Jengkol (Archidendron pauciflorum, sinonim: A. jiringa, Pithecellobium jiringa, dan P. lobatum) atau jering adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Bangsa Barat menyebutnya sebagai dog fruit. Bijinya digemari di Malaysia (disebut "jering"), Myanmar (disebut "da nyin thee'"), dan Thailand (disebut "luk-nieng" atau "luk neang")



Jengkol memiliki bau tak sedap. Namun, jengkol ternyata baik buat kesehatan karena banyak mengandung protein dan serat, asalkan tak dikonsumsi secara berlebihan.

Dalam sejumlah 100 gram jengkol terdapat 151 kalori, 25,67 gram karbohidrat, 14,19 gram protein, 1,76 gram serat, dan 1,45 gram lemak.

Kandungan protein dan serat jengkol cukup tinggi, sehingga bisa membantu memenuhi asupan kebutuhan tubuh akan protein dan serat.

Yang harus hati-hati adalah jengkolism, yang bisa mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.

Kandungan kristal asam jengkolat yang berlebihan mengakibatkan penyumbatan di saluran kencing.

Dilansir dari cnnindonesia.com (1/12/17), salah satu percobaan pernah dilakukan pada tikus menunjukkan jengkol ternyata mampu menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Kelompok tikus yang mengonsumsi jengkol kelenjar langerhansnya lebih aktif dari kondisi normalnya. Kelenjar langerhans berperan memproduksi hormon insulin yang berperan mengatur gula darah dalam tubuh. Tak tertutup kemungkinan, jika dilakukan penelitian lebih lanjut, dapat dibuktikan bahwa jengkol baik untuk mencegah penyakit diabetes dan mengendalikan gula darah bagi penderita diabetes.

Jengkol diyakini mengandung zat antioksidan yang mampu menjaga tubuh dari efek samping radikal bebas yang mengakibatkan penyakit jantung dan gangguan metabolik lain.

Percobaan lain yang juga pernah dilakukan pada tikus melaporkan bahwa tikus yang mengonsumsi jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase, yang bertanggung jawab dalam melindungi dinding lambung dari luka akibat asam lambung. Dari sinilah kemudian jengkol dipercaya baik untuk menghindari maag atau gangguan pencernaan.



Manfaat jengkol sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan dapat memperkuat tulang dan gigi.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh seseorang dari mengonsumsi jengkol : 1) Jengkol sebagai sumber tenaga karena mengandung karbohidrat sekitar 60%, 2) Jengkol sebagai zat pembangun jaringan tubuh karena mengandung protein, 3) Jengkol dapat memperkuat tulang dan gigi karena kandungan kalsiumnya, serta baik juga sebagai bahan makanan sumber zat besi pada penderita anemia.

Namun demikian, adanya kandungan asam jengkolat dalam jengkol bisa mengakibatkan kristal jengkolat yang berangsur-angsur bisa membuat gangguan pada saluran kencing baik berupa batu bahkan sampai gangguan ginjal.

Tak ada ada batasan jumlah yang dianjurkan atau batas konsumsi jengkol harian. Dampak buruk mengonsumsi jengkol sangat tergantung dari respons tubuh setiap orang.



Dampak buruk mengonsumsi jengkol tergantung dari respons tubuh setiap orang.

Ada yang mengonsumsi hanya tiga biji saja sudah bisa bikin gangguan kesehatan, namun ada yang mengonsumsi hingga banyak juga tidak masalah.

Solusinya mengonsumsi jengkol secukupnya, tidak berlebihan dan banyak minum air putih setelah makan jengkol dan agar merasakan manfaat jengkol secara optimal.

Semoga artikel ini menambah wawasan anda ya guys.



Sumber :https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171201071229-255-259417/mengulik-manfaat-dan-dampak-jengkol-buat-