Beberapa hari setelah second first kami,,di suatu malam kami pernah sms'an..
Sebuah percakapan yang konyol menurut ane(sekarang)..
Bahwaaanya dia bakal ngasih sim ke ane(syrat izin mencium) asal ane jgn dkt2 lagi ke ririn.

Dalam hati ane sedkit konflik batin,bberapa hari lalu ane brjnji ke ririn bkal seperti dulu lagi,tapi di situasi ini pacar ane meminta haknya sebagai pacar ane untuk mnjaga perasaannya karena ririn adalah biang kecemburuannya.
Mau tak mau ane harus mengatur cara agar tak bentrok keduanya..
Yaa,,ane bisa nyempatin diri maen ke rumah ririn setelah pulang sekolah.dan bercerita tentang perubahan status ane juga siapa pacar ane sekarang.dan syukurnya dia pun memakluminya.
Karena itulah dia(kami) bersikap seperti biasa di sekolah,,tapi ane bisa nyempatin maen ke rumahnya.bagaimana pun dia itu teman yang pernah sangat dekat dengan ane.
Perasaan ane ke irsya saat itu..?sedikit-sedikit seperti terkikis karena kehadiran pacar ane. sikap perhatiannya,juga kehangatannya mencoba mengambil alih pikiran ane kepadanya.

Yaa,,di bulan-bulan awal kami jadian semua terasa indah,tak ada konflik.tapi tak ada gading yang tak retak,semulus apapun suatu hubungan selalu saja ada pertengkarannya,,dan itu terjadi karena sifat ane yang ternyata mudah bosan.
Bosan dengan perhatiannya yang berlebihan,dan kebebasan ane yang merasa sedikit berkurang karena status ini,tapi ane harus terima konsekuensinya..

Sampai pada suatu kesempatan ane tertarik lagi ke irsya,,sosok yang belum sempat ane nyatakan perasaan ane padanya..
Di bberapa kesempatan seperti pulang sekolah bareng,atau saat dia main ke rumah wulan atau siti,ane selalu terdorong untuk ikuti dia.tentunya hal ini ane lakukan tanpa sepengetahuan pacar ane.ane bermain di belakang.

Tapi bagaimana pun,belajar serapih apa pun bocoran pasti ada..kami bertengkar karena tindak tanduk ane yang mengindikasikan ane menyukai irsya.seperti saat mapel olahraga,perhatian ane malah tertuju ke irsya.atau terlihat lahh dari sikap ane di kelas,ane yang sengaja jarang berinteraksi dengannya(irsya)malah menambah kecurigaannya.karena sikap ane ke irsya tidak seperti teman-teman cowok lainnya(atau cuma perasaan ane aja gitu yaa).

Kami saling diam-diam'an,,tak ada yang saling menyapa.tapi akhirnya siti lah yang jadi penengah,kami baikan lagi.mes(um)ra lagi..
*ooops
Harus ane akui,beberapa pertengkaran yang sering terjadi adalah karena ulah ane sendiri.
Dia tak pernah buat ulah atau apapun yang bsa buat ane cemburu.berbeda dengan ane.

Tapi pernah ada dua insiden menarik sknario yang dilakukan pacar ane.
Kalau tak salah kejadian ini terjadi setelah setengah tahun hubungan kami berjalan.tentu saja dengan bberapa pertengkaran yang terjadi di dalamnya karena ane yang tak bsa menolak pesona irsya..

Hari itu adalah bulan november,sebelumnya pacar ane bercerita bhwa dia punya kenalan dari nomor nyasar,berlnjut ke sms'an juga tlp2an beberapa kali.ane ga marah atau cemburu,karena sebelumnya ane pernah berujar "tak apa kamu cari selingkuhan,asal jangan didepanku.kalau-kalau suatu hari kamu bosan dengan aku".
Yaa,,kalimat itu terlontar setelah beberapa pertengkaran yang melibatkan irsya di dalamnya(padahal ane yang nakal terhadapnya).

November kala itu si rudi ulang taun,kami berempat merayakan nya kecil-kecilan di rumah ane,cuma acara makan kue dan adegan saling menyuapkan kue yang kalo dipikir-pikir terasa menggelikan..bahkan ane pun melakukannya,,atau adegan makan mie seporsi berdua dengan saling menyeruput kedua ujungnya sampai bibir kami bertemu.
*kalo ingat nya sekarang,,serasa konyol anak remaja dulu.ane sama istri saja tak pernah begitu..

Dan sknario uniknya,,ternyata si cowok kenalan nyasar tersebut malah ketemuan di rumah ane(ane lupa siapa yang inisiatif kala itu,si cowok ataw pacar ane).
Dan diijinkanlah si cowok berbincang empat mata dengan pacar ane di ruang tamu,ane bertiga di teras untuk beberapa saat.
"Ri,,kamu mah aneh.ngijinin pacar sendiri belajar selingkuh.di depan loe lagih"
"Iihh,,gw ga tau,rud.tuh cowok bkal datang juga kesini"
"Ga cemburu,apa..?"siti ikut ngobrol
"Ngga tuh"
"Lah...?"siti dan rudi menatap ane sedikit heran.ane ga menampakkan ekspresi apa pun.

Tak berapa lama si cowok pun pamitan,lalu kami bertiga masuk ke dalam rumah.
Kami berempat ngobrol2 sebentar,yang tak disangka pacar ane malah nangis.
Di kursi panjang kami duduk berdekatan,dia menangis sambil memeluk ane dari samping.
Tangisannya begitu pilu.sambil di tengah tangis nya dia berucap: maafkan aku...