Aku yang telah diterima di PT . Serong kanan pun bekerja disana . Alhamdulillah semua usahaku membuahkan hasil.

"Nih moy. Ini nanti di pak kesini ya . Terus kalo udah nanti ditaruh disana". Seorang kariyawan senior mengajari tentang job desk ku.

Ya , aku bekerja dibagian packing . Pekeejaanku cukup mudah rupanya . Tak ayal jika aku pun tak kesulitan menyesuaikan diri.

Sudah seminggu lamanya aku bekerja . Tak sedikit para keriyawan laki2 yang mengajakku berkenalan . Salah satunya adalah Toni.

Toni ini memiliki paras yang lumayan ganteng . Untukku yang orang kampung , tentu sanat bangga bisa mengenalnya.

"Moyy , nanti pulang bareng aku yaa ". Ajak toni saat kami sama2 berada di pantry pabrik.

"Emang gada yang marah nih ?". Candaku.

"Ah siapa yang marah . Gw kan jomblo jadi free". Timpalnya.

Toni ini memang dekat dengan beberapa kariyawan wanita dipabrikku. Entah benar atau tidaknya yang jelas aku percaya begitu saja.

Jam 4 sore telah tiba . Aku yang sudah usai menjalankan pekerjaanpub keluar dari ruangan . Aku menuju parkiran dan toni sudah menungguku disana.

"Yuk moyy pulang". Ajak toni.

Akupun segera duduk dibelakang jok motor toni . Setelah perjalanan sekotar 15 menit , kamipun sampai dikosanku.

"Mampir dulu ton". Ajakku.

Tonipun mengangguk . Ya , aku memang ngekos dikosan yang cukup bebas . Mayoritas kosan dihuni oleh kariyawan yang bekerja di JIEP. Kosan ku berada diujung gang yang sebelah kiri ada toll dan sebelah kanan berupa lahan kosong.

"Mau minum apa ton ? Maaf nih agak brantakan ". Ucapku.

"Apa aja lah moyy". Timpalnya.

Akupun membuatkan segelas white koffe yang biasa menemani pagi hariku.

"Emang kamu kos dimana ton ?" Tanyaku.

"Di gang xxxxx moy. Gajauh dari sini kok". Jawabnya.

"Oh disana". Ucapku manggut2.

Toni ini adalah seorang pria yang berasal dari daerah luar pulau jawa . Sifatnya yang tegas nan berani memang turunan dari daerah asalnya.

"Moyy , emang kamu dijakarta sama siapa ? Kok kayaknya kamu sendiri terus". Tanya toni.

"Aku memang sendiri ton dijakarta. Aku tak memiliki sanak saudara disini . Yah mau gamau apa2 sendiri". Ucapku.

"Kok kamu berani sih moyy ? Ntar kalo ada apa2 gimana ?". Tanyanya.

"Ya gak gimana2 ton. Kalo memang aku bisa ya aku hadapi". Ucapku.

Lama kami mengobrol tak tentu arah . Toni yang pembawaannya supel dan humoris membuatku tahan lama mengobrol dengannya.

"Moyy aku balik dulu yah . Udah sore nih". Pamit toni.

"Iyya ton hati2 ya". Ucapku.

Kini hari2 ku cukup ceria dengan adanya toni aku hadi merasa tak sendiri . Toni sangat perhatian padaku dan tak jarang juga ia mengajakku jalan . Entah dinner atau hanya sekedar nonton.

"Moyy , kitakan sudah jalan 1 bulan . Aku sayang sama kamu moyy . Kamu mau gak menikah denganku ?". Tanya toni.

"Maaf ton , aku belum kefikiran kesana , aku mau fokus nyari duit dulu buat bahagiain orang tuaku ". Ucapku.

"Iyya . Setidaknya kita pacaran dulu laah". Pintanya.

"Sekali lagi maaf ton . Kalo kamu mau tetep deket sama aku , biarkan kita berjalan tanpa status yang mengikat. Aku gak mau jika nanti kita pacaran salah satu dari kita bakal tersakiti". Jawabku.

"Kenapa sih moyy ? Apa kurangnya gw sama lo ?" Tanyanya yang mulai nampak kecewa.

"Kamu gak ada salah ton , kamu adalah laki2 pertama yang dekat denganku. Dari dulu aku memang belum pernah pacaran". Ucapku.

"Ah dasar lo ......(kebon binatang keluar)". Ucapnya seraya meninggalkan kosanku.

Aku hanya termenung setelah toni meninggalkanku . Apakah salah jika aku takut pacaran ? Aku gamau dikekang. Aku gamau diatur2. Namanya orang pacaran pasti dikit2 cemburu dikit2 ngambek.

Singkat cerita , sudah seminggu ini toni tak mengantarku pulang . Bahkan ia tak sedikitpun menegurku. Aku sebenarnya merasa bersalah . Tapi apa boleh buat.

Minggu kedua dibulan april , aku mendapat shif 2 atau siang . "Ah , sial. Gimana pulangnya" gerutuku.

Yups , jalan menuju kosanku akan sangat gelap jika malam menjelang . Aku orangnya cukup penakut jika malam . Tapi , yasidah resiko jadi kariyawan pabrik yang tak bisa tidur dilokasi kerja.

Ada plus minus yang aku rasakan saat bekerja dipabrik. Memang , aku mendapat penghasilan yang 3 - 4x lebih besar dari pendapatanku menjadi PRT. Tapi dari besarnya pendapatanku. Gaya hidup orang pabrik sangat jauh dari PRT. Jika bekerja tanpa make up itu rasanya kayak makan sayur tanpa garam.

Jam menunjukkan pukul 21:56wib. Aku bersiap2 hendak pulang . Aku menembus gelapnya malam dengan berjalan kaki . Hingga saat dijalanan yang sangat sepi aku dicegat oleh sekitar 3 orang.

"Mau kemana neeng". Ucap salah seorang dari gerombolan