AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Ternyata Bedah Caesar Bukan Berasal dari Julius Caesar, Tapi…
kompas.com

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, membuat berbagai hal menjadi terasa mudah, termasuk urusan melahirkan anak, berkat berkembangnya metode Bedah Caesar.

Saat ini, operasi caesar sering dilakukan orang untuk melahirkan, terutama di kalangan orang berduit dan selebritis, meski melahirkan normal melalui vagina sangat memungkinkan, atau tidak memiliki risiko komplikasi medis. Entah apa alasannya, yang jelas melalui operasi caesar, proses melahirkan lebih cepat tanpa merasakan sakit. Namun kata orang bijak, istri yang belum pernah merasakan sakitnya melahirkan, ia belum sempurna menjadi wanita.

Memang, pada awalnya bedah caesar hanyalah alternatif terakhir, setelah upaya medis untuk melahirkan secara normal tidak berhasil, atau memiliki risiko terhadap keselamatan ibu dan anak. Namun kini, bedah caesar sudah menjadi pilihan bebas bagi sang ibu dan atau suami, untuk menentukan cara melahirkan anaknya.
***
Namun, tahukah GanSis tentang sejarah awal operasi caesar ini? Banyak orang meyakini bahwa istilah operasi caesar diambil dari nama Julius Caesar, sang Penguasa Romawi, yang pertama kali dilahirkan dengan proses pembedahan, sehingga sampai sekarang operasi ini dinamakan Operasi/Bedah Caesar.

Kepercayaan tersebut didasarkan pada dokumen abad ke-10 The Suda, sebuah ensiklopedia sejarah Bizantium Yunani, yang menyatakan bahwa ibu Julius Caesar wafat ketika hamil 9 bulan. Untuk menyelamatkan kandungannya, maka perutnya dibedah, sehingga lahirlah sang bayi dan diberi nama Julius Caesar. Caesar artinya sayatan.

Namun kepercayaan tersebut terbantahkan, sebab ibu Julius Caesar yang bernama Aurelia ternyata masih hidup hingga Julius dewasa, dan proses pembedahan perut ibu hamil sudah popoler jauh sebelum kelahiran Julius Caesar. Hanya saja, pada masa itu, membedah rahim seorang ibu hamil baru boleh dilakukan jika perempuan tersebut wafat saat melahirkan (anaknya belum keluar).

Pembedahan perut ibu hamil yang wafat itu dilakukan, karena Peraturan Ritual dan Agama Romawi melarang menguburkan perempuan hamil. Namun dalam perkembangan selanjutnya, dengan ditemukannya berbagai jenis obat bius, pembedahan wanita hamil inipun diterapkan pada wanita hamil yang masih hidup yang akan melahirkan. Dan wanita pertama yang melakukan bedah caesar dengan obat bius adalah Ratu Victoria dari Inggris pada tahun 1853, dengan menggunakan kloroform sebagai obat bius, saat melahirkan Pangeran Leopoldo.***
***
Dengan demikian, bedah caesar yang pertama dilakukan adalah jauh sebelum kelahiran Julius Caesar, namun berasal dari ritual dan keyakinan bangsa Romawi kuno yang melarang menguburkan wanita hamil yang wafat. Maka sebelum dikuburkan, perutnya harus dibedah untuk mengeluarkan bayi yang dikandungnya, baik bayi itu masih hidup atau sudah mati. Entah apa yang melatarbelakangi larangan tersebut.

Di Indonesia sendiri, terutama di kalangan suku Banjar, wanita hamil yang wafat setelah dimakamkam, maka kuburnya akan dijaga minimal selama tiga hari tiga malam. Wanita yang “Mati Bungkus”, demikian penduduk setempat menyebutnya, kuburnya harus dijaga karena dikhahatirkan kuburnya akan dibongkar oleh orang jahat yang akan mengambil orok bayi yang dikandungnya. Orok bayi itu, terutama tali pusarnya diyakini mempunyai banyak khasiat magis, seperti untuk kekebalan, pesugihan, hipnotis, membuat orang tertidur, dan sebagainya.

Apakah ada persamaan antara kepercayaan Romawi kuno dengan kepercayaan suku Banjar? Entahlah, perlu penelitian yang komprehensif untuk membuktikannya.***
Sumber

Quote:
Diubah oleh Aboeyy 03-08-2018 15:32
0
12K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bronkiesAvatar border
bronkies
#8
liat proses melahirkan enak gan
0