Bona bangun dari tempat duduknya semula. Dia terlihat bingung dan bilang mau ke kamar mandi. Sementar Bima, dia menelungkupkan kedua telapak tangannya ke wajahnya. Dia menarik napas panjang ketika menyadari apa yang mereka berdua baru lakukan.
Bona masuk kembali dengan ragu-ragu. Kondisi mereka masih terasa kikuk satu sama lain.
Quote:
"Eeemmm

, Bim gw balik dulu saja". Kata2nya masih kaku dan terbata2.
" Iya Bon". Bima langsung bangun dari duduknya setelah tau tas Bona berada di sampingnya.
Bona ngambil tas selempangnya dan segera keluar. Bima pun mengantarkan keluar.
"Bon, ati2".
Bima sebenarnya ingin mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan barusan sebaiknya dilupakan agar mereka bisa kembali seru2an seperti biasanya. Tapi dia masih ragu.
Quote:
"Iya, thanks bim".
Bona pun pergi dengan motor matiknya.
Bima masuk ke dalam kos, dan ternyata ada yg tau kejadian tadi.
"Cmiiiw... Ada yg abis kissing nih

".
"Menang banyak nih Bima".
"Sotoy

", jawab Bima.
"Makanya ditutup rapat2 kalo mau gituan. Untung cuma kis, coba kalo yg lain. Nonton layar tancep deh

".
"Gw khilaf.
"Wkwkwkwk, khilaf yang enak2 ya Bim. Gw mau dah".
"Jangan ada yang bilang ke Riana ya. Gw ma riana lagi break".
"Pantesan nggak dapet jatah dari pacar dapet dari cewe lain".
"Sue lo hahaha. Udah besok kalo tu anak kesini jangan dikecengin. Gw nggak enak, tadi mau nyampein ke anaknya suruh ngapain kejadian tadi kayaknya dia malu banget".
"Oke bos... Nasi goreng ya menu makan malam ini".
"Njjjiiiiirrrr, bokek gw".
"Gw bilang ke Riana nih wkwkwkwk".
"Parah lu pada. Oke".
Nggak ada yang nyangka jika kejadian tadi berbuntut panjang. Pintu saja sampe bima nggak merhatiin.
Bima masuk kamar dan baru ingat belum ngasih kabar dari tadi ke riana.
Quote:
"Halo ri, assalamualaikum".
"waalaikumsalam. Kenapa Bim? '.
"Besok gw anterin ya? ".
" Nggak usah, Bim. Aku ma ayah saja".
"Gw ngikut dari belakang mobil deh? ".
" Bim".
"Ya sayang? ".
" Kita kan lagi break bim. Kamu nggak usah kerepotan ngurus aku. Km juga ga perlu ngabarin kaya biasa".
"Ri, kita masih pacaran".
"Iya, bim. Besok kalo mau ikut, jam 6 dah stanby di rumah".
"Oke. Yaudah met istirahat, Ri. Love you".
"Love you too, Bim".
Bima menutup panggilannya. Dia melihat ada beberapa chat masuk dan salah satunya dari....
From: Bona
"Bim, gw minta maaf bukan maksud gw tadi. Kita sama-sama lupain hal tadi ya".
Senyum Bima tertarik dari kedua ujung bibirnya. Ciuman tadi memang sempat membuat jantung Bima berdebar, dan hampir saja keduanya khilaf. Bona membuka akses untuk bagian dalam mulutnya. Dan suara kucing yang sedang ribut berhasil membuat keduanya kembali sadar. Bima langsung melepas panggutannya walaupun dia ingin. Namun jika dia tidak segera berhenti pasti dia tidak akan berhenti untuk selanjutnya.
To: Bona
"Oke. Kita sama-sama lupain. Gw juga minta maaf".
From: Bona
"Iya. Nite Bim".
To: Bona
"Nite".
Balas chat dari Bona selesai, gw nyamperin anak2 kos buat makan di luar.
*------------------------------------- *
Pagi gw ke rumah Riana. Liat barang bawaan riana keg mau pindah rumah saja. Gw cuma geleng-geleng kepala.
"Udah deh nggak usah ngomong, pasti mau ngledek barang bawaanku".
Sambil menahan tawa, Bima pun mengatakan bahwa ia tidak akan ngetawaain. Riana tambah kesal sekaligus malu.
Quote:
"Sini gw bawain ri

".
"Tapi nggak usah pake cengar cengir gitu deh

".
Ayah riana mendengar obrolan kami, beliau hanya tersenyum dan memberikan kode juga buat diem saja liat barang bawaan riana.
"Om, semuanya dah ta masukan".
"Terimakasih, Bim. Ayuk berangkat ".
" Saya pake motor saja".
"Ngapain motor, ayuk bareng saja".
Gw liat ke arah Riana. Dia memberikan ekspresi senyum. Daripada nggak enak, akhirnya bareng.
Kami berangkat dan mobil mulai jalan. Ini kali pertamanya gw duduk berdampingan dengan ayah riana. Agak was-was kalo ditanya ini itu.
Quote:
"Bim, semester berapa? ".
" Tujuh om

".
"Oh. Skripsi dong".
"InsyaAllah om".
"Yakin nggak? ".
" Yakin om".
"Lah gitu. Rencana kita harus terbaik biar hasilnya semisal ga sesuai juga tidak terlalu jauh".
"iya om".
Perjalanan kami terasa sangat panjang. Banyak hal yang kami obrolkan dari kuliah, sampai ke masalah rumah. Semaksimal mungkin gw usahain agar ayah riana cerita tentang dirinya sendiri.
Sampai tempat kos riana, kami turun dan mulai menurunkan barang. Kami istirahat sebentar kemudian pulang lagi.