Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

who..am..iAvatar border
TS
who..am..i
Broken Hearted Woman


Quote:


Quote:


Quote:

Diubah oleh who..am..i 06-04-2018 23:40
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5.1K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
who..am..iAvatar border
TS
who..am..i
#3


Sean <3: Ola, maaf. Aku nggak bisa lagi sama kamu.

Ola termenung. Masih lekat benda dengan layar 5.5 inch itu dipegangnya. Air matanya mulai menggenang di matanya, ditahannya supaya tidak jatuh ke pipi.

Kira-kira setahun yang lalu, Sean, kawan baik Ola sejak lama, yang diam-diam juga sudah disukai Ola sejak lama, akhirnya menyatakan perasaannya pada Ola. Meskipun Sean hanya menyatakan perasaannya lewat chat, hati Ola bergemuruh kencang saat itu. Ya, tentu saja. Bukan hal yang mustahil, karena pernyataan cinta itulah yang telah lama dinantikannya. Ya, Ola seketika menerima pernyataan cinta Sean pada saat itu juga.

Sean, usianya setahun lebih muda dibandingkan Ola. Tapi bagi Ola, Sean adalah sosok laki-laki yang dewasa. Sean yang selalu perhatian dan penuh kasih sayang kepada Ola. Ola benar-benar jatuh cinta pada Sean.

Bukan, Sean bukanlah cinta pertama Ola. Cinta pertama Ola terjadi pada kelas 1 SMA, dengan teman seangkatannya waktu itu. Kisah cinta yang singkat dengan kisah patah hati yang cukup lama. 2 tahun kemudian baru Ola mau membuka hatinya. Kisah cinta masa SMA, mungkin orang bilang sekedar cinta monyet. Tapi bagi Ola, saat itu bukan sekedar cinta monyet.

Kini, di usianya yang menginjak 25 tahun, akhirnya Ola merasakan lagi patah hati. Kemarin, Ola dan Sean masih baik-baik saja. Tidak ada pertengkaran. Tapi tiba-tiba pagi ini, pesan singkat datang dari Sean. Ya, Sean memutuskan hubungannya dengan Ola.

Ola membuka kunci layar handphonenya. Dibukanya pesan dari Sean.

Ola : Aku salah apa, Mas? Kenapa tiba-tiba minta udahan?
Sean <3 : Nggak ada yang salah sama kamu, La. Ini aku yang salah. Maaf.
Ola : Kenapa nggak dijelasin aja alesannya?
Sean <3 : Maaf, La. Aku nggak tau harus njelasin apa dan gimana ke kamu. Aku cuma bisa berdoa kamu dapat yang lebih baik dari aku.


// Blokir kontak.
// Hapus chat.


Ola sudah tidak bisa menahan diri. Tangisnya pecah. Bahkan saat Sean memutuskannya tiba-tiba, Ola tidak bisa membencinya. Bagaimana bisa hubungan yang selama ini baik-baik saja, meskipun jarak jauh, tiba-tiba berakhir begitu saja tanpa alasan yang jelas?

:::::::

Sayup-sayup adzan dzuhur terdengar dari mushola. Ola bangkit dari keterpurukannya selama 5 jam terakhir, setelah menerima pesan putus dari Sean. Perutnya mulai keroncongan, mungkin karena lelah menangis. Ia bergegas ke kamar mandi, lalu mengerjakan ibadahnya, menenangkan hatinya yang masih kacau.

Selepas itu, Ola beranjak ke dapur. Melihat isi kulkas, membuat makanan, makan dengan perasaan hancur. Iya, Ola sadar, dia tak boleh berakhir hanya karena patah hati. Ola tidak tau apa yang akan terjadi nanti atau esok hari. Ola masih punya banyak hal dalam hidupnya, bukan hanya Sean semata. Maka ia mendorong dirinya sendiri untuk bangkit dari rasa patah hatinya, sekalipun itu sulit.

:::::::

// 3 Missed Call.
// 4 Messages.


Ian : Heh, Ola.
Ian : Lu di mana?
Ian : Gw di Jogja nih sekarang.
Ian : Ketemuan yuk.
Diubah oleh who..am..i 05-04-2018 07:22
0