handarunaufalAvatar border
TS
handarunaufal
Aku Tidak Melakukan Apapun


Aku Tidak Melakukan Apapun




Cerita ini ku persembahkan untuk......


Ketika roda kehidupan sulit untuk di mengerti, apa kita tetap harus diam dan terus berpikir? Ada saatnya kita memang harus melangkah maju, melangkah untuk menuju masa depan yang indah.

Masa lalu yang kelam biarkan menjadi cerita yang terus terkenang, mengisi lembar-lembar kertas kehidupan.

Daun-daun yang telah jatuh tidak mungkin akan kembali ke tempat asalnya, biarkan daun-daun baru menggantikannya.

Metamorfosa sempurna harus kita lakukan, agar kita menjadi kupu-kupu indah yang terbang bebas, bukan berhenti menjadi ulat yang menjijikan.

Tapi cerita tidak berhenti disitu, karena kita tidak tahu akhir cerita yang sebenarnya tentang kehidupan.


Handaru Naufal






Opening Theme Song









DAFTAR ISI


Quote:





DAFTAR ISI


Quote:




Quote:
Diubah oleh handarunaufal 01-06-2023 08:15
rinandya
candradimuko378
oktavp
oktavp dan 38 lainnya memberi reputasi
39
201.8K
1.1K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
handarunaufalAvatar border
TS
handarunaufal
#942
Part 11 : Yunita



Zahra nampak sangat terkejut mendengar cerita gua, sungguh sepertinya dia setengah percaya, karena memang semua orang yang mendengar cerita gua pasti akan berfikir sama seperti apa yang dia pikirkan, tapi walaupun begitu dia sangat memperhatikan semua yang gua ceritakan.

"aku turut berduka atas kehidupan lu ya Daru" katanya

"iya, makasih ya Za"

Setelah itu, Zahra mengajak gua untuk berkeliling dan jalan-jalan, sebenarnya gua mau mengajak Yunita, tapi dia sedang tertidur dan gue mengurungkan niat gua untuk mengajak Yunita. Gua dan Zahra berjalan-jalan menuju ke taman, ditaman gua membeli berbagai macam makanan dan minuman, untuk sesaat Zahra melupakan tentang masalah gua, untuk sesaat dia membuat gua bahagia. Dia benar-benar berperan seperti sahabat yang gua butuhkan.

Sepulang dari taman kami pergi pulang, saat gua pulang gua mencari Yunita tapi tidak gua temukan, gua cari Renata juga tapi gua juga tidak dapat menemukan Renata, cukup lama gua berkeliling rumah tapi hasilnya nihil.

Gua duduk diruang tamu berdua Zahra sembari menunggu Renata pulang dan sepulangnya Renata, gua langsung menanyakan dimana Yunita, tapi Renata tidak mengetahuinya.

*****

Sampai malam gua mencari Yunita tapi tidak juga ada titik terang, gua memutuskan melapor ke kantor polisi, jujur saja gua sangat takut akan terjadi sesuatu dengan Yunita, apalagi kemarin-kemarin banyak kasus penculikan.

*****

Seminggu belum juga ada kabar baik dari kepolisian dan Yunita masih belum juga ditemukan, Zahra dan Renata terus membantu gua mencari Yunita, gua juga mengabari orang di Bandar Lampung, mereka teman-teman gua yang di Bandar Lampung ikut menyebarkan infonya, hingga laman Facebook penuh dengan info kehilangan Yunita, namun tidak ada sama sekali pencerahan.

Sampai disuatu siang, gua sedang duduk didepan rumah sembari memegang laptop melihat perkembangan Yunita, tiba-tiba kepolisian datang dan memberikan sebuah kabar, kabar yang membuat gua menjerit histeris seketika.

"mas Daru, kami pihak kepolisian menemukan mayat seorang wanita kecil, dan setelah kami identifikasi ciri-cirinya sangat mirip dengan Yunita."

Gua benar-benar histeris dan menjerit, polisi itu mencoba menenangkan gua, tapi tetap saja gua tidak bisa tenang karena gua kehilangan adik gua satu-satunya, adik yang paling gua sayangi.

Setelah diberikan info, gua diajak kepolisian untuk melihat mayatnya dirumah sakit dan benar saja, setelah gua lihat ternyata dia benar-benar Yunita, namun kemaluannya terluka dan kulitnya terbakar. Gua benar-benar histeris dan menangis tidak sanggup melihat kemalangan yang dirasakan adik gua.

"apakah boleh di autopsi?" tanya kepolisian

Gua menangguk lemah sembari menangis, tangisan gua rasanya tidak akan berhenti, karena gua masih tidak sanggup kehilangan dirinya.

*****

Setelah di autopsi pihak dokter dan kepolisian memberikan gua keterangan bahwa Yunita meninggal diakibatkan kekerasan seksual dan setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata pelakunya adalah orang yang gua kenal, orang yang cukup dekat dengan gua, dia adalah keluarga gua, dan dia adalah Renata.

Yah benar, Renata pelaku pembunuhan adik gua. Gua sangat marah dengan Renata, namun kepolisian berhasil mengamankannya terlabih dahulu, jujur saja gua ingin sekali membunuhnya, apalagi yang telah dia perbuat kepada adik gua.

Tak sebanding, berapa tahunpun kurungan dia, gua tidak akan pernah memaafkannya. Karena perbuatan yang dia lakukan adalah perbuatan yang tidak berkemanusiaan dan perilaku yang lebih hina dari hewan.

*****

Pihak kepolisian memberikan gua informasi bahwa Renata tidak waras dan menderita penyakit dan penjara umum tidak pas untuknya, akhirnya pihak kepolisian memindahkan Renata ke Palembang, disana dia akan diatasi oleh psikolog terkenal, psikolog itu bernama Hadi.

Setelah kehilangan Yunita hidup gua semakin hampa dan benar-benar tak tentu arah dan tujuan, tidak adalagi alasan untuk gua berjuang, apakah borderline sampai membuat orang membunuh, rasanya seperti hal yang mustahil, tapi bukti berkata lain.

Sebagai adik gua sayang dengan Renata, tapi sebagai kakak gua sangat benci dengan dirinya karena dia membunuh adik yang paling gua sayang.

Setelah Yunita dimakamkan, untuk beberapa waktu gua mengurung diri gua dikamar, gua tidak ingin bertemu dengan siapapun, bahkan Laila, Zahra, dan Aurora sekalipun.

Gua harus berbuat sesuatu dan membalaskan dendam gua ke orang itu, tunggu saja Renata. Tunggu!
Diubah oleh handarunaufal 26-05-2023 15:12
marwahmat
oktavp
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup