Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ummi85Avatar border
TS
ummi85
Cinta Dalam Diam
PROLOG

Cinta Dalam Diam

Cinta Dalam Diam

Aku Memang Mencintaimu Sejak Dahulu, Tapi Enngkau Hanyalah Ilusi Yang Aku Ciptakan Di Otakku

Aku Ingin Memilikimu, Tapi Cintaku Takkan Pernah Kau Tau. Karna Cinta Ini Hanya Berlaku Dalam Diamku.

Dirimu Dan Diriku, Hanyalah Fatamorgana. Yang Ku Anggap Tidak Akan Pernah Ada Di Dunia Zambrut Khatulistiwa.

Cinta Dalam Diam Adalah Angan Diluar Batas Tanpa Penantian


Mencintai dalam diam itu sangat lah tidak mengenak kan Mas brow,bayangin aja kita mencintai seseorang yang tidak pernah tau apa yang kita rasakan ke orang tersebut tanpa berharap orang itu membalas cinta kita, Kisah ini di awali ketika tahun 2012 dimana saat itu diriku masih jadi pengangguran kelas wahid.

rutunitasku saat itu adalah pergi ke warnet didekat rumah ku untuk bermain game online yang ada di facebuk, kalau sudah kenal dengan yang namanya dunia maya udah enggak inget lagi sama dunia nyata hingga berjam jam pun diriku betah duduk di depan komputer.

Setelah selesai hampir 2 jam lebih aku kemudian berdiri ingin pulang karna perut sudah mulai keroncongan, saat hendak berjalan menuju meja kasir tiba tiba lengan ku bersenggolan dengan seseorang.

Aku "eh maaf Mbak, Gue nggak sengaja soalnya mau buru buru". tanpa melihat wajahnya

Wanita "Mas Brot?". terdengar suara wanita yang nggak asing bagiku

Aku "eh Elo Pao". terbata bata tanpa bisa berkata banyak

Pao "gimana kabarnya Mas?lama Lo enggak main kerumah?".

Aku "hehe...maklum sibuk".

*sibuk ngitungin cintaku padamu eaaaa😅*

Aku "kabar Lo gimana Pao?".

Pao " baik Mas, oia Gue masuk dulu yah ada yang mau Gue kerjain ini tugas dari kampus".

Aku "oh iyah silahkan".


Pao bukan nama sebenernya, nama nya adalah May namun orang di kampung menjulukinya Pao karna pipinya Chubby kaya Bak Pao makanya sebutan Pao sudah melekat untuknya sedari kecil, aslinya bukan gemuk badannya malah berisi proposianal dengan tinggi 150.

Perempuan ini sukses membuat ku ngejomblo beberapa tahun, karna dirinya telah mengalihkan perhatian ku dari beberapa wanita yang lain, semenjak kelas 3 smp hati ku mulai jatuh hati kepadanya namun sampai saat ini 8 tahun lamanya tak ada keberanian juga untuk menyatakan perasaan suka kepadanya, alasannya di karnakan rumahnya dan rumah ku hanya berbeda RT namun masih satu kampung di sisi lain dan juga karna doi adalah adik dari teman kampung ku, itu lah mengapa sampai saat ini perasaan itu masih saja aku pendam tanpa sepengetahuan doi.

Harum parfum yang Pao pakai sangat lah wangi semerbak menghiasi indra penciuman ku hingga aku keluar Warnet pun tetap tercium, aku kemudian berhenti sejenak didepan Warnet, berpikir sepertinya ada yang keluapaan,apa yah?

Penjaga Warnet "BROTO MAU KEMANA LO?".

Aku "ya mau pulang Nong, kenapa?Lo kangen ama Gue".

Penjaga Warnet "eh somplak, Lo engga nyadar kalau Lo belum bayar Warnet tadi". dengan ancang acang sandal yang ada di tangannya

Aku "astagfirullah, sorry sorry Nong Gue lupa hehe". menepok jidat


Aku lalu berjalan kembali masuk kewarnet bersama penjaganya seorang wanita yang kebetulan Aku berteman baik dengannya semenjak kelas 1 SD sebut saja namanya Enong wanita yang berperawakan tegap, badan montok, wajah manis kek gula merah tapi sayang item kulitnya😆.

Kebetulan Enong juga berteman dengan Pao dikarnakan dulu Kakaknya Pao pernah berpacaran dengan Enong karna itu lah mereka saling mengenal satu sama lain.

Enong "Lo yee abis ketemu pujaan hati ampe enggak inget dunia". sambil menahan emosi

Aku "hehe, Lo pan tau Nong Gue kaya gimana, kaya Lo enggak pernah jatuh cinta aja".

Enong "makanya kalau Lo jatuh cinta ungkapin, jangan di pendem sendiri, seneng amat bikin penyakit".

Aku "ah bawel Lo Nong kek Emak Gue, berapa tagihannya?".

Enong "5000".


Setelah membayar, aku kemudian berjalan keluar warnet, sesekali kupandangi Box yang didalamnya terdapat seorang wanita pujaan namun tak kunjung keluar juga, akhirnya ku putuskan untuk pulang kerumah.


Dimalam hari tepat pergantian tahun 2012-2013 aku hanya bermalas malasan dirumah, banyak sebenernya teman teman ingin mengajak ku untuk sekedar nongkrong di alun alun kota ku, namun aku tolak karna ujung ujungnya paling minta traktir, ogah banget dah jadi ATM berjalan.

Iseng ku buka akun Facebuk ku melalui Laptop untuk melihat,ada kabar apa dari Grub game yang aku main kan, sebelum membuka grub mata ku tertuju kepada sebuah notifikasi pesan yang ada di sisi atas beranda Facebuk.

bathinku "tumbenan ada pesan?siapa yah? Cewek? Teman di facebuk yang cewek rata rata sudah kenal semua".

Saat membuka inbox ternyata ada 1 teman cewek yang juga satu kampung dengan ku namun masih satu RT dengan Pao, sebut saja namanya Embul seorang wanita berperawakan tinggi 160 an dengan badan sedikit gendut dengan pipi kek crayon shinchan,tomboy sifatnya dan sangat mudah bergaul dengan siapapun.

Embul "Mas brot, Lo ada acara enggak besok pagi?".

Pesan tersebut aku diam kan beberapa menit sembari berpikir ngapain ini anak nanya besok ada acara apa enggak?

Embul "Mas BROOOTTT kebiasaan Lo ye ngebaca pesan tapi lama balesnya, kalau Lu sibu Gua ngajak yang lain aja dah".

Karna didesak akhirnya aku membalas pesan tersebut.

Aku "ada apa sih Mbul?".

Embul "anak anak pengen ngajak jalan tapi kekurangan satu personil ini".

Aku "aduh males banget Gua Mbul mau jalan, capek enak dirumah aja ah".

Embul "yah Elo gitu Mas,masa cowok dirumah mulu, pantes cewek Lo enggak punya wong kuper".

Aku tidak "kampret Lo ngeledeknya enggak enak banget dah, emang mau kemana sih?siapa aja personilnya?".

Embul "ke pasar terapung Mas, personilnya Gue, Pao, Enong, itu aja".

Aku "DEAL!!!".

Embul "eh buset pelan pelan ngetiknya woy jebol capslock Lo entar😂".

Aku "jam berapa perginya?".

Embul "abis sholat Subuh kami jemput Lo, jangan kesiangan bangunnya".

Aku "oke".


Perasaan Ku saat itu tak dapat aku gambarkan lagi, karna saking senangnya bertemu pujaan hati yang dulu hanya bisa sembunyi sembunyi di balik tabir ketika kangen ingin melihat wajahnya dan kini keinginan itu akhirnya terkabulkan juga, selama 8 tahun baru ini bisa jalan bareng dengannya.

Bathinku "ah tak sabar rasanya menunggu waktu sampai subuh nanti".

Spoiler for Index Cerita:
Diubah oleh ummi85 02-08-2018 14:32
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
10.1K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
ummi85Avatar border
TS
ummi85
#16
V
Aku duduk disebuah bangku yang terbuay dari semen tepat di pinggir trotoar jalan sembari menikmati keramean mobil dan motor yang hilir mudik melewati ku, ku mencari rokok filter yang ada di saku celanaku kemudian menyalakannya lalu menghembuskannya hingga kepulan asap yang keluar dari mulutku membumbung tinggi keatas kemudian menghilang dihempaskan angin yang bertiup kencang.

Andai cinta itu seperti asap rokok mungkin akan sangat terasa ringan aku melepaskannya dan membiarkan cinta itu terbang kemanapun bersama angin, namun realitanya sangat berat dan malam ini aku menyaksikan ada kebahagiaan yang terpancar dari wajah Pao yang sedari tadi sibuk dengan BBmnya.

Malam itu doi terlihat cantik dengan memakai gamis dan jilbab pink, ditambah jaket levis berwana biru yang menutupi gamisnya sepanjang pinggang, ku sesekali menatapnya dari samping wajahnya sungguh mempesonaku, wangi parfumnya pun semerbak di indra penciuman ku, hingga membuat ku betah untuk berlama lama duduk disampingnya.

Karna tau dirinya sedang di awasi tiba tiba wajah Pao berbalik memandangku, dan momen ini yang bikin aku mati kutu di buatnya.


Pao "liatin siapa Mas?Liatin Gue yah".

Aku "pede ya kaga lah, Gue lagi liat noh". Menunjuk kucing betina dan jantan sedang honeymoon di pinggir jalan

Pao "ya ampun Mas Brot, gih sono nikah cepetan, dari pada liatin kucing kimpoi" seraya tertawa terbahak bahak

"fiuuhh, syukur lah dirinya tak mengetahui bahwa sebenernya yang aku lihat hanya wajahnya" bathin ku

Pao "eh iya salama Gue kenal Lo kok Gue enggak pernah tau yang mana cewek Lo?, Lo punya pacar enggak sih Mas?"

Aku (menggeleng kepala) "kenapa emang Pao tumben kepo gitu?"

Pao "yah kaga Mas, tanya aja"

Aku "hhhh...sebenernya sih ada seseorang yang Gue suka" seraya menatap air mancur yang terletak di tengah alun alun

Pao "hah... Siapa siapa Mas? Cerita dong" kini tubuhnya berbalik menghadap ku

Aku "ada lah pokoknya, mau tau aja Lo" sembari menjulurkan lidah kearahnya

Pao "ihh...masa sama temen satu genk pake rahasiaan segala, enggak asik ah" ngambek

Aku "Pao..."

Pao "hmmm..." kembali menatapku

Aku "seandainya ada seseorang yang sudah kenal lama sama Lo ternyata dia menyimpan perasaan suka sama Lo, gimana tanggepan Lo?"

Pao "hmmm....gimana yah" jari telunjuknya di main kan di dekat bibirnya

Pao "kalau tuh cowok tinggi, putih, hidungnya mancung, alisnya tebel lesung pipit Gue mau 😀"


Aku terdiam sejenak karna yang doi sebutin ciri cirinya semua ada padaku, tapi gantengnya enggak tau deh orang yang nilai karna aku engggak bisa nilai diroki sendiri.

Pao "Mas dah malem ini, pulang yuk, babe udah selesai ini majelis taklimnya di masjid"

Aku pun menengok jam yang ada di hp ku ternyata sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam, akhirnya kami kembali pulang takut Babe nya nyariin anak gadis satu satunya ini.

10 meter dari rumahnya aku berhentikan motor matic ku sembari melihat sikon disekitar rumah Pao, saat terlihat aman akhir aku suruh Pao untuk segera turun dari motor ku.

Pao "makasih yah Mas Brot, jangan jera loh dengerin curhatan Gue"

Aku "iya, asal ditraktir makan enak aja😀"

Pao "gampang itu,yaudah Gue duluan yah daaahhh..."

seraya melambaikan tangannya lalu pergi menjauh dari ku, kemudian menghilang dari pandangan ku sama seperti hilangnya harapan ku untuk memilikinya, hanya tertinggal bayang bayang wajahnya, senyumannya yang masih terngiang di pikiranku.


"seseorang yang menyimpan perasaan suka sama Lo itu Gue Pao, tapi Gue hanyalah pecundang yang tidak berani mengungkakannya"


motor ku berhenti sejenak, kemudian merogoh hape yang ada di saku ku untuk menghubungi seseorang yang biasa menjadi tempat ku berbagi, siapa lagi kalau bukan Enong.


Aku "PING!!!"

Enong "opo?"

Aku "Gue kerumah Lo ye"

Enong "bawain martabak manis dan asin, nasgor pedes, pecel lele, batagor dan siomay yee"

Aku "buseeet, kenapa enggak satu pasar aja Lo borong😒"

Enong "wkwkwk...bawain nasgor pedes aja jangan lupa sama teh es"

Aku "iye dasar ikan mujair"

Aku pun datang kerumah nya dengan membawa 2 bungkus nasi goreng beserta 2 bungkus es teh seperti yang doi pesen. Sesampainya didepan rumah Enong aku kemudian mendekatinya yang sudah ada didepan rumah dengan piring dan gelas yang sudah doi sediakan di atas meja.


Enong "beli nasgor dimana Lo brot?"

Aku "tempat Mas Kipli"

Enong "mantap, tau aja Lo tempat langganan Gue"

Aku "kita kenal mulai kelas 1 SD nong, kebiasaan Lo ngupil aja Gue tau😂"

Enong "kampret, Gue kaga ngupilan Broto😣" seraya memukul lengan ku

Aku "udeh Lo makan dulu gih sono, muka Lo kayak orang kelaperan soalnya"


Aku pun membiarkan nya makan dengan lahapnya, satu persatu sendok yang berisi nasgor doi suapkan ke mulutnya hingga akhirnya habis tanpa tersisa sedikitpun, aku hanya bisa menggelengkan kepala ngeliat doi makan secepat kilat kek orang enggak makan seminggu😂.


Aku "buset Lo kalau makan enggak di kunyah dulu apa? Cepet amat"

Enong "hehehe...Gue kelaperan Brot, Gue lagi stres kadang nafsu makan Gue tinggi😁, oia Lo kesini mau ngomongin apa?"

Aku "hhh..." menghembuskan nafas berat

Enong "kenapa? Lo udah ungkapin perasaan Lo kedia?"

Aku "(menggelengkan kepala)"

Enong "lalu...?"

Aku "dia udah jadian sama lelaki yang dia idam idamkan Nong" jawab ku lesu

Enong "owuuhhh kasiaannn, cup cup" seraya mencubit pipi ku

Aku "ahh...apaan sih Lo?, kek Gue bocah aja" menangkis tangannya

Enong "abis tampang Lo melas amat Brot, gini deh Gue tanya ke Elo, Lo sayang enggak sama dia?"

Aku "sayang"

Enong "Lo pilih lihat dia bahagia atau sedih?"

Aku "yah pilih dia bahagia lah"

Enong "yaudah biarin dia dengan pilihannya"

Aku "what? Dengan membiarkan dia berdua bersama lelaki itu? Terus Gue?"

Enong "Broto, Gue tau ini memang susah, Gue pun kalau jadi Elo mungkin juga enggak sanggup namun pemikiran Gue yah sebagai wanita, Gue lebih respect kepada lelaki yang merelakan cewek yang dia cintai bahagia bersama orang lain, dan dari gelagat si Pao kayaknya dia lebih nyaman Lo menjadi kakaknya deh"

Aku "(mengerenyitkan dahi, memandang heran kearah Enong)"

Enong "pikir aja, Gue yang lebih akrab pertama kali dengan Pao eh dia milih Elo menjadi teman curhatnya, itu tandanya dia nyaman ama Lo brot, apa Lo mau dengan sikap egois Lo memaksakan kehendak sendiri yang akhirnya akan membuat semuanya berantakan?"

Aku "...."

Enong "Gue sih berharap Genk Galau ini akan terus eksis walaupun kelak kita nanti sudah punya pasangan masing masing, Gue berharap Lo dewasa supaya Genk ini enggak hancur Brot, Lo ngerti kan apa yang Gue omongin?"

Aku "jadi Gue harus tetap begini?"

Enong "(mengangguk seraya tersenyum)"

Aku "hhh...Gue coba deh"

Enong "nah gitu dong, goodboy namanya" seraya jempolnya mengenai hidung ku

Aku "jempol Lo enggak usah ke hidung juga kali"

Enong "hahaha,,,udah sono pulang hus hus Gue ngantuk, ini satu bungkus lagi Gue makan yah" cengengesan

Aku "lah? Kan itu bagian Gue Nong?"

Enong "udah Lo sedekahin aja, Gue doain semoga rezeki Lo banyak hahaha" tertawa puas

Aku "😒"


Aku kemudian balik kerumah dan duduk diteras seraya merenungi kata kata dari Enong, ini lah yang aku suka dari Enong meskipun kita seumuran namun pemikirannya lebih dewasa dari ku, memang benar kayaknya aku harus merelakan Pao bersama lelaki itu karna cinta memang tak harus memiliki, enggak apa apalah dengan status seperti ini asalkan doi tetap nyaman berada didekat ku, toh enggak selamanya doi berdua duaan terus bersama lelaki idamannya.

Namun di hati yang terdalam berharap kelak bisa mengutarakannya di hadapan Pao walau tak tau sampai kapan? Hanya waktu yang dapat menjawabnya....
0