Kaskus

Story

claymiteAvatar border
TS
claymite
Criminal Puzzle : Murder on Hotel
Criminal Puzzle : Murder on Hotel
HOLLA

Criminal Puzzle : Murder on Hotel
Crime-Mystery-Thriller



Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel


Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:
Diubah oleh claymite 18-06-2018 05:43
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
41.4K
325
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
claymiteAvatar border
TS
claymite
#60
Part 8



Ben yang saat itu sudah yakin bahwa Darwin adalah pelakunya kemudian meringkasnya ke kantor polisi untuk ditahan sementara dan bakal dibawa ke pengadilan esok paginya. Kami semua beristirahat di hotel dari hari yang panjang itu, sementara tersangka lain, dibebaskan untuk sementara, tapi kartu identitasnya disita oleh pihak polisi untuk menghindari mereka kabur.

Keesokan harinya, tepatnya pada pukul 09.00, aku dan Ronald pun pergi ke pengadilan menyusul Ben dan Tommy yang sudah berangkat lebih awal. Di Pengadilan, Darwin disitu Nampak panic dan ketakutan. Ben pun kemudian menceritakan semuanya kepada para hakim dan juri tentang semua detail kejadiannya dan menjelaskan secara rinci kecurigaannya terhadap Darwin.

Berbagai barang milik tersangka seperti pisau tumpul dan poster di kamarnya membuat semua orang yang ada di pengadilan itu semakin yakin bahwa Darwin merupakan dalang di balik pembunuhan ini.

Darwin yang saat itu gelisah dan ketakutan, tidak mampu membela diri, dan akhirnya didakwa atas kasus pembunuhan dengan penjara 10 tahun. Darwin sudah dipenjara, dan kasus ini dinyatakan selesai oleh semua pihak polisi dan detektif, termasuk Ben.

“Leganya aku, ternyata tidak serumit yang kuduga, Darwin melakukan kesalahan fatal saat diinterogasi”kata Ben
”Tunggu Ben, menurut aku ini belum berakhir, siapa Patricia? Siapakah dia?” kata Ronald
”Kita akan cari tahu itu nanti, tapi yang pasti, kasus ini dinyatakan telah selesai” kata Ben tanpa menatap Ronald dan langsung meninggalkannya.

Di hari itu pula aku memutuskan untuk pulang kerumah. Sesampainya aku di hotel, aku langsung menyiapkan barang-barangku yang ada di hotel untuk dibawa pulang. Sebagai perpisahan atas kasus ini, aku berpamitan kepada Ronald, Ben dan Tommy.

”Thanks for save my life” kataku kepada mereka
”Jaga dirimu baik-baik nyonya” kata Ben seraya bercanda kepadaku
Aku pun berpelukan kepada mereka dan merayakan atas selesainya kasus ini. Tanpa mereka, mungkin aku sudah menjadi korban berikutnya.
Ronald pun mendekati aku dan memberi sebuah kertas kecil kepadaku, ia pun berbisik
”Ini nomorku, jika kau ada masalah, segera telpon aku” kata Ronald

Aku pun mengangguk kepadanya sambil me-miscall nomornya untuk mengecek apakah nomornya aktif, setelah me-miscall, akhirnya aku pun bergegas pulang menaiki taxi yang terparkir di sekitar hotel.
Hari sudah larut malam, tepat pada pukul 20.30, aku berendam di bathtub ku. Oh yaa, aku tinggal bersama bibiku dan pamanku, tapi karena bibi dan pamanku sedang berlibur, alhasil aku tinggal malam ini. Jarak dari rumahku dan hotel tempat aku menginap tadi pun lumayan jauh, sekitar 13km. Selesai berendam di bathtub, aku pun segera bergegas untuk tidur.

”Srekk…srekk suara orang berjalan dengan perlahan terdengar, aku pun terbangun karena menyadari ada suara yang janggal, suaranya nampak jelas terdengar, seperti suara orang berjalan dengan perlahan. Aku pun berusaha memberanikan diri, tanpa menghidupkan lampu, aku berjalan kearah jendela untuk sedikit mengintip apakah benar ada orang. Terkejut, aku melihat seorang pria memakai topeng saat aku sedikit mengintip di jendela. Bulu kudukku semakin merinding, kuingin rasanya menghidupkan lampu, tapi jika lampu itu dihidupkan, aku takut dia mempunyai rencana lain dan lampu yang hidup malah akan menarik perhatiannya, jadi, lampu tetap kumatikan dan aku tetap mengawasi gerak-geriknya. Kucoba meraih handphoneku yang daritadi berada di saku celanaku, aku berusaha menghubungi Ronald melalui SMS.

”Ronald, ini aku, Anna. Temui aku dirumahku, GPS daritadi sudah tersambung di handphoneku, segera lah kerumahku, ada seorang pria yang mungkin berniat jahat kepadaku” kuketik seperti itu di SMS dan segera kukirimkan kepada Ronald.

Siapakah orang yang berada dirumahku saat ini? Apakah pembunuh yang sama saat di hotel? dan dia ingin mengincarku karena aku adalah saksinya? tapi, bukankah kasus ini sudah beres dengan Darwin sebagai terdakwa? pikiranku kacau, aku pun mengingat kata-kata yang ada di secarik kertas di kamar hotelku saat itu. "They" begitulah bunyinya, apakah benar pembunuhan ini dilakukan lebih dari satu orang?

Lalu siapakah pembunuh lainnnya? Apakah Patricia? ahh tapi tidak mungkin, karena yang berada dirumahku saat ini adalah pria, bukan wanita. Apakah Ben? ah rasanya tidak mungkin juga, bagaimana dia bisa mengetahui alamatku karena aku tidak memberikan alamat kepada siapapun. Lalu siapa pembunuh lainnya? Mengapa ia masih berkeliaran? dan mengapa jika pembunuhnya lebih dari satu orang, kenapa aku tidak melihat pembunuh kedua di TKP tersebut? kenapa hanya seorang yang mencekik dan menewaskannya? Dimanakah pembunuh kedua?
Diubah oleh claymite 24-05-2018 00:32
0