Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rbassbAvatar border
TS
rbassb
My Diary From My Way()
Quote:



Setelah sekian lama cuma jadi silent rider, sekarang gw pingin ngeshare sesuatu dari sebuah diary, dengan semua kenangan dan tetek bengek didalamnya.. walaupun buat nulis ini butuh tenaga ekstra karena gw harus membuka lembaran demi lembaran yang udah….. ahh, langsung aja deh..


Spoiler for Q.T.A:


Spoiler for RULES:


JADWAL UPDATE
Quote:




Spoiler for INDEX:



Spoiler for Penting:


Spoiler for Mulus Terasi:
Polling
0 suara
Siapakah Istri Randeka?
Diubah oleh rbassb 14-11-2022 07:19
bespanbeng
JabLai cOY
workshop486
workshop486 dan 209 lainnya memberi reputasi
190
1.6M
5.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
rbassbAvatar border
TS
rbassb
#2674
SESI 77



Hari sabtu, tepatnya sepulang sekolah, gw langsung keluar duluan dan langsung ngacir ke tempat Felisa. Semoga saja kali ini dia mau menjelaskan sesuatu ke gw, setelah sebelumnya selalu menghindar.

Sampai kelas di kelasnya, ternyata Felisa sudah tidak ada, Laras juga. Gw pun langsung menuju ke arah gerbang, takutnya dia langsung balik. Sambil menuju ke gerbang, gw celingak-celinguk mencari sosoknya, tapi belum juga keliatan. di koridor pun gw cukup kesulitan mencari sosok Felisa karena masih terlalu ramai dengan anak-anak yang baru keluar.

Kamu dimana sih Fel? emoticon-Nohope

Akhirnya, jauh dari ujung koridor gw melihat Felisa sedang berjalan, tapi, dia tidak sendiri. Felisa berjalan beriringan dengan seorang cwo, gw gak tau dia siapa, tapi kayaknya anak kelas 2. Dari jauh gw perhatikan, ada momen yang membuat gw lemas seolah memaksa menghentikan langkah gw waktu itu. Yaitu, saat mereka berdua tertawa bersama. Ntah apa yang cwo itu ceritakan sampai membuat Felisa terlihat begitu gembira. emoticon-Smilie

Mungkin, jika kejadian Nisa waktu itu tidak melintasi benak gw untuk sekali lagi, gw benar-benar menghentikan langkah gw dan membiarkan mereka. Tapi, sekali lagi gw gak mau nantinya menyesal atas keputusan gw kali ini karena telah membiarkan mereka.

Quote:


Quote:


Padahal, saat itu kami bersebelahan dan sedang berjalan bersama. Tapi, senyum Felisa juga tiba-tiba menghilang setelah sebelumnya mengembang saat sedang mengobrol dengan cwo sebelahnya. Senyumnya tergantikan dengan ekspresi kesal sejak kedatangan gw.

Quote:


Saat gw mulai memperlambat langkah gw, sehingga terdapat jarak antara kami, Felisa menghentikan langkahnya.

Quote:


Asli gw gak suka banget sama tatapan nih cwo, jelas banget kayaknya dia merasa terganggu dengan aksi pedekatenya. Yah mungkin apa yang dia rasain hampir sama dengan apa yang gw rasain, mungkin kalau gw bisa dengar suara hati, bakal ada kata “sialan nih orang, ganggu aja!” emoticon-Ngakak (S)

Quote:


Ehh... mungkin bukan narik kali ya, soalnya lebih tepat kayak orang gandengan walaupun gw yang maksa emoticon-Hammer (S) Soalnya gw narik tangan Felisa itu pas di telapak tangan, jadi bisa dibilang gandengan secara paksa gitu emoticon-Ngakak (S)

Setelah menarik Felisa, gw gak ngeliat gimana ekspresi tuh cwo. Mungkin kesal atau ntah apa gw gak peduli emoticon-Hammer (S). Felisa juga sepertinya tidak berontak atau mencoba melepaskan cengkraman tangan gw emoticon-Smilie kayaknya apa yang gw takutkan tidak terjadi, yaitu kalau tiba-tiba tuh cwo bilang “Lepasin tangan cw gue!” emoticon-Big Grin. kalau dia cuma narik tangan Felisa balik mah gw bisa atasin, asalkan itu tadi, Felisa bukan cw nya. emoticon-Cool

Quote:


Jujur waktu itu gw bingung mau jawab apa, malahan gw diam membeku saat Felisa bertanya seperti itu. Sebenarnya jelas gw mau ngajak ngomong dia soal perubahan sikapnya, tapi gw bingung gimana cara nyampeinya. emoticon-Hammer

Quote:


Ya ampun, gw malah stuck gini sih? emoticon-Hammer. Setelah tak ada jawaban dari mulut gw, Felisa benar-benar menarik tanganya dan akhirnya terlepas dari genggaman gw, kemudian dia berbalik dan melangkah pergi.

Ini kalau gw gak bertindak bisa kayak dulu. Akhirnya gw kepikiran Nisa yang dulu lagi, jelas itu amunisi gw buat maju.

Quote:


Quote:


Quote:


Felisa kembali menatap gw tajam, gw kira setelah menatap gw, dia bakal mengatakan sesuatu, nyatanya malah beranjak dari bangku yang kami duduki dan hendak meninggalkan gw sendiri. emoticon-Nohope

Quote:


Felisa yang baru saja beranjak, langkahnya tiba-tiba terhenti. Setelah jeda beberapa saat baru deh Felisa menoleh ke arah gw dengan ekspresi terkejutnya.

Quote:


Ya ampun, nih anak lagi serius apa lagi bercanda sih!!! emoticon-Mad (S) kayak gak tau aja ini jantung gw udah dag-dig-dug-dag-dig-dug emoticon-Nohope

Quote:


emoticon-SmilieFelisa tersenyum, gw kira dia bakal langsung mengiyakan pertanyaan gw tapi...

Quote:


Felisa tersenyum dan membuat suasana jadi tegang emoticon-Nohope gw malah kayaknya jadi lupa dengan jawaban “IYA” yang seharusnya Felisa katakan.

Quote:


Ntah kenapa gw kayak lagi ngomong sama Melani waktu itu. Felisa menurut gw orangnya pemalu, tapi kenapa dia bisa jadi kayak gini, malah jadi seperti Melani yang terlihat sangat tegas. Tapi mereka 11-12 lah, cuma bedanya Melani lebih dewasa aja dari sikapnya.

Quote:


Deg.... ntah kenapa dada gw sesak mendengar kata-kata Felisa tadi, mulut gw pun tiba-tiba rasanya berat banget buat membalas perkataanya. Gw dan Rena cuma temenan biasa, gak lebih, tapi kenapa Felisa seolah sangat gak suka dengan hubungan kami?

Quote:


Ntah apa yang harusnya gw rasakan saat itu, senang kah? Atau sedih?. Padahal waktu itu gw baru jadian sama Felisa, ya walaupun prosesnya kayak lagi tawar menawar sama tukang sayur di pasar emoticon-Nohope. Walaupun Felisa bilang “Jangan dekat-dekat dengan Rena” tapi gw tau banget makna dibaliknya yaitu “Menjauh”, gw tau karena Dion dkk sering cerita seperti itu. Kadang obrolan mereka memang tidak jelas, tapi di balik ketidak jelasanya, beberapa juga bisa di ambil sebagai pelajaran, terutama pelajaran tentang cw emoticon-Ngakak (S).

Quote:


Setelah itu kami ngobrol ngalor ngidul, di obrolan ini gw menanyakan kenapa dia menjauh, alasanya tidak lain karena Rena. Ternyata Felisa melihat kejadian waktu di UKS kemarin, bahkan katanya gw dan Rena terlihat seperti orang yang sedang pacaran emoticon-Nohope. Tapi ada yang lucu dibalik kejadian itu, jadi waktu Felisa ngeliat kami berdua, dan setelah Laras datang dia alasan pergi ke perpus padahal dia pergi ke toilet dan nangis disana. Bukan nangisnya yang lucu(yakali lucu emoticon-Nohope), melainkan saat Felisa nangis di salah satu bilik di toilet ada beberapa anak cw ngacir karena tangisan Felisa dikira kuntilanak emoticon-Hammer (S). Sumpah gw pingin ngakak tapi takut dia ngambek. Kata Felisa sebenarnya dia sudah menahan suaranya agar tidak terdengar keluar, tapi nyatanya terdengar keluar sampai yang mendengar pada ngacir emoticon-Ngakak (S) ini mah isu toilet sekolah gw berhantu bakal menyebar emoticon-Ngakak (S)

Sebenarnya sih lumayan banyak yang kita obrolin waktu itu, tentang Laras dan dia yang katanya lagi marahan karena menurut Felisa, Laras gak peka emoticon-Ngakak (S) tapi kalau itu Felisa udah niat mau minta maaf sih. Tentang hubungan kami sih gak ada yang terlalu penting buat di bahas kecuali satu, yaitu tentang keterbukaan satu sama lain, jadi ada masalah apapun sekecil apapun harus kita ceritain satu sama lain, apalagi gw gak mau tiba-tiba dia ngambek tanpa gw tau sebabnya.

Setelah obrolan pajang yang memakan waktu ntah mungkin setengah jam, gw dan Felisa beranjak pulang. Saat gw melewati halte dengan Felisa yang gw bonceng, ternyata Firman masih disitu emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S) gw membunyikan klakson saat melewatinya, dan ntah apa yang dia rasakan saat melihat gw dan Felisa saat itu emoticon-Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S) sorry bro siapa cepat dia dapat emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh rbassb 04-07-2018 11:04
khodzimzz
junti27
bespanbeng
bespanbeng dan 9 lainnya memberi reputasi
8
Tutup