Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deendangsAvatar border
TS
deendangs
Teruntuk Kau Dan Ibuku
WELCOME TO MY STORY


emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star

emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast


perkenalkan dahulu nama saya Dede Endang Suganda agan bisa nyebut saya DES. sudah lama saya membuat draft cerita ini. namun untuk beberapa tahun draft ini tidak memiliki tujuan yang pasti. entah akan saya edit terus saya antarkan kepenerbit atau saya diamkan saja.


karena saya yakin draft saya ini tidak akan diterima oleh penerbit. namun setelah saya mengenal kaskus. yang menurut saya forum yang sangat asik sekali yang ada di indonesia. di mana kita bisa berbagi apa saja di dalam nya. akhirnya saya memutuskan untuk menuliskan cerita yang sudah lama menjamur di laptop saya ini.


namun walaupun begitu saya masih tetap saja bingung. karena saya tidak tahu harus menceritakan nya dari sudut pandang si cowok atau si cewek. akhirnya saya ubah hampir semua bagian cerita. yang awalnya menceritakan tentang cinta. sekarang saya ganti dengan cerita tentang ibu. Tentu saja dengan bumbu-bumbu cinta di dalam nya.


saya pun memutuskan untuk menceritakan nya dari sudut panjang orang ketiga.  semoga kalian bisa menikmati cerita saya ini dengan penuh penghayatan.


Quote:





Spoiler for Sinopsis:


Spoiler for "Jadwal update":



Quote:


Seruput kopinya dulu gan biar gak ngantuk baca nya.
emoticon-coffeeemoticon-coffeeemoticon-coffee

Spoiler for Index:
Diubah oleh deendangs 04-04-2018 16:48
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.5K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
deendangsAvatar border
TS
deendangs
#2
Part 1 - Wanita Itu Bernama Revha


"Fad cepetan nanti kita bisa ketinggalan pesawat!"

Lelaki itu terlihat sibuk memasukan pakaian dan barang-barang yang akan ia bawa ke dalam koper. Memilah-memilih baju mana saja yang akan ia bawa.
"bentar dulu dong, takut ada yang ketinggalan" saut lelaki itu sembari melirik kiri kanan mengecek apakah ada barang2 yang ketinggalan. merekapun berlari menaiki taksi online yang sudah dipesan.

"Itu pesawat nya Fad, cepetan bentar lagi mau berangkat" seusai melakukan pengecekan berkas-berkas seperti paspor dan visa mereka berdua berlari menuju pesawat sembari menarik koper yang mereka bawa. "cepet dong! jadi cowok lambat banget sih" wanita itu berlari dengan rambut yang teruai. terlihat sangat anggun dengan baju hijau yang dikenakan nya.
"kamu enak. gak bawa apa-apa. kenapa sih gak bawa koper nya sendiri?" celetus fadly sambil masih berlari kecil membawa dua koper besar.
"sudah sewajarnya cowok yang bawain"
"dasar, gak pernah berubah dari dulu." kembali celetus fadly. namun hanya dalam hati.

mereka pun sampai ke dalam pesawat dan mencari tempat duduk. setelah menaruh koper-koper yang mereka bawa. wanita itu duduk didekat jendela pesawat. sedangkan Fadly duduk disampingnya.

"Akhirnya" celetus wanita yang duduk di sebelah Fdly sembari mengelap keringat nya dengan tisyu. "hasil kerja keras kamu ada hasil nya juga fad" lanjut wanita itu.
"enggak lah, ini hasil kerja keras kita berdua" wanita itu tidak menanggapi. dia sibuk mengelap keringat nya. hanya senyum kecil yang ia berikan. senyum yang telah merubah kehidupan Fadly 180 derajat. senyum yang selalu membuat fadly nyaman didekatnya.

Fadly melirik wanita itu,wanita yang sudah 4 tahun lebih ini menemani fadly sebagai sahabat yang ingin selalu ia lindungi. terus menyemangatinya tanpa kenal lelah. wanita yang membuat fadly lebih bisa menikmati hidup tanpa sebuah penyesalan.

Fadly mengingat- ingat masa lalu nya masa di mana wanita yang sedang berada di samping nya datang bagai kuas lukis yang mewarnai hidup nya. ia masih ingat betul hari itu.

Flashback

"anak-anak kita kedatangan siswi baru pindahan dari garut" bu erna masuk membawa seorang anak prempuan yang tidak lain ia adalah siswi pindahan.

fadly tidak melihat ke depan sama sekali ia hanya fokus pada buku nya.
"perkenalkan nama saya revha krisna wulandari" anak itu memperkenalkan dirinya setelah dipersilahkan oleh bu erna untuk memperkenalkan diri. fadly hanya mendongakan kepala nya beberapa detik untuk melihat kedepan. setelah itu dia kembali dengan buku nya.

"revha silahkan kamu duduk di kursi belakang, kebetulan hanya kursi itu saja yang kosong." revha mengangguk mengiyakan apa yang diucapkan bu erna.
"boleh aku duduk di sini?" tanya revha menunjuk ke arah bangku di samping fadly.
"iya boleh" jawab fadly singkat.
tidak ada pembicaraan antara kedua nya. revha sibuk membersihkan kursi yang baru saja ia duduki, sedangkan fadly entah sedang menulis apa di bukunya.

"kenalin nama aku revha" seketika revha menjulurkan tangan ya memperkenalkan dirinya kepada fadly yang bahkan tidak melirik nya sama sekali.
"Fadly" fadly menerima juluran tangan itu dengan seketika.
keheningan menyelimuti kedua nya, tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka berdua, selain revha yang mengajak ngobrol fadly mencoba membuat akrab. namunhanya satu dua kalimat saja yang keluar dari mulut fadly.

dua pelajaran sudah selesai yang artinya jam istirahat sudah tiba. semua siswa keluar dari kelas kecuali fadly dan revha.
"kamu kenapa gak keluar?" celetus revha.
"kamu sendiri kenapa enggak keluar" fadly sedikit menengok, ia terus melanjutkan menulis, entah apa yang dia tulis.
"kamu nulis apa?" tanya revha
"puisi" singkat fadly.
"boleh aku baca?"
fadly menatap revha. "enggak boleh" revha hanya terdiam mendengar jawaban dari fadly.

disela-sela pembicaraan mereka tiba tiba ada segromblan anak prempuan masuk ke dalam kelas yang fadly tau mereka berasal dari kelasnya.

"plak" suara meja di pukul, sontak revha dan fadly terkaget dengan suara itu, segerombolan anak cewek datang menghampiri mereka, bukan. lebih tepat nya menghampiri revha. itu karena kejadian sebelum masuk kelas.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
revha berlari dari arah gerbang sekolah mencari kelas nya. tanpa sengaja di depan kelas revha menabrak sasha.
"woy kalo jalan pake mata" sasha membentak revha
"maaf ya maaf lagi bru-buru soalnya" revha meminta maaf memohon menggunakan tangan nya.
"maaf maaf, emang ini jalan punya nenek moyang lu" sasha terus ngegas.
"kamu punya kuping kan?, tadi aku udah minta maaf, jangan nyolot dong. aku gak ada waktu lagi buru-buru." revha langsung pergi meninggalkan sasha dengan gerombolan nya yang masih memasang muka jahat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"woy bangun loh" sasha menarik baju revha. revha pun berdiri tepat di hadapan sasha.
"lo jadi anak baru jangan songong! lu gak tau siapa gue"
"mana aku tau, kan belum kenalan, mau kenalan dulu?" revh agak sedikit bercanda
"lu fikir gue becanda hah?" sasha terus membantak revha
"apa sih mau kamu?, kan aku tadi udah minta maaf"
sasha pun terus tersulut emosinya, seketika tangan sasha melayang ingin menampar revha, namun tamparan itu ditangkis oleh fadly yang dengan sigap berdiri menahan tamparan itu.

"ada apa sih?" fadly melepaskan tangan nya.
"lu jangan ikut-ikutan fad, lu udah tau kan gue siapa?" sasha terlihatsangat emosi setelah tamparan nya ditangkis oleh fadly.
"emang nya lo siapa? yang punya sekolah ini?" fadly menjawab setiap perkataan yang keluar dari mulut sasha.
"lu tuh cuma cewek yang sok di sekolah ini mentang2 pacar lu erik" lanjut fadly dengan nada yang agak meninggi.

"oh jadi lu nantangin gue fad?, lu tunggu ya" sasha langsung keluar dari kelas tanpa berbicara apa2 lagi. teman-teman nya pun mengikuti langkah sasha meninggalkan kelas.

"fad erik itu siapa?" tanya revha
"nanti juga kamu tau" fadly kembali duduk, revha pun kembali duduk.
"kamu ada masalah apa sama sasha?" tanya rendy. revha pun menceritakan kejadian antara dirinya dan sasha.
hanya berkisar 10 menit dari kepergian sasha datang 4 orang anak laki2 yang sudah tentu fadly mengenal mereka semua. dan revha pun sudah tau apa maksud kedatangan mereka dengan melihat sasha dibelakang mereka.

"yang mana yang namanya erik fad?" revha berbisik kepada fadly.
"yang paling depan" jawab fadly.
"diem kamu di sini" fadly berdiri.
fadly langsung menghampiri erik berniat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
revha tidak bisa diam saja karena ini masalahnya, revha mengikuti fadly.
"fad gue denger lu kurang ajar sama sasha" erik langsung angkat bicara
"kurang ajar gimana maksudnya?" fadly mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara revha dan sasha.

"aw" fadly menerima pukulan telak dipelipis mata kirinya. sehingga membuat nya berdarah. "lu jangan banyak alesan fad, lu tau kan gue siapa di sekolah ini?"
"woy, lu jangan asal pukul aja dong bego" celetus revha kepada erik.
"lu jangan ikut campur ya, ini urusan laki-laki!" erik membentak revha .
"udah kamu diem aja!" fadly kepada revha
"tapi kamu berdarah fad" darah itu mulai mengalir ke wajah rendy.
revha mencoba membawa fadly.
namun erik melepaskan pegangan revha ke fadly, erik sekarang mengincar revha.bahkan dia sampai mencekik revha.
"apa ini cewek nya sa yang macem-macem sama kamu?" erik bertanya kepada sasha yang dengan wajah sumringah beridiri dibelakang nya.

melihat hal itu fadly tanpa fikir panjang langsung menarik erik. memojokan nya ke tembok.
"lu cuma orang yang sok jagoan. cuma itu yang gue tau dari lo. kalo lo pengen tau cara nya laki-laki berantem. bakal gue tunjukin."
fadly memukul erik tepat di perut nya. satu dua tiga. tanpa ampun fadly terus memuku erik tanpa sedikit pun perlawanan. karena erik sudah benar-benar tedpojok di tembok. darah mengalir di kepala erik. karena fadly telah membenturkan nya ke tembok.

"lo boleh mukul gue sampe lo puas, tapi kalo sekali lagi ge liat lo nyakitin cewek. abis lo sama gue." fadly menunjuk ke arah erik yang sudah terkapar di lantai.

"lu bertiga mau maju?" Fadly menunjuk ke tiga teman erik. teman teman erik hanya menggelengkan kepala.
"bawa tuh teman kalian" erik pun dibawa oleh teman teman nya.

fadly mengambil tas nya lalu keluar dari kelas. revha mencoba menghentikan nya.
"kamu mau kemana? kamu berdarah fad aku anter ke klinik ya?" revha terlihat khawatir dengan keadaan fadly. karena bagaimanapun fadly bisa berdarah karena ulahnya.
"mau pulang, aku gak papa kok" fadly masih berjalan sambil menenteng tas nya dengan darah yang masih mengalir."
"tapi" revha masih terlihat khawatir.
fadly terus berjalan meninggalkan kelas. revha hanya berdiri melihat kepergian fadly. ada ras bersalah dalam hatinya karena telah melibatkan fadly dalam masalah nya. tapi fadly sudah tidak terlihat dari pandangan nya.

revha kembali duduk di kursinya. namun fikiran nya masih memikirkan kejadian tadi. lebih tepatnya tentang fadly. karena ia belum mengucapkan apa-apa kepada fadly.
Diubah oleh deendangs 16-04-2018 08:44
0