Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andreww111Avatar border
TS
andreww111
Si Bolang. (Story Of Anak Kampung).
SIBOLANG






Hay semuanya. Ketemu lagi nih ama ane ANDIKA SAPUTERA . yups. Mungkin diantara kalian sudah ada yang mengenal ane dari cerita sebelumnya .

Disini gw mau nyeritain gimana masa kecil gw. Sebagai seorang anak kampung yang bahagia pada masanya.

Gw kadang berfikir. Mending jadi anak kecil karena saat gw terjatuh yang sakit kaki gw bukan hati gw.

Mari kita simak sama2.

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
Diubah oleh andreww111 22-11-2018 07:55
anasabila
anasabila memberi reputasi
4
16.8K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
andreww111Avatar border
TS
andreww111
#16
PART 1 - ayahku Dipecat.
Kesibukan kedua orang tuaku untuk bekerja , memaksa mereka menitipkan ku pada nenekku . Meski mereka tau nenekku sangatlah galak . Tapi mereka tak memiliki pilihan lain . Beruntung bagiku memiliki 2 orang tante yang sangat sayang padaku . Disaat nenekku hendak berbuat kasar . Tanteku selalu membelaku dan membawaku keluar.

Pagi itu adalah hari minggu . Ayah dan bundaku sedang berkumpul dirumah . Pukul 5 pagi . Mereka berdua mengajakku untuk pergi.

Kami menuju pacuan kuda . Yups , andik kecil sangat senang menaiki kuda . Raut keceriaan yang ditunjukkannya mampu menghapus lelah mereka .

Haripun berlalu . Aku masih ingat hari itu adalah hari kerja . Tapi disiang hari ayahku telah pulang .

Beliau mengajakku bermain sebentar dan lalu meninggalkanku untuk tidur.

Sore harinya bundaku telah pulang dari kerjanya.

"Bund . Maafin ayah . Ayah baru aja di PHK". Ucap ayahku .

Andik kecil tak mengerti apa itu PHK . Yang ia tau hanyalah jajan dan bermain .

"yang sabar yaah . Coba aja masuk2in lamaran lagi". Ucap bundaku.

"Iya bund ". Jawabnya.

Hari haripun berlalu m ayahku sudah menganggur selama sebulan . Pesangon yang didapat ayahkupun kian menipin.

"Yah . gimana ya ? Kalo ayah gak kerja terus gini repot kita yah kalo cuma ngandelin gaji bunda yang ga seberapa. Ayah cobalah cari alternatif kerjaan lain yang penting menghasilkan dan halal". Ucap bundaku.

"Apa gini aja ya bund . Pesangon ayah kan masih cukup tuh. Ayah mau beli motor buat ngojek". Ucap ayahku.

"Yaudah gapapa yah . Selama itu benar dan ga merugikan orang lain bunda dukung". Ucap bundaku.

Akhirnya keesokan harinya ayahki membeli sebuah motor bermerk yamaha keluaran 75. Motor berbody mungil yang akan digunakan sebagai alat mencari uang ayahku.

Hari pun berganti minggu. Ternyata menjadi seorang tukang ojek tidaklah mudah. Ayahku bahkan sering pulang malam .

Meski ayahku pergi pagi pulang malam . Penghasilannya hanya cukup untuk makan saja . Andik kecil yang tumbuh begitu banyak jajanannya . Apalagi berkumpul dengan para tetangga yang notabene anak konglomerat.

Andik kecil gamau tau tentang kondisi keuangan keluarganya . yang ia tau hanyalah minta jajan dan mainan saja .

Karena tingginya kebutuhan . Bundaku mendesak ayahku agar berusaha lebih giat lagi . Ayahku yang mantan orang pabrikpun tak memiliki banyak pengalaman maupun ide cemerlang . Berbanding terbalik dengan bundaku . Walaupun ia sebagai kariyawan pabrik . Ia masih berjualan pakaian serta makanan ringan kepada teman2 satu kerjaannya .

Disisi lain nenekku tak mau ambil pusing . Ketika ayahku curhat kepadanya.

"Kalo ribet tinggalin aja bud . Masib banyak cewe ini". Itulah kalimat sakti nenekku yang begitu sayang putranya.

Karena desakan dari bundaku serta kalimat sakti nenekku . Ayahku mulai jarang pulang . Ia beralasan bahwa dirinya mencari uang agar memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya .

Saat ayahku tak berada dirumah nenekku mencemooh bundaku.

"lu tu gapantes buat budi . Lu cuma orang kampung bisa apa ?". Itulah cemoohan nenekku.

Kejam ? Ya sangat kejam . Tapi bundaku masih kuat menghadapi terpaan angin yang melanda bahtera rumah tangganya.

6 bulan telah berlalu . Bundaku sedang hamil muda tak mau terbebani oleh cemoohan nenekku .

Ya . Aku dan kedua adikku masing2 hanya terpaut 2 tahunan saja. Jadi saat aku berusia 4 th aku telah memiliki 2 orang adik.

"Tante. Aku titip kaka yaa. tante tau kan gimana ibu sama aku . Ayahnya juga jarang pulang sekarang. Aku mau kebogor aja tee. Mau ketempat kakakku". Pamit bundaku kepada tanteku.

"Yaudah mba . Nanti kaka biar aku sama yani yang jagain". Ucap tante yati.

Akhirnya bundaku meninggalkan aku . Aku memang belum mengerti . Aku lebih dekat dengan tanteku karena bunda sering meninggalkanku untuk bekerja . Jadi aku tak menangis saat bunda meninggalkanku.

Singkat cerita andik kecil tumbuh diantara kekejaman nenekku . Ya nenekku sangatlah killer . Salah sedikit pasti sapu lidi menghantam bokongku.

Hari haripun berlalu. Kini andik kecil telah berusia 4 th . Andik kecil tumbuh dengan pigmen kulit yang tipis sehingga kulitnya berwarna putih . Mata sipitnya membuat andik kecil sering disebut etnis lain.

Bundaku hanya sesekali menengokku . Beliau harus pintar membagi waktu antara aku dan kedua adikku . Adikku yang terakhir masih bayi . Bahkan saat kelahirannya . Ayahku tak ada disamping bundaku.

Andik kecil makin bertambah nakal sehingga membuat geram nenekku.

Aku dicubiti hingga seluruh pinggangku memerah.

"Hallo mbaa. Mba bisa ambil andik gak ? Tapi pas ibu gaada biar gaada yang melarang. Soalnya bulan depan aku mau menikah mbaa". Ucap tanteku ditelefone.

Lalu mereka berbincang via telefone.
2