Halo gan,

Sebelumnya terima kasih sekali buat komennya. Membaca komen agan membuat saya berpikir bahwa agan ada benarnya. Agan sama sekali ga salah kalo agan berpikir demikian.

Dan karena kebetulan saya lagi ada waktu luang, boleh ya saya memberikan komen saya juga dan supaya semua yang membaca juga jadi lebih mengerti...


1. Seri yg 42

Mungkin maksud agan seri 41 ya gan? Karena cerita The Banker kemarin berakhir di seri/episode 40, jadi lanjutannya nanti episode 41.
Sekarang memang saya belum melanjutkan episode 41 gan, karena ya memang belum waktunya aja. Tapi jangan kuatir, nanti pasti ada lanjutannya kok.

Tapi apakah lanjutannya ada di Kaskus, blog, atau di buku? Saya belum memutuskan ya gan... Tungguin aja...


2. Komersial? Haus uang?

Mungkin saya mau cerita dulu ya gan kenapa saya memutuskan untuk membuat buku dan menjualnya.

Semua orang yang membuat karya, termasuk saya, sebenarnya keinginan utamanya hanya ada dua gan.

Pertama,
Saya mau karya saya bisa dinikmati oleh semua orang dengan semudah dan secepat mungkin. Sebenarnya saya bisa saja menulis semua cerita The Banker sampai selesai dulu dan langsung membuat buku, tapi itu pasti akan memakan waktu yang sangat lama. Inilah kenapa saya memilih untuk menulis di blog dan juga Kaskus, supaya orang bisa dengan mudahnya mengakses karya saya dan menikmatinya.

Kedua,
Semua pencipta karya pasti mau karyanya long-lasting, bertahan lama sehingga bisa dijadikan semacam warisan atau at least bisa diceritakan dan dilihat oleh anak cucunya nanti. Bagi seorang penulis, salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan mem-buku-kan hasil karyanya.

Biar bagaimanapun juga, menurut saya buku fisik tetap memiliki nilai artistik yang tidak akan bisa sama dengan buku digital, karena penikmat karya bisa menyentuh langsung dan “berkomunikasi” langsung dengan hasil karya si penulis. Sehingga sebagai sesuatu yang akan diwariskan, buku fisik tetap memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada buku digital…

Sebenarnya ini sama dengan musik gan. Sekarang kita bisa download lagu dimana saja dan kapan saja. Tapi kalo saya, saya masih sangat menghargai bentuk fisik dari musik (CD, vinyl, dll) dan masih mau membayar mahal untuk mendapatkan rilisan fisik yang memang berkualitas.

Selain itu juga, dengan membuat buku, nama sang penulis dan karyanya akan tercatat di Perpustakaan Nasional dan itu menandakan bahwa karyanya diakui dan memang layak untuk beredar.

Well, mungkin banyak orang yang berpendapat lain soal ini, tapi ini pendapat saya.

Dan satu lagi, buku ini saya terbitkan secara independent, yang berarti semua aspek saya kerjakan sendiri, dari mulai desain cover, layout sampai segala macam biaya saya tanggung sendiri.

Jadi, sepertinya istilah Haus Uang kok rasanya kurang tepat ya… Karena saya justru mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk melakukan semua ini dan kalau dihitung secara bisnis, potensi keuntungannya kecil sekali gan atau bahkan nyaris tidak ada kalo dibandingkan dengan effort yang dilakukan…

Kalau mermang ada orang yang mau membeli buku saya, saya sangat berterima kasih karena bagi saya itu adalah bentuk apresiasi terhadap karya saya.


3. Kerja di bank berarti liberalis kapitalis?

Kalo soal ini saya ga mau komen ya gan, karena saya sejujurnya tidak merasa memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengenai istilah ini dan apakah relevan dengan orang yang bekerja di bank dan lebih spesifik lagi, dengan effort saya menerbitkan buku ini.

Kalo memang tidak ada yang kaskuser yang komen di thread saya ini, gapapa gan… Karena memang saya lagi libur mem-posting karya saya yang bisa di komen… Belakangan ini saya hanya mem-post hal – hal yang bersifat informasi dan tidak perlu di komen.

Demikian gan…

Selamat berpuasa dan selamat berkarya ya gan