- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
MISLIANA (Wanita Tak Kasat Mata)
![delviharahap20](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/05/20/avatar10217764_6.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
delviharahap20
MISLIANA (Wanita Tak Kasat Mata)
PS : Saya Delfi Ana Harahap sebagai penulis cerita Misliana mengutuk segala jenis bentuk plagiatisme atas cerita Misliana. Setelah setahun tidak membuka Kaskus, saya menemukan banyak sekali orang yang menggunakan cerita ini di blog pribadi dan membuat konten cerita horor di youtube. Untuk youtube, vidio sudah di take down, karena saya langsung menghubungi adminnya. Saya mohon jika senang dengan cerita ini bisa baca saja tapi jangan diplagiat. Karena saya benar-benar tidak iklas, lahir batin. Terimakasih, salam kaskuser.
Bisa sapa saya di : inbox kaskus
Thread kali ini author mau ngangkat cerita mistis temen author sendiri. Disini author coba menceritakan ulang kejadian kejadian mistis yang di alamin Jarot (nama samaran) dengan sesosok perempuan bernama Misliana. Dengan gaya bahasa author sendiri.
Misliana (wanita tak kasat mata)
Suasana ruangan kamar mulai terasa dingin, dengan aroma bunga memenuhi seluruh ruangan. Ini pertanda, iya pertanda wanita cantik itu datang mengahampiriku. Samar samar terlihat sosoknya di balik pintu, tersenyum anggun. Dengan baju putih selulut kesukaannya. Yang membuat bulu kuduk merinding hanyalah matanya yg berwarna putih keseluruhan, tanpa terlihat titik hitam sedikitpun. Dengan kaki melayang di atas angin.
Perkenalan kami dimulai beberapa puluh tahun yang lalu. Ketika umurku masih 7 tahun.
Ketika itu kedua orang tuaku sibuk bekerja, tinggallah aku sendirian di rumah yang sunyi. Bermain sendirian hingga sore petang. Hari itu sepulang sekolah aku pergi ke belakang rumahku yang terdapat semak belukar, sekitar pukul 4 sore. Dengan cuaca awan gelap yang hampir menjatuhkan hujan. Aku berjalan mengejar seekor belalang besar. Hingga aku terhenti pada sebuah pohon angkasia yang tak terlalu besar. Ketika awan semakin gelap, aku bergegas kembali kerumah. Tapi langkahku sedikit terhenti ketika ada suara memanggil namaku "jarot" ketika aku menoleh tidak ada siapa siapa. "jarot" panggilan kedua pun sama, tak terlihat siapapun. "jarot" panggilan ketiga aku mulai merinding, terlihat kepala manusia sedikit mengintip dibalik pohon angkasia dengan mata putih keseluruhan. Aku mati rasa beberapa detik. Saat sosok itu mulai hilang, sekuat tenaga aku berlari meninggalkan pohon itu. Dengan sedikit menjerit ketakutan.![Wow emoticon-Wow](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ogiimgq21.gif)
![Wow emoticon-Wow](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ogiimgq21.gif)
Harap tinggalkan jejek readers. Biar ane semangat 45 update nya.![Kiss emoticon-Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqlwohnn.gif)
![Betty emoticon-Betty](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_maho.gif)
PART VII Penuh Tanda Tanya?
PART VIII Siang Itu
PART IX Berbohongkah kau?
Sepintas
PART X Dia Menangis
PART XI Sarah Melihat
PART XII Merayap?
PART XIII Terlalu Misteri
PART XIV Darmo Dan Pagar Gaib
PART XV Dia Arwah
PART XVI Kerasukan
PART XVII EPILOG
Bisa sapa saya di : inbox kaskus
Thread kali ini author mau ngangkat cerita mistis temen author sendiri. Disini author coba menceritakan ulang kejadian kejadian mistis yang di alamin Jarot (nama samaran) dengan sesosok perempuan bernama Misliana. Dengan gaya bahasa author sendiri.
Misliana (wanita tak kasat mata)
Suasana ruangan kamar mulai terasa dingin, dengan aroma bunga memenuhi seluruh ruangan. Ini pertanda, iya pertanda wanita cantik itu datang mengahampiriku. Samar samar terlihat sosoknya di balik pintu, tersenyum anggun. Dengan baju putih selulut kesukaannya. Yang membuat bulu kuduk merinding hanyalah matanya yg berwarna putih keseluruhan, tanpa terlihat titik hitam sedikitpun. Dengan kaki melayang di atas angin.
Perkenalan kami dimulai beberapa puluh tahun yang lalu. Ketika umurku masih 7 tahun.
Ketika itu kedua orang tuaku sibuk bekerja, tinggallah aku sendirian di rumah yang sunyi. Bermain sendirian hingga sore petang. Hari itu sepulang sekolah aku pergi ke belakang rumahku yang terdapat semak belukar, sekitar pukul 4 sore. Dengan cuaca awan gelap yang hampir menjatuhkan hujan. Aku berjalan mengejar seekor belalang besar. Hingga aku terhenti pada sebuah pohon angkasia yang tak terlalu besar. Ketika awan semakin gelap, aku bergegas kembali kerumah. Tapi langkahku sedikit terhenti ketika ada suara memanggil namaku "jarot" ketika aku menoleh tidak ada siapa siapa. "jarot" panggilan kedua pun sama, tak terlihat siapapun. "jarot" panggilan ketiga aku mulai merinding, terlihat kepala manusia sedikit mengintip dibalik pohon angkasia dengan mata putih keseluruhan. Aku mati rasa beberapa detik. Saat sosok itu mulai hilang, sekuat tenaga aku berlari meninggalkan pohon itu. Dengan sedikit menjerit ketakutan.
![Wow emoticon-Wow](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ogiimgq21.gif)
![Wow emoticon-Wow](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ogiimgq21.gif)
Harap tinggalkan jejek readers. Biar ane semangat 45 update nya.
![Kiss emoticon-Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqlwohnn.gif)
![Betty emoticon-Betty](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_maho.gif)
- Index MISLIANA (Wanita Tak Kasat Mata) -
PART I MISLIANA (Wanita Tak Kasat Mata)
PART II Dia Memperhatikan
PART III Hadir Tiba Tiba
PART IV Kau Menakutiku
PART V Misliana
PART VI Misliana 2
PART II Dia Memperhatikan
PART III Hadir Tiba Tiba
PART IV Kau Menakutiku
PART V Misliana
PART VI Misliana 2
PART VII Penuh Tanda Tanya?
PART VIII Siang Itu
PART IX Berbohongkah kau?
Sepintas
PART X Dia Menangis
PART XI Sarah Melihat
PART XII Merayap?
PART XIII Terlalu Misteri
PART XIV Darmo Dan Pagar Gaib
PART XV Dia Arwah
PART XVI Kerasukan
PART XVII EPILOG
![BijixMane](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/05/24/avatar2982150_1.gif)
![arieaduh](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![BALI999](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/05/04/default.png)
BALI999 dan 56 lainnya memberi reputasi
55
99.4K
411
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
![delviharahap20](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/05/20/avatar10217764_6.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
delviharahap20
#218
Merayap?
"Jar, gw ama sarah gak mau lagi main ke rumah lu. Maaf ya, kitaa berdua takut." ucap Andi ketika kami berjalan sepulang sekolah, hari ini pun Sarah tidak masuk akibat demam tinggi. Insiden hari itu memang sangat menakutkan bagi mereka dan juga aku.
"Gak apa apa kok ndi." ucapku berpura pura tabah.
Sepanjang perjalanan menuju kerumah aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya di rumahku. Kenapa dia tiba tiba kembali lagi? Dan kenapa harus Sarah? Tanpa disadari aku juga melupakan seseorang selama beberapa hari ini. Misliana, dia tak menampakkan dirinya beberapa hari ini, bahkan aku melupakan sosoknya saat sudah bersama teman temanku. Atau mungkin dia datang ke rumahku, tapi melihat teman temanku dia malu, terus pulang lagi. Tapi entahlah, hanya dia dan Tuhan yang tau.
Aku berganti pakaian dan makan siang dengan keheningan, tak ada tanda tanda darinya atau pun Misliana. Ingin ke ayunan belakang, tapi aku masih sangat takut hari ini. Aku keluar rumah berniatan untuk bermain kemana pun asalkan tak berada di rumah. "Kresekkkk" terdengar suara dari arah pohon jambu di pojok halaman rumahku, aku diam beberapa saat lalu mendekati pohon itu, ku tolehkan kepalaku ke atas. "AAAA ya ampun" lagi lagi aku kaget setengah mati, kutemukan Misliana sedang duduk di atas situ menatapku dengan tatapan dingin menusuk, serta ketawa getir yang menakutkan. Akhir akhir ini dia tampak sangat mengerikan, aku bahkan sedikit ngeri tiap kali melihatnya tertawa getir.
"Mis, ngapain di atas situ?? Buat kaget aja. Turun turun!." Ucapku kepadanya.
"Brukkkk" dia melompat turun ke bawah, padahal pohon jambu itu lumayan tinggi.
"Kamu ngapain disitu Mis?"
"Tak ada"
"Lagian kapan datangnya? Kok aku ga denger kamu buka pintu pagar?." ucapku selidik kepadanya.
"......" hening tak ada jawaban apapun.
"Mis, aku mau tanya, aku baru sadar selama ini kalo ada yang aneh. Kamu kok bisa masuk ke rumahku? Kan kunci pagar hanya aku, ayah, dan ibukku yang punya. Apa selama ini kamu masuk manjat pagar rumahku?." selama ini aku memang tidak menyadari ke anehan itu. Memang pagar rumahku hanya setinggi ± 1,5 meter.
"Ya, aku merayap". Jawabnya datar tanpa ekspresi, aku takut kalau dia akan marah sebentar lagi.
"Merayap maksudnya gimana? Aku ga ngerti, yang aku tanyain kamu manjat bukan merayap Mis." kali ini aku semakin bingung dengan jawabannya.
"Anggap saja sama. Aku mau nonton tv di rumahmu, boleh?."
"Boleh boleh." aku pun beralih haluan, kembali masuk ke dalam rumah menyalakan tv, dan memutar filem secara acak, aku berbaring di karpet sedangkan Misliana duduk di sofa. Selama menonton tak ada percakapan di antara kami berdua, dia pun enggan mengeluarkan suaranya, mengakibatkan aku mengantuk seketika. Tanpa sadar aku mulai tertidur saat itu, tak tau berapa lama aku tertidur saat itu. Mataku pun terbuka kembali, tapi aku membukanya perlahan, sambil berpura pura masih tertidur. Karna aku ingin melihat sedang apa Misliana, sengaja ku sipitkan mataku. Tanpa di suruh mataku seketika auto fokus ke lemari hias di depanku. Aku sudah bosan melihat lemari itu, tapi kali ini berbeda, sesosok wanita sedang duduk di atas lemari setinggi ±2 meter itu, menjuntai juntaikan kakinya ke bawah dengan kepala sangat tertunduk. Dan aku baru sadar dia tak pernah melepas sepatunya ketika masuk ke ruangan ini. Aku masih menyipitkan mataku, dan menutup dahiku dengan tangan, memperhatikan apa yg akan di lakukan selanjutnya. Tapi na'as dia bahkan gak melakukan apa apa, aku merinding kenapa Misliana bisa duduk di atas sana, apakah dia memanjat? Ataukah benar jika dia memang lihai merayap?? Aku mebayangkannya merayap saja sudah sangat mengerikan. Jika iya dia memanjat kenapa tak ada suara sedikit pun. Terlalu banyak misteri dalam dirinya. Kuberanikan membuka mataku lebar lebar, dan ingin bertanya. Tapi anehnya ketika mataku sudah membulat sempurna bayangan wanita itu tidak ada lagi, aku yakin itu nyata dan itu adalah dia. Aku bangkit dan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, wanita itu sudah tidak ada. Ntah kemana perginya.
Disofa kutemukan benda yang sangat tak kusukai, yaitu boneka Misliana. Aku yakin ibuk akan marah jika boneka itu di biarkan di sofa. Ku ambil boneka itu, kuletakkan di atas meja di dalam kamarku. Kenapa dia musti meninggalkan bonekanya lagi, aku sangat kesal terhadapnya dan lebih kesal lagi kepada boneka mengerikan itu.
***
Malam pun berganti pagi, aku bersiap siap mengenakan baju sekolahku. Saat ku buka lemari, "bbbuuuukkk" boneka itu terjun bebas kelantai. Aku membeku, seingatku boneka itu kuletakkan di atas meja, aku ingat sekali. Tidak mungkin aku salah pikirku. Kubiarkan boneka itu tetap di lantai dan aku melanjutkan proses berberes ku. Siap berberes, ku ambil boneka itu, kumasukkan ke dalam tas. Dan berpamitan ke pada ibuk.
"Buk, pergi dulu ya." ucapku sambil mencium tanganya.
"Iyaa, hatihati ya." Ucapnya sambil mengantarku sampai keteras rumah.
Diperjalanan, aku berniat jahat untuk membuang boneka jelek ini kesungai, saking bencinya aku melihatnya. Ku sempatkan beralih haluan ke sungai yang sering ku kunjungi. Ku keluarkan boneka itu dari tasku.
"Selamat tinggal boneka jelek, sudah cukup kau selalu membuat ku merinding dan ketakutan, baik baik ya di dasar sungai. Hehehe." pesan terakhirku untuknya :v. Dengan ancang ancang, dan sekuat tenaga ku lempar boneka itu, terlihat ia mengapung sesaat, setelah banyak menyerap air sosoknya mulai tenggelam ke dasar sungai. Perasaanku pun sangat senang dan lega saat menuju sekolah, bahkan aku tidak berpikir bagaimana tanggapan Misliana akan perbuatanku, dan aku pun tak akan memberi tahunya.
Ps: Bayangkan jika teman anda merayap di atas dinding atau tembok, bahkan lantai. Serem juga ya. Periksa terus kasur anda sebelum tidur, mana tau nanti malam ada yang merayap ke atas kasur agan agan sekalian.
Hai Readers. Semoga kalian semua sehat selalu. Jangan lupa tinggalin jejek ya agan agawati. Bantu vote juga sangat boleh hehehe. Itung itung amal :v.
Maksih banget komen komennya gan, maaf ane ga bisa bales. Tapi udah ane baca semua. Is the best lah kalian. Hehehehe![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
"Gak apa apa kok ndi." ucapku berpura pura tabah.
Sepanjang perjalanan menuju kerumah aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya di rumahku. Kenapa dia tiba tiba kembali lagi? Dan kenapa harus Sarah? Tanpa disadari aku juga melupakan seseorang selama beberapa hari ini. Misliana, dia tak menampakkan dirinya beberapa hari ini, bahkan aku melupakan sosoknya saat sudah bersama teman temanku. Atau mungkin dia datang ke rumahku, tapi melihat teman temanku dia malu, terus pulang lagi. Tapi entahlah, hanya dia dan Tuhan yang tau.
Aku berganti pakaian dan makan siang dengan keheningan, tak ada tanda tanda darinya atau pun Misliana. Ingin ke ayunan belakang, tapi aku masih sangat takut hari ini. Aku keluar rumah berniatan untuk bermain kemana pun asalkan tak berada di rumah. "Kresekkkk" terdengar suara dari arah pohon jambu di pojok halaman rumahku, aku diam beberapa saat lalu mendekati pohon itu, ku tolehkan kepalaku ke atas. "AAAA ya ampun" lagi lagi aku kaget setengah mati, kutemukan Misliana sedang duduk di atas situ menatapku dengan tatapan dingin menusuk, serta ketawa getir yang menakutkan. Akhir akhir ini dia tampak sangat mengerikan, aku bahkan sedikit ngeri tiap kali melihatnya tertawa getir.
"Mis, ngapain di atas situ?? Buat kaget aja. Turun turun!." Ucapku kepadanya.
"Brukkkk" dia melompat turun ke bawah, padahal pohon jambu itu lumayan tinggi.
"Kamu ngapain disitu Mis?"
"Tak ada"
"Lagian kapan datangnya? Kok aku ga denger kamu buka pintu pagar?." ucapku selidik kepadanya.
"......" hening tak ada jawaban apapun.
"Mis, aku mau tanya, aku baru sadar selama ini kalo ada yang aneh. Kamu kok bisa masuk ke rumahku? Kan kunci pagar hanya aku, ayah, dan ibukku yang punya. Apa selama ini kamu masuk manjat pagar rumahku?." selama ini aku memang tidak menyadari ke anehan itu. Memang pagar rumahku hanya setinggi ± 1,5 meter.
"Ya, aku merayap". Jawabnya datar tanpa ekspresi, aku takut kalau dia akan marah sebentar lagi.
"Merayap maksudnya gimana? Aku ga ngerti, yang aku tanyain kamu manjat bukan merayap Mis." kali ini aku semakin bingung dengan jawabannya.
"Anggap saja sama. Aku mau nonton tv di rumahmu, boleh?."
"Boleh boleh." aku pun beralih haluan, kembali masuk ke dalam rumah menyalakan tv, dan memutar filem secara acak, aku berbaring di karpet sedangkan Misliana duduk di sofa. Selama menonton tak ada percakapan di antara kami berdua, dia pun enggan mengeluarkan suaranya, mengakibatkan aku mengantuk seketika. Tanpa sadar aku mulai tertidur saat itu, tak tau berapa lama aku tertidur saat itu. Mataku pun terbuka kembali, tapi aku membukanya perlahan, sambil berpura pura masih tertidur. Karna aku ingin melihat sedang apa Misliana, sengaja ku sipitkan mataku. Tanpa di suruh mataku seketika auto fokus ke lemari hias di depanku. Aku sudah bosan melihat lemari itu, tapi kali ini berbeda, sesosok wanita sedang duduk di atas lemari setinggi ±2 meter itu, menjuntai juntaikan kakinya ke bawah dengan kepala sangat tertunduk. Dan aku baru sadar dia tak pernah melepas sepatunya ketika masuk ke ruangan ini. Aku masih menyipitkan mataku, dan menutup dahiku dengan tangan, memperhatikan apa yg akan di lakukan selanjutnya. Tapi na'as dia bahkan gak melakukan apa apa, aku merinding kenapa Misliana bisa duduk di atas sana, apakah dia memanjat? Ataukah benar jika dia memang lihai merayap?? Aku mebayangkannya merayap saja sudah sangat mengerikan. Jika iya dia memanjat kenapa tak ada suara sedikit pun. Terlalu banyak misteri dalam dirinya. Kuberanikan membuka mataku lebar lebar, dan ingin bertanya. Tapi anehnya ketika mataku sudah membulat sempurna bayangan wanita itu tidak ada lagi, aku yakin itu nyata dan itu adalah dia. Aku bangkit dan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, wanita itu sudah tidak ada. Ntah kemana perginya.
Disofa kutemukan benda yang sangat tak kusukai, yaitu boneka Misliana. Aku yakin ibuk akan marah jika boneka itu di biarkan di sofa. Ku ambil boneka itu, kuletakkan di atas meja di dalam kamarku. Kenapa dia musti meninggalkan bonekanya lagi, aku sangat kesal terhadapnya dan lebih kesal lagi kepada boneka mengerikan itu.
***
Malam pun berganti pagi, aku bersiap siap mengenakan baju sekolahku. Saat ku buka lemari, "bbbuuuukkk" boneka itu terjun bebas kelantai. Aku membeku, seingatku boneka itu kuletakkan di atas meja, aku ingat sekali. Tidak mungkin aku salah pikirku. Kubiarkan boneka itu tetap di lantai dan aku melanjutkan proses berberes ku. Siap berberes, ku ambil boneka itu, kumasukkan ke dalam tas. Dan berpamitan ke pada ibuk.
"Buk, pergi dulu ya." ucapku sambil mencium tanganya.
"Iyaa, hatihati ya." Ucapnya sambil mengantarku sampai keteras rumah.
Diperjalanan, aku berniat jahat untuk membuang boneka jelek ini kesungai, saking bencinya aku melihatnya. Ku sempatkan beralih haluan ke sungai yang sering ku kunjungi. Ku keluarkan boneka itu dari tasku.
"Selamat tinggal boneka jelek, sudah cukup kau selalu membuat ku merinding dan ketakutan, baik baik ya di dasar sungai. Hehehe." pesan terakhirku untuknya :v. Dengan ancang ancang, dan sekuat tenaga ku lempar boneka itu, terlihat ia mengapung sesaat, setelah banyak menyerap air sosoknya mulai tenggelam ke dasar sungai. Perasaanku pun sangat senang dan lega saat menuju sekolah, bahkan aku tidak berpikir bagaimana tanggapan Misliana akan perbuatanku, dan aku pun tak akan memberi tahunya.
Ps: Bayangkan jika teman anda merayap di atas dinding atau tembok, bahkan lantai. Serem juga ya. Periksa terus kasur anda sebelum tidur, mana tau nanti malam ada yang merayap ke atas kasur agan agan sekalian.
Hai Readers. Semoga kalian semua sehat selalu. Jangan lupa tinggalin jejek ya agan agawati. Bantu vote juga sangat boleh hehehe. Itung itung amal :v.
Maksih banget komen komennya gan, maaf ane ga bisa bales. Tapi udah ane baca semua. Is the best lah kalian. Hehehehe
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![Big Kiss emoticon-Big Kiss](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fdbkvxytxtgi.gif)
![aan2604](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/03/23/avatar10555292_2.gif)
![minerva.chilli](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/10/20/avatar2178101_4.gif)
![BijixMane](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/05/24/avatar2982150_1.gif)
BijixMane dan 22 lainnya memberi reputasi
23