Kaskus

Story

claymiteAvatar border
TS
claymite
Criminal Puzzle : Murder on Hotel
Criminal Puzzle : Murder on Hotel
HOLLA

Criminal Puzzle : Murder on Hotel
Crime-Mystery-Thriller



Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel


Quote:


Criminal Puzzle : Murder on Hotel

Quote:
Diubah oleh claymite 18-06-2018 05:43
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
41.4K
325
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
claymiteAvatar border
TS
claymite
#3
Part 2


Jam sudah menunjukan pukul 03.00 dan penyelidikan masih terus berlanjut. Ben sibuk menginterogasi semua orang yang ada di hotel itu.

Sedangkan Ronald sibuk mengurusi jenazah mayat dan mengobservasi beberapa benda disekitar.

Aku yang saat itu masih kaget dengan kejadian pembunuhan itu berusaha menenangkan diri di bench dekat kolam renang sambil melihat orang-orang yang sedang siduk menginvestigasi pembunuhan itu.

"Heyy!!"suara Ronald berteriak yang saat itu sedang mengobservasi sekitar, sontak membuat semua orang berkumpul, termasuk Ben yang sedang menginterogasi.
"Kau lihat ini!?ini sperma!" Ronald menunjuk ke arah lantai yang terlihat ada sedikit cairan putih kental disitu.

"Apa ini lelucon?kau yakin itu sperma?bukan susu atau krim yang jatuh dan sebagainya?" kata Ben.

"Tidak, ini murni sperma! Dari baunya, tingkat kekentalannya" kata Ronald.
"Hey, apa ada yang bercinta disini?sebelumnya?ini jelas lelucon, mungkin sebuah krim dengan bau mirip sperma" kata Ben
"Tidak tidak, ini murni sperma Ben. Ini bisa jadi salah satu barang bukti" kata Ronald

"Barang bukti apa?bahwa seseorang membunuh dan merasakan masturbasi?" kata Ben
"Tunggu, tunggu, yang kau katakan ada benarnya juga, ada sebuah gangguan jiwa atau tepatnya gangguan seksual dimana seseorang akan mencapai kepuasan saat membunuh seseorang!" kata Ronald
"Membunuh seseorang dan mendapatkan kepuasan?setahuku gangguan seksual dengan mayat hanyalah necrophollia dimana seseorang akan merasakan kepuasan saat bercinta dengan mayat, tapi karena saksi tidak melihat aksi pembunuh bercinta dengan mayat, itu aku skip saja, ohh atau mungkin wanita tersebut dirudapaksa terlebih dahulu?secara Anna melihat wanita tersebut sempat berlari dengan kaki pincang" kata Ben

Kemanakah wanita itu keluar Anna?tepatnya lewat manakah wanita itu dikejar oleh sang pembunuh?" kata Ronald.
Aku pun menunjuk arah dimana sang korban dikejar. Ben dan Ronald pun langsung bergegas menelusuri tempat itu, ternyata tempat itu mengarah langsung ke ruang makan, dan ada sebuah lift di sampingnya.

"Bercinta di Ruang Makan?ini tidak mungkin, dan disini pun tidak ada tanda-tanda sperma tadi, berarti sang pembunuh mempunyai kelainan seks dimana akan merasakan kepuasan saat membunuh, bukan merudapaksa baru membunuh" kata Ronald

Tiba-tiba ada seorang pria datang dan berbicara kepada Ben.

"Ben, setidaknya ada 5 tersangka yang ada, yaitu Gustav, sang pemilik hotel, Marlo, sang resepsionis, Clark, sang security, Dennis, sang Koki, dan Franco, seorang tamu. kata pria tersebut berbicara kepada Ben.

"Menarik...5 orang tersangka dan hanya satu orang yang merupakan tamu. Oh ya, perkenalkan ini Tommy, rekan kerjaku" kata Ben

"Lalu, boleh kutahu Tommy, mengapa hanya ada satu orang tamu yang masuk daftar dan kenapa orang tersebut masuk daftar tersangka? Karena aku berharap semuanya adalah orang hotel yang menjadi tersangka" lanjut Ben.

"Franco, gerak-geriknya terlihat mencurigakan, dan saat diinterogasi tadi dia menyatakan bahwa dia sedang berjalan-jalan untuk mencari sinyal yang bagus, sungguh tidak masuk akal bukan?karena disini di ruangan manapun sinyal tidak ada yang jelek" kata Tomny.

"Oke, tapi aku lebih mencurigai sang security, karena saat aku interogasi kedua kalinya, dia bilang bahwa dia sedang ronda malam, dan saat itu dia sedang berjalan disekitar taman, dan dia berniat memperbaiki lampu taman yang rusak, tapi dia kemudian melihat ada suara jeritan wanita di dekat kolam renang, lalu dia kemudian menyalakan lampu tamannya. Dia bilang dia ingin memperbaiki, tapi saat dia mendengar suara wanita dia langsung menghidupkannya, itu sangat bodoh sekali untuk sebuah alibi, dan juga dia berkata mendengar jeritan wanita, logikanya begini, jauh taman dengan kolam renang jarakny sekitar 250meter dan itupun ditutupin dengan tembok, apakah suara bisa terdengar dengan jarak sejauh itu?apalagi ini dihalangi oleh tembok yang menjulang tinggi, lagian jika suara terdengar sejauh itu mengapa para tamu tidak mendengarnya? kata Ben.

"Waww, itu dia tersangka utama kita, cari informasi sebanyak-banyaknya, oh ya, detektif, siapa namamu?aku belum sempat tahu namamu?" kata Ronald

"Ben, panggil saja Ben" jawab Ben.

Ben yang saat itu sedang mengurusi informasi tentang korban dan juga para tersangka terlihat bingung karena sama sekali tidak menemukan kartu identitas, bahkan handphone sang korban sekalipun yang mungkin telah diambil oleh sang pembunuh.

"Benar-benar pembunuh yang sempurna, detail dan pintar" kata Ben

Ronald pun terlihat sibuk berkeliling gedung hotel untuk melakukan observasi lebih lanjut, siapa tahu ia menemukan benda tajam seperti pisau, atau darah yang berceceran.
Diubah oleh claymite 18-05-2018 02:02
0