian dari sebuah afiliasi terhadap agenda politik," ujar Hasto di Restoran Upnormal, Jakarta, Selasa (18/9).

Lihat juga: Demokrat Curigai Peran Istana di Balik Berita Asia Sentinel

Hasto menuturkan foto adalah hal yang lumrah dilakukan oleh semua pihak, terlebih bagi mereka yang memiliki telepon genggam. Foto, kata dia, merupakan cara untuk menunjukkan keakraban seseorang dengan orang lain, terlebih dengan pejabat dalam sebuah kesempatan.

Bahkan, Hasto mengklaim TKN juga memasukkan agenda berfoto para pendukung dengan Jokowi dan Ma'ruf Amin ke dalam agenda kampanye di Pilpres 2019. 

Agenda itu dimasukkan karena TKN menilai Jokowi kerap memberi kesempatan hingga mencapai 20 menit untuk berfoto dengan masyarakat ketika hadir dalam sebuah acara.

"Jadi kami tidak komentarilah si A foto dengan siapa. Kecuali foto syur kami komentari," ujarnya.
[Gambas:Twitter]
Rachland mencurigai pihak Istana terlibat dalam pemberitaan Asia Sentinel yang menyatakan SBY melakukan pencucian uang sebesar US$12 miliar dalam kasus Bank Century.

Berdasarkan penelusuran, salah satu foto, yakni foto antara Moeldoko dengan sejumlah pihak termauk Lin Neumann diambil dalam acara pertemuan delegasi American Chamber of Commerce Indonesian pada 2 Mei 2018.

Lihat juga: Moeldoko soal Demokrat: Operasi Intelijen Bodoh Kalau Terbuka

Kepada CNNIndonesia.com, Rachland mengaku melemparkan foto tersebut melalui twitter untuk mengetahui motif dari pemberitaan tentang Asia Sentinel.

Rachland mengatakan Partai Demokrat merupakan korban, karena laporan fitnah Asia Sentinel, yang menuding Susilo Bambang Yudhoyono, lewat 30 menterinya kompak berkomplot mencuri dari Bank Century.

"Kami berkepentingan mencari tahu apa motif dari fitnah itu dan siapa saja yang diuntungkan. Mengingat laporan fitnah itu keluar jelang Pilpres dan ditujukan kepada kami yang berada di kubu Prabowo," katanya.

Kata rachland, untuk mengetahui motif tersebut adalah bertanya langsung ke pusat kekuasaan. 

"Bertanya, itulah yang saya lakukan," kata Rachland.

Menurut Rachland Lin Neumann merupakan orang yang memiliki hubungan yang sangat luas dengan sejumlah pejabat di Indonesia.

"Lepas dari situ, dia jadi ketua AmCham, organisasi kamar dagang AS dengan Indonesia, ternyata dia juga Co-Founder Asia Sentinel yang menulis laporan fitnah pada SBY dan Partai Demokrat," katanya.

Staf khusus presiden bidang komunikasi Adita Irawati menepis kecurigaan Rachland. 

"Tidak ada data yang relevan yang bisa mengkaitkan Presiden dengan Asia Sentinel, dan memang tidak ada kepentingannya," katanya kepada CNNIndonesia.com.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...an-lin-neumann



source pic: http://www.voa-islam.com/read/politi....9y3N7ACj.dpbs


Setelah Heboh dan Sempat Hilang, Kini Artikel Asia Sentinel Berganti Judul
Minggu, 16 Sep, 2018 | 07:18


Artike Asia Sentinel mengubah judul artikelnya terlihat dari url artikel yang sama dengan sebelumnya,


JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Artikel Asia Sentinel “Indonesia’s SBY Governmant: Vast Criminal Conspiracy” telah membuat heboh panggung politik tanah air, sejak diluncurkan pada Selasa (11/9) yang lalu.


Artikel yang dinilai memojokan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tuduhan terlibat kasus Bank Century, sempat menghilang pada Kamis (13/9). Namun, dari pantauan SERUJI pada Sabtu (15/9) pagi, artikel tersebut sempat kembali tayang, dan kemudian hilang lagi pada siang harinya.


Pagi ini, Ahad (16/9) pantau SERUJI pukul 07.00 WIB, artikel yang sebelumnya berjudul “Indonesia’s SBY Governmant: Vast Criminal Conspiracy” berubah menjadi “UPDATE: Asia Sentinel Story on Indonesian Corruption Goes Viral”, namun dengan alamat url yang sama di https://www.asiasentinel.com/politic...al-conspiracy.


Baca juga: Setelah Sempat Hilang, Artikel “SBY Terlibat Century” Muncul Lagi di Asia Sentinel

Dalam artikel baru ini, John Berthelsen sebagai editor Asia Sentinel menulis viralnya artikel yang ia tulis tersebut di Indonesia.
Berthelsen juga mengutip berita yang menulis pernyataan Kepala divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang telah melakukan pertemuan dengan SBY dan elit Demokrat, untuk membahas tindakan hukum terhadap Asia Sentinel karena dinilai telah menyebarkan berita palsu yang mencemarkan nama baik SBY, di tahun politik.


Baca juga: Mendadak Artikel “SBY Terlibat Kasus Century” Hilang di Portal Asia Sentinel


Dalam artikel baru ini, Berthelsen juga mengklaim bahwa berdasarkan laporan di artikel mereka sebelumnya, telah mendorong beberapa anggota DPR bergabung dalam tim khusus dan mendesak KPK kembali membuka dan segera menyelesaikan kasus tersebut. Termasuk adanya bukti baru yang dibawa Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) ke KPK.


Dalam artikel Asia Sentinel sebelumnya, Berthelsen menulis adanya konspirasi pencurian uang negara Indonesia hingga 12 miliar dolar AS dan tindakan pencucian uang yang dilakukan melalui perbankan internasional.


Artikel tersebut juga menyebut laporan hasil investigasi bersama setebal 488 halaman yang disusun sebagai gugatan Weston Capital International, ke Mahkamah Agung Mauritius pada pekan lalu.


Baca juga: Sebut SBY Terlibat Pencucian Uang, Demokrat Akan Gugat Asia Sentinel dan Penulisnya


“Setidaknya 30 pejabat terlibat dalam skema tersebut. Hal itu terungkap dalam dokumen penyelidikan setebal 488 halaman yang diajukan Mahkamah Agung Mauritian minggu lalu,” tulis laporan yang diunggah di situs asiasentinel.com, Selasa (11/9).

[font=Arial]
Menurut Berthelsen, artikel tersebut ditulis berdasarkan analisis forensik disertai berbagai bukti, dan dikompilasi oleh satuan tugas penyidik dan pengacara di Indonesia, London, Thailand, Singapura, Jepang, dan sejumlah negara lain.

Berikut hasil capture SERUJI atas artikel baru Asia Sentinel dengan alamat url yang sama dengan artikel lama.







[img][/img]

[color=#343434][font=Roboto,Helvetica,Arial,sans-serif]source"

https://seruji.co.id/readers/uploads...udul-isi-7.png

------------------------------

Tibeh ... mati siji, mati kabeh!

emoticon-Takut

Diubah oleh madcabonger2018 18-09-2018 14:54
0
2.4K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
konco.deweAvatar border
konco.dewe
#15
Dari tadi pantau trid ini belum ada nastak yg berani mampir emoticon-Hansip
0
Tutup