Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ryoukiiAvatar border
TS
ryoukii
TOUCHE - POOR LOVE [FIKSI]
Kenalin, nama gue Prakoso. Biasa dipanggil Galih. Karena nama panjang gue adalah Galih Budi Prakoso. Umur 26 Tahun. Jomblo. Walaupun banyak orang bilang kalau gue ini ganteng. Tapi hal tersebut tidak membuat gue bisa punya pacar.
Gue yakin, orang-orang didunia ini tercipta dengan kelebihan dan kekurangan. Selain ganteng gue punya suatu kelebihan yang bisa dibilang sangat unik. Yaitu, gue bisa membaca pikiran orang lain hanya dengan sentuhan.

Tuhan Maha Adil, walaupun gue mempunyai kemampuan unik tersebut, tapi gue juga punya kekurangan yang sangat menyakitkan bagi gue pribadi. Yaitu, semua wanita benci sama gue tanpa sebab.

Gue ganteng. Ini cerita gue…,

PART 1
Diubah oleh ryoukii 25-07-2018 08:23
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
927
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ryoukiiAvatar border
TS
ryoukii
#1
PART 1

Gue adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Satu-satunya perempuan dikeluarga gue cuma Mbak Indri, kakak tertua gue. Ibu gue, gak tau kemana. Pergi ninggalin kami berempat waktu gue masih TK. Sejak saat itu, entah kenapa, semua wanita dari yang masih anak-anak sampai yang udah STW benci sama gue tanpa sebab. Saat mereka melihat diri gue, mereka seperti sedang melihat tai, Kotor, menjijikan.

Waktu itu, gue masih kelas 1 SD. Gue dan kakak laki-laki gue (namanya Mas Danang) lagi asik main tebak-tebakan receh. Uang koin dia gengam ditangannya rapat-rapat dan gue harus menebak dimana letak koin tersebut, di tangan kiri, atau ditangan kanan. Dan jika salah menebak, gue bakalan kena polesan tepung.

Sudah jadi kebiasaan, setiap kali akan menebak, pasti kita menyentuh tangan lawan main dong? Dan saat gue menyentuh tangan Mas Danang, entah kenapa, tiba-tiba gue mendengar suara mas Danang.
“Ya, yang itu, pilih yang itu!”

Gue bingung. Perasaan dari tadi mulutnya Mas Danang gak gerak deh. Dia cuma diam gak mau menunjukkan gerak-gerik mencurigakan yang bakalan membuat gue bisa tahu letak koinnya.

Gue mikir, kalau Mas Danang bilang yang itu (kiri). Berarti koinnya berada ditangan kanannya. Tanpa pikir panjang, gue pilih yang tangan kanan.

Gua kaget! Ternyata tebakan gue bener. Gue seneng bukan main karena itu pertama kalinya gue bisa menang lawan Mas Danang. Gue coret mukanya pake tepung dan gue ketawa puas.

Mas Danang serasa dendam dan mengajak bermain lagi.

Berkali-kali main dan gue mengalami hal yang sama, yakni mendengar suara Mas Danang saat gue menyentuh tangannya. Bisa dibayangkan dong hasilnya, gue berhasil menebak semuanya tanpa gagal sekalipun. Alhasil, muka Mas Danang penuh dengan coretan tepung.

Namanya juga masih anak kecil, Mas Danang menuduhku bermain curang. Katanya, gue ngintip waktu dia mau nyembunyiin koin ditangannya.
“Ah lu curang, ngintip kan lu?”
“Gak!” bantah gue.
“Kok bisa nebak terus? Curang lu!” Mas Danang ngotot.
“Suruh siapa bisik2 waktu tebakan, ya Galih denger lah Mas Danang ngomong apa.” Jawab gue.

Gak terima kalau dia kalah, Mas Danang teriak laporan ke Bapak gue yang lagi kerja diruangannya. “Pak, Galih curang tuh. Masak main tebak-tebakan koin tapi kok ngintip, ya Danang kalah lah.”

“Ih, orang Mas Danang bisik-bisik kalo galih suruh pilih yang gak ada koinnya, ya pasti taulah mana yang bener.” Gue gak mau kalah.

Dasarnya kami berdua keras kepala, akhirnya pertempuran pun terjadi, kami saling beradu jotos dan cakar-cakaran yang akhirnya membuat kami berdua nangis.

Gak lama kemudian Bapak datang bawa sapu ijuk.
“KALO BAPAK KERJA JANGAN BERISIK!!” sambil mukulin kami berdua pake sapu ijuk.

//////
0