Selama kami menjalin hubungan di masa sekolah, entah berapa kali kami marahan, kami bertengkar karena permasalahan yang sama, orang ketiga. Dan yang menghadirkan sosok ketiga itu adalah ane.
Tak berperasaan memang, kenapa ane bisa sejahat itu ke pacar ane dulu.
Padahal kalau diingat-ingat,, pacar ane tak pernah nakal atau pun macam-macam, dia pun tidak matre atau hoby pelesiran seperti pcar tmen2 band ane. Pcaran kami tak pake modal duit, hanya kebersamaan yang jadi prioritas nya, dan untuk cowok "kehangaatan" yang dibutuhkannya.

Ane ga munafik, untuk apa yang pernah terjadi antara ane dan pcar ane kala itu, jadi pengunci juga, kenapa ane rda enggan melepasnya. Dan syukurnya kami tidak sampai melampaui batas(kebablasan).walau sebenarnya apa yang kami lakukan tersebut sudah melampaui batas menurut syariat agama. Dan karena itulah ane berjanji takkan pacaran lagi jika kelak harus putus dari dia

Bicara tentang orang ketiga, dia adalah irsya. Sosok yang membawa semua nostalgia ini. Sekalipun dengan ratna ane selalu menjumpainya di sosmed, tapi irsya tidak getol di sosmed. Dan inilah yang membuat nostalgia dengannya serasa eksklusif.
*dihh, bahasanya.

Irsya yang kadang suka usil ke teman-teman, terlebih ke ratna, sudah mencuri perhatian ane sejak semester dua di kelas satu. Cuma ane ga instens dan ga konsisten dengan perasaan ane sendiri, ane cuma menikmati apa yang ane rasa tanpa berharap perasaan ane berbalas.pernah sih ada niatan pengen ngejadiin dia pacar(tapi tak terlalu yakin) tapi bodohnya ane terkunci dengan kalimat ane sendiri yang takkan mau mutusin duluan, dan konyolnya dia(pacar ane) pun berpedoman sama. Selama hubungan pikiran ane kadang terbagi ke irsya, dan karena ini pula pacar ane tersakiti. Karena kecemburuannya memang beralasan. Irsya lebih cantik daripada pacar ane,kalo dibikin katalog urutan kecantikan siswi di kelas(dihhh, katalog) irsya berada beberapa strip diatasnya.
*ratna number one, dong..?
Bukan, ada yang lebih cntik daripada ratna.

Ditambah lagi dia sedikit lebih mahir dalam mapel olahraga, bakal jadi pasangan serasi seandainya ane jadian ma dia.
Ketika mapel olahraga ane suka memperhatikannya(tak selalu sih),irsya tak ada gerakan lemah gemulai atau manja seperti cewek-cewek yang lain.entahlah apakah dia menyadarinya atau tidak. Kebiasaan ane memperhatikannya ketika mapel harus curi-curi moment agar ane ga ke gep pacar sendiri kalau lagi memperhatikan irsya. Hahaha

Waktu masih jomblo sih santai jaya, ane dan para cowok ketika mapel olahraga dengan muka mesum suka mengomentari keindahan ciptaan tuhan yang menjadi sumber kehidupan semua bayi yang melekat di tubuh mereka(wanita) yang bisa bergerak naik turun ketika mereka melompat..
*ribet amat,, bilang aja gunung.

Cerita di bulan agustus.

Di bulan itu sebuah sekolah tetangga(walau agak jauh jaraknya) mengadakan/mengundang pertandingan sepakbola persahabatan. Ane kala itu yang sudah kelas 3 murid laki nya tinggal 8,maka kelas 2dan kelas satu pun digabung.
Tak ada yang aneh dengan jalannya pertandingan, yang jadi membekas di ingatan ane adalah perasaan ane kala itu.
Saat itu sifat ane lagi kambuh, memancing pertengkaran dengan pacar ane, atau lagi datang perasaan bosan ane terhadapnya.
Di saat jeda babak pertama pacar ane tetap menampakkan perhatiannya, semisal menghampiri ane dan membawakan minum. Tapi apa yang terjadi di dalam hati ane saat itu, perhatian ane terbagi juga ke irsya. Benar-benar jahat. Padahal dia(irsya) tak pernah melakukan sesuatu yang istimewa ke ane, tapi kenapa pikiran ane terus tertuju padanya sekali pun pacar ane berada di dekat ane.

Yang paling memorable darinya adalah cara senyum nya yang kurang feminim. Pernah suatu hari waktu dikelas, ane ke gep lagi mandangin dia, caranya tersenyum malah disertai gerakan kepala atau menggerakkan alis, kurang lebih seperti senyum ala cowok.
Tapi tak jarang pula ia bisa tersenyum seperti yang lain, seperti kala itu. Ane yang bermain sebagai bek sayap daerah ane di pinggir lapang. Pacar ane menonton di dekat daerah bermain ane, sedangkan irsya di daerah lawan.ketika ane membantu menyerang dengan maju ke daerah musuh tanpa sengaja ane beradu pandang dengannya, dan dia memberikan senyuman termanis yang jarang ane lihat. Ane senyum seadanya karena saat itu permainan tengah berjalan, kalau ada yang tahu ane terpukau karena senyumannya,, beuuuh bisa ada badai..
*hueek, lebai.

Di bulan agustus itu ane ada pertengkaran dengan pacar ane. Kalau tak salah beberapa hari setelah pertandingan sepakbola tersebut.
Tapi menjelang hari ulang tahunnya, kami baikan. Dan hari ulang tahunnya tidak dirayakan(dengan adegan siram air), karena tahun itu dia ulang tahun di hari minggu,, dan hari sabtunya adalah hargoknas(hari kagok nasional).

Tapi ternyata ada drama yang memorable buat ane pada hari seninnya.
Kalo tak salah bu ketu dan deskmate nya lah yang jadi inisiator drama kala itu.
Ane diminta untuk bersandiwara, manas-manasin pacar ane di hari itu dengan intens berduaan bersama irsya.dikondisikan irsya pun mengetahui sknario ini, ane yang tadinya ragu-ragu karena kami baru saja baikan masa harus bikin onar lagi
(Itu yang ada dipikiran ane) tetap saja akhirnya menyetujui drama tersebut.

Skenario hari itu saat jam istirahat pacar ane dibuat supaya tidak berduaan dengan ane(kebiasaan ketika jam istirahat ngkrong di bangku ane)yaitu dengan sengaja deskmate nya mngjak ke kantin. Saat itulah ane dan irsya di setting supaya berduaan.
Di belakang kelas Dia duduk membelakangi sawah, sedangkan ane duduk menghadap sawah,,,kami seperti berhadap-hadapan. Ane ga ingat detail percakapan waktu itu, yang ane ingat perasaan yang sama ketika ane masih kelas satu dulu dan itulah yang membuatnya jadi berkesan. Berduaan dengan orang yang kita suka sekalipun ane udah punya pacar.
Jahat..? Begitulah ane.
ditengah kebersamaan itu ane bergumam dalam hati,,"kenapa bukan kau yang jadi pacarku? "
Drama pun disempurnakan yaitu dengan sengaja bu ketu atau deskmate mengjak pcar ane ke wc supaya melihat kami. Dan terdengar mereka cengin ane dan irsya.
"Cieee, eri pdkt k irsya. Fit,eri nakal nih"
Ane tertawa dalam hati, ini hanya drama.

Drama masih berlanjut, entah siapa inisiator nya ane dan irsya di setting bermain basket 1vs1 di tengah hari yang terik.
Sungguh moment yang tak terlupakan setiap ane melihat ring basket itu (ke bberapa tahun berikutnya)
Kami bercanda ria, tertawa ditengah permainan, ingin rasanya ane kontak fisik dengan nya, tapi ane mengalah biar permainan terlihat natural.
Yaa, ane menikmati moment itu, disaat dia mendrible bola, ane lihat wajahnya terpancar raut gembira.
*serasa shahrukh khan dan kajol di kuch2 hota hai
Hahaha

Di tengah permainan ane lihat di depan kelas bu ketu dan deskmate nya memprovokasi dengan mengomentari apa yang kami lakukan.dan ane tau pacar ane melihat adegan ini.