Kaskus

Story

delviharahap20Avatar border
TS
delviharahap20
MISLIANA (Wanita Tak Kasat Mata)
PS : Saya Delfi Ana Harahap sebagai penulis cerita Misliana mengutuk segala jenis bentuk plagiatisme atas cerita Misliana. Setelah setahun tidak membuka Kaskus, saya menemukan banyak sekali orang yang menggunakan cerita ini di blog pribadi dan membuat konten cerita horor di youtube. Untuk youtube, vidio sudah di take down, karena saya langsung menghubungi adminnya. Saya mohon jika senang dengan cerita ini bisa baca saja tapi jangan diplagiat. Karena saya benar-benar tidak iklas, lahir batin. Terimakasih, salam kaskuser.

Bisa sapa saya di : inbox kaskus


Thread kali ini author mau ngangkat cerita mistis temen author sendiri. Disini author coba menceritakan ulang kejadian kejadian mistis yang di alamin Jarot (nama samaran) dengan sesosok perempuan bernama Misliana. Dengan gaya bahasa author sendiri.

Misliana (wanita tak kasat mata)

Suasana ruangan kamar mulai terasa dingin, dengan aroma bunga memenuhi seluruh ruangan. Ini pertanda, iya pertanda wanita cantik itu datang mengahampiriku. Samar samar terlihat sosoknya di balik pintu, tersenyum anggun. Dengan baju putih selulut kesukaannya. Yang membuat bulu kuduk merinding hanyalah matanya yg berwarna putih keseluruhan, tanpa terlihat titik hitam sedikitpun. Dengan kaki melayang di atas angin.

Perkenalan kami dimulai beberapa puluh tahun yang lalu. Ketika umurku masih 7 tahun.
Ketika itu kedua orang tuaku sibuk bekerja, tinggallah aku sendirian di rumah yang sunyi. Bermain sendirian hingga sore petang. Hari itu sepulang sekolah aku pergi ke belakang rumahku yang terdapat semak belukar, sekitar pukul 4 sore. Dengan cuaca awan gelap yang hampir menjatuhkan hujan. Aku berjalan mengejar seekor belalang besar. Hingga aku terhenti pada sebuah pohon angkasia yang tak terlalu besar. Ketika awan semakin gelap, aku bergegas kembali kerumah. Tapi langkahku sedikit terhenti ketika ada suara memanggil namaku "jarot" ketika aku menoleh tidak ada siapa siapa. "jarot" panggilan kedua pun sama, tak terlihat siapapun. "jarot" panggilan ketiga aku mulai merinding, terlihat kepala manusia sedikit mengintip dibalik pohon angkasia dengan mata putih keseluruhan. Aku mati rasa beberapa detik. Saat sosok itu mulai hilang, sekuat tenaga aku berlari meninggalkan pohon itu. Dengan sedikit menjerit ketakutan. emoticon-Wowemoticon-Wow

Harap tinggalkan jejek readers. Biar ane semangat 45 update nya. emoticon-Kissemoticon-Betty

- Index MISLIANA (Wanita Tak Kasat Mata) -


PART VII Penuh Tanda Tanya?
PART VIII Siang Itu
PART IX Berbohongkah kau?
Sepintas
PART X Dia Menangis
PART XI Sarah Melihat
PART XII Merayap?
PART XIII Terlalu Misteri
PART XIV Darmo Dan Pagar Gaib
PART XV Dia Arwah
PART XVI Kerasukan
PART XVII EPILOG
BijixMane
arieaduh
BALI999
BALI999 dan 56 lainnya memberi reputasi
55
99.3K
411
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
delviharahap20Avatar border
TS
delviharahap20
#299
EPILOG
PS : Saya Delfi Ana Harahap sebagau penulis mengutuk segala jenis bentuk plagiatisme atas cerita Misliana. Setelah setahun tidak membuka Kaskus, saya menemukan banyk sekali orang yang menggunakan cerita ini di blog pribadi dan membuat konten cerita horor di youtube. Untuk youtube vidio sudah di take down, karena saya tidak terima karya saya digunakan dan dikomersilkan tanpa persetujuan, sampai hari ini pihaknya belum juga memberikan ap yang menjadi hak saya. Saya mohon jika senang dengan cerita ini bisa baca saja tapi jangan diplagiat. Karena saya benar benar tidak iklas, lahir batin.



Pagi ini Ajik tidak masuk sekolah, orang tuanya berkata dia demam tinggi sehabis kerasukan kemarin. Teman temanku lantas menghujatku habis habisan akibat aku meninggalkan mereka saat iu.

“Anjirr lu Jar, temen susah main tinggal aja lu.” Kata luki saat kami makan siang dikantin.

“Bukannya gitu Ki, sumpah gw takut banget. Pas anak cewek kemaren kerasukan, dia natap gw terus njirr. Si Ajik juga sama, berasa itu arwah ngincer gw.”

“Alah lebay lo.”
Tapi entah kenapa semenjak kejadia itu, hidupku selama seminggu ini tidak tenang. Seperti ada yang selalu mengkutiku kemana pun aku pergi. Seperti malam kemaren, aku pulang dari warnet pukul 10 malam, karna jaraknya yang tidak jauh dari rumahku aku pun berjalan kaki. Saat berada di jalanan yang cukup sepi terdengar seperti ada yang menyebut nyebut namaku.

“Jarrrrr.” Kutolehkan kepala kebeakang, tak ada orang.

“Jarrrrrrrrrr,,,,,,jaaarrrrrr.” Panggilan kedua dan ketiga kuputuskan mempercepat langkahku.

“Tuuuuukkkkkkk.” Batu kerikil mendarat tepat di kepala bagian belakangku, sponntan aku menoleh dan mengumpat.

“Woyyyy sialan, keluar lu main lempar aja, sakit woyy.” Kataku marah marah.

“,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.” Hening, hampir 5 menit tak ada suara apa apa, bahkan suara pergerakan angin pun tak ada. Pikiranku pun mulai kemana mana, kupercepat langkahku lagi agar cepat sampai dirumah, gak mungkin hantu ngelempar orang pake batu, pasti tadi manusia. Pikirku.
Di perbaringan kasur, tiba tiba ingatanku terputar untuk mengenang masa lalu. “MISLIANA” tiba tiba nama itu terlintas di kepalaku, apakah dia akan kembali lagi mendatangiku? Apakah dia sudah kembali? Tapi dimana dan seperti apa bentuknya sekarang. Aku sangat pusing memikirkannya.

“Aku disini jar.” Bagaikan suara angin, pelan tapi membuat nyawa berasa hilang seketika.

“Akuu disini jar.” Lagi, suara itu terdengar lagi, aku hanya bisa meringkuk membeku dengan hati bergemuruh, aku sangat takut hingga tidak bisa bergerak sama sekali.

“Brukkkkkkkk.” Terdengar buku pelajaranku terjatuh dari atas meja, tapi aku gak berani menoleh. Seketika udara ruangan terasa sangat dingin, padahal aku sendiri tidak memili pendingin ruangan. Aku hanya memjamkan mataku berpura pura tidur.

“Naaa,,,,naaaa,,,,,naaaa,,,naaaa.” Kali ini suara senandungan wanita yang kudengar, suara itu berasal dari pintu kamar yang kubelakangi. Aku bener bener gak kuat lagi, ingin berteriak tapi tidak bisa.

“Hiksss.....hikssss.”

“Ya Tuhan, lindungi aku, aku sudah tidak tahan lagi.” Ucapku dalam hati, sambil memejamkan mata sekuat tenaga. Karena kini aku mendengar suara tangisan yang tepat berada di depanku, suara itu sangat kuat dan jelas.

“Hikssss......hiksssss.” Sudah 5 menit lamanya suara itu tak kunjung hilang, hingga di beberapa menit berikutnya suara itu baru lenyap. Perlahan ku buka mataku, sangat perlahan. Hingga terlihatlah sosok berbaju putih, rambut sepinggang, wajah pucat, dan mata juling yang hanya menyisakan putihnya saja. Dia hanya menatapku dingin dan ini terjadi selama satu menit, aku langsung ingat akan sosoknya, dia adalah hantu yang dulu suka menororku dirumah, dan sekarang dia tepat berada di hadapanku, kenapa dia bisa kembali lagi, setelah bertahun tahun lamanya.

“Lo siapa?.” Tanyaku dengan sangat gugup, bahkan suaraku gemetaran.

“Apa kamu lupa.” Jawabnya pelan.

“Aku ingat, kamu arwah yang selalu neror aku pas masih Sd kan, sekarang aku sudah besar. Aku tidak takut lagi denganmu. Ngerti!.” Ntah darimana datangnya keberanianku untuk membentak seorang hantu.

“Aku Misliana.” Jawabnya. Seketika keberanianku hilang kembali, aku tak tau apakah aku udah gila, tapi ucapannya terdengar gak masuk di dalam pikiranku, bagaimana bisa dia mengaku sebagai misliana.

“Kamu mungkin gak bisa percaya, tapi benar aku Misliana.” Ucapnya lagi.

“Bukan, misliana itu masih kecil. Dan liat gimana bentukmu, menyeramkan.” Ucapku, aku sengaja tetap berbaring di tempat tidurku dengan mata yang fokus ke hadapannya.

“Aku Misliana, dulu aku memang mengganggumu karena aku sangat kesepian, aku berubah wujud menjadi anak kecil agar bisa berteman denganmu. Kau tau aku selalu ingin pulang ke alam aku, aku ingin menuju keabadian. Hari dimana rumahmu di beri pagar gaib, aku sangat kesepian, aku tak bisa lagi mengunjungimu dirumah. Aku hanya melihatmu dari jarak yang sangat jauh, ketika pesan terakhirmu di pagar rumah, aku mendengarnya. Aku ada, tapi jauh dari situ, tapi aku mendengarnya. Kau tahu aku mencarimu kemana mana, aku bisa kembali kesini berkat ayahmu mengunjungi rumah lamamu untuk menjual rumah itu, dan aku menumpang di kursi penumpang mobilnya hingga sampai disini. Aku melihatmu sudah sangat besar, dan kejadian disekolah itu adalah sosok arwah yang terganggu akibat ulah mesun perempuan yang kerasukan tersebut di toilet kosong di pojok lapangan. Aku melihat semuanya, karna aku mengikutimu. Semua arwah tak ada yang bisa menerima kehadiranku, bahkan mereka selalu mengusirku. Aku hanya seorang hantu kesepian, hari itu aku pernah bercerita tentang sejarah hutan dan juga gadis yang mati tertimpa pohon kan. Itu adalah kisah sebenarnya tentang diriku. Aku ingin kembali ke keabadian, bahkan aku tak tau apa yang kucari di dunia ini, hingga aku menderita. Aku ingin kembali, tapi aku tak menemukan caranya. Aku kesini hanya ingin mengucapkan selamat tinggal untukmu, aku akan menjelajah mencari cara untuk pulang.”
Tiba tiba sekelebat bayangan itu hilang seketika dari hadapanku, spontan aku bangkit dan berdiri. Memutar mutar tubuhku melihat seluruh isi ruangan, tapi sosoknya memang sudah hilang. Tanpa disadari air mata sudah mengucur di pipiku, mendengar semua ungkapannya aku menjadi sedih bukan takut.
“Miss,,,,misliana,,,,,,MISLIANA.” Tak kunjung ada jawaban juga, dia memang sudah pergi. Dia mendatangiku hanya untuk menyampaikan pesan itu, lalu pergi menghilang. Semenjak kejadian itu, sosknya memang tidak pernah lagi mendatangiku, dan aku bersyukur ternyata aku hanya bisa melihat sosoknya saja, tidak dengan sosok makluk lainnya. Untukmu aku hanya bisa berdoa dan berharap jika kau sudah kembali ke pangkuannya.

TAMAT
Ps: Ane sengaja percepat epilog, kalo selama ini ane bikin readers marah gegara kentang sory ya. Ehehe se u semuanya. emoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kissemoticon-Big Kiss

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9a4516118b456e
Thread baru ehehe
Diubah oleh delviharahap20 21-05-2020 02:21
minerva.chilli
stevensation
alcipea
alcipea dan 14 lainnya memberi reputasi
13
Tutup