- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ucul's Diary ( 30 Hari Bersama Ucul )
TS
riani14
Ucul's Diary ( 30 Hari Bersama Ucul )
Quote:
THREAD SPECIAL RAMADHAN
UPDATE SETIAP HARI
UPDATE SETIAP HARI
Quote:
INDEX
Day's 1
Day's 2
Day's 3
Day's 4
Day's 5
Day's 6
Day's 7
Day's 8
Day's 9
Day's 10
Day's 11
Day's 12
Day's 13
Day's 14
Day's 15
Day's 16
Day's 17
Day's 18
Day's 19
Day's 20
Day's 21
Day's 22
Day's 23
Day's 24
Day's 25
Day's 26
Day's 27
Day's 28
Day's 29
Day's 30 ( The Last Day )
UCUL's Diary ( New Series )
Day's 1
Day's 2
Day's 3
Day's 4
Day's 5
Day's 6
Day's 7
Day's 8
Day's 9
Day's 10
Day's 11
Day's 12
Day's 13
Day's 14
Day's 15
Day's 16
Day's 17
Day's 18
Day's 19
Day's 20
Day's 21
Day's 22
Day's 23
Day's 24
Day's 25
Day's 26
Day's 27
Day's 28
Day's 29
Day's 30 ( The Last Day )
UCUL's Diary ( New Series )
Quote:
Assalammualaikum warahmatullahi wabarrakatuh...
Nggak berasa udah ramadhan aja nih. Utang puasa tahun kemarin udah pada lunas belum? Semoga udah pada beres semualah ya.
By the way...kenalin nama gue Ucul. Bukan nama asli. Tapi juga bukan nama samaran. Tepatnya nama panggilan gue.
Gue nggak tahu gimana sejarah persisnya hingga gue menyandang nama panggilan yang terdengar agak 'aneh' itu. Padahal nama asli gue jelas lebih kece dari itu.
Menurut pengakuan ummi sama abi sih, katanya waktu kecil gue lucu banget. Berhubung kata 'lucu' akan terdengar lucu jika di jadikan sebuah nama panggilan, jadilah kata 'lucu' tadi di balik menjadi 'UCUL'.
Ok...gue akui betapa kreatifnya kedua orang tua gue.
Dan siapa gue sebenarnya? Gue adalah jeritan hati para jomblo yang masih tetap jomblo di ramadhan tahun ini. Yang siap ngerusuh hidup kalian, yang juga para jomblo selama 30 hari kedepan, hahahah...
Ok...tetap berwibawa Cul.
Ngomongin bulan suci ramadhan, dulu waktu gue kecil, gue sempat kesal banget dengan tayangan iklan di TV. Terutama iklan sirup aneka rasa. Saking kesalnya, gue bahkan punya panggilan kesayangan buat mereka. Gue sebut mereka iklan tahunan.
Kenapa iklan tahunan? Karena nggak tahu kenapa iklan itu justru muncul lebih sering dan lebih bikin ngiler dari hari - hari biasanya. Seakan - akan sedang merayu orang - orang untuk segera menyantapnya.
Maksud mereka apa coba? Mau bikin puasa gue batal gitu?
Ok...ok sabar Cul. Mereka nggak seperti yang lo pikirin. Ingat!! Tetap berbaik sangka terhadap siapapun.
Iya dulu, gue mungkin sebel setiap melihat iklan itu nongol di TV, tapi setelah makin dewasa dan makin punya pikiran juga. Maksudnya lebih dewasa dalam berpikir juga, akhirnya gue mulai mengerti akan satu hal, "sekali iklan tetap saja iklan". Tujuan mereka tentu hanya memasarkan produk mereka. Apalagi sirup memang jadi salah satu minuman favorit saat buka puasa hingga hari raya.
And then...gue sadar, untuk apa gue menyalahkan pihak lain akan ketidakmampuan kita sendiri. Harusnya gue berterima kasih, berkat iklan - iklan itu gue semakin terlatih untuk tidak berbuka sebelum bedug maghrib.
Dan sekarang, gue juga udah nggak terpengaruh lagi 'tu kalau ada iklan - iklan menggugah selera seperti itu.
Karena Gue Ucul dan Gue Strong.
" CUL...antum ngapain ngomong sendiri di depan kaca begitu? Kurang piknik?"
Itu...ummi, dan dia mulai protes. Ok...gue pamit sebelum gue di curigai yang aneh - aneh. Percayalah di curigai itu nggak enak!!
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarrakatuh.
#OneDayOnePost
●●●
●●●
Diubah oleh riani14 27-11-2018 09:33
anasabila memberi reputasi
3
6.7K
Kutip
84
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
riani14
#19
Quote:
Assalammualaikum geng...coba tebak sekarang gue lagi ada dimana?
Suara hiruk pikuk kiri kanan berisi tawar menawar serta teriakan lantang para penjual yang menawarkan dagangannya membuat gue pengen buru - buru minggat dari sini. Ya...you know, gue nggak begitu suka dengan keramaian. Anggap saja gue seorang introvert yang benci keributan dan suasana ramai seperti di pasar saat ini.
Ya gue lagi nemenin ummi belanja bahan makanan buat sahur, persis di pasar tradisional, yang tentu bisa kalian bayangkan seberapa heboh dan ramainya. Sejujurnya gue tadi nggak kepengen ikut, tapi karena Ummi mengancam akan memotong jatah uang jajan gue, mau nggak maulah gue harus ada di sini. Hingga akhirnya...
" Nurul," seorang cowok menyapa gue sambil tersenyum. Iya...Nurul. Persisnya Nurul Rafizha. Itu nama gue.
Gue heran. Dia siapa? Sok kenal banget nggak sih, nih orang. Wajahnya emang cukup familiar, tapi serius gue nggak tahu dia siapa.
" Benar Nurul Rafizha kan? Ini gue, Yusuf. Adik kelas lo waktu SMP."
Gue mencoba mengingat, dan terus mengingat. Membongkar memori lama yang udah terpendam atau mungkin nggak sengaja ke'delete.
" Ohh Yusuf...!! Iya...iya yang kejedot ring basket pas lagi tanding itukan?"
Astaghfirullah...kenapa yang lo ingat malah aibnya nih cowok sih Cul? Nggak elegan banget sih.
" Iya...dan lo jadi orang yang tertawa paling keras waktu itu. Terima kasih kakak Nurul."
Gue hanya bisa cengengesan mendengar sindiran yang di layangkan oleh Yusuf. Gue nggak bisa ngeles, karena fakta yang terjadi di lapangan memang seperti itu.
" By the way...lo ngapain ke sini?"
" Nemenin ummi belanja. Lo sendiri?"
" Biasalah bantuin ayah di toko."
Gue ngangguk doank, gue juga nggak terbiasa terlalu banyak nanya.
" Oh iya, gimana lo sama kak Alif?"
What!! Nih anak masih ingat aja sama Alif. Ini nggak bisa di biarin, gue nggak mau aib gue kian terbongkar di sini. Gue nggak mau kalian semua tertawa di atas penderitaan gue. Jika tahu bagaimana kisah yang terjadi antara gue dan Alif. Gue ngga mau.
" Hm...Suf, gue nyusulin Ummi dulu ya. Takut dia nyari'in."
Gue berusaha menghindar. Tapi itu nggak sepenuhnya bohong, gue memang mau nyusulin Ummi yang hilang entah kemana.
" Ok...hati - hati, gue juga mau balik ke toko lagi."
" Assalammualaikum,"
" Waalaikumsalam,"
Yusuf beranjak lebih dulu, sementara gue celingak celinguk kayak orang bego, berusaha mencari di mana keberadaan Ummi. Suasana pasar yang ramai, kian menyulitkan pencarian gue. Ini salah satu hal yang membuat gue malas ke pasar.
" UCUL!!" teriakan Ummi mengisi rongga telinga gue, gue spontan menoleh ke sumber suara.
Akhirnya ketemu juga. Iya Ummi ada di salah satu toko yang menjual sembako. Gue berjalan cepat mendekati Ummi, tapi langkah itu kian melemah mendapati Yusuf ada di sana sambil melempar senyum ke arah gue.
Ummi ada di toko keluarga Yusuf. Emak gue kenapa harus belanja di situ sih? Yusuf kan jadi punya kesempatan untuk bertanya lebih jauh tentang gue dan Alif.
Ok geng, sebelum semua itu terjadi gue pamit dulu deh.
Kalau kalian serius pengen tahu banget bagaimana cerita gue yang sebenarnya, doa'in aja semoga penulis gue tertarik buat bikin cerita gaje alias nggak jelas ini jadi sebuah novel. Itu juga kalau dia mau ya...gue juga mau kalik terkenal kayak Milea dan Dilan. ( ok abaikan, ini nggak penting )
Udah deh gitu aja, kesimpulannya buat hari ini, kita harus ikhlas kalau mau ngebantuin orang tua, kita harus ikhlas nemenin orang tua belanja, karena kalau nggak, lo bakal bernasib sama kayak gue. Bertemu teman lama yang bersiap mengungkit kisah paling jadul dalam hidup lo.
Sekian.
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarrakatuh.
1
Kutip
Balas