TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mempelajari peran politikus PDI-P, TB Hasanuddin, dalam dugaan kasus suap pengadaan proyek satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Nama TB Hasanuddin disebut dalam sidang kasus Bakamla oleh saksi Fayakhun untuk terdakwa Nofel Hasan.

"Proses persidangan saya kira kita ikuti saja, ya. Sebab, kalau ada fakta-fakta yang muncul, tentu akan dianalisis lebih lanjut," ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

KPK akan melakukan analisis tentang relevansi bakal calon Gubernur Jawa Barat tersebut dengan terdakwa Nofel Hasan. Hal tersebut akan dipelajari oleh jaksa penuntut umum (JPU).

"Sejauh mana fakta-fakta itu relevan dengan proses pembuktian terhadap terdakwa Nofel Hasan atau kalau ada informasi-informasi baru sejauh mana itu bisa ditindaklanjuti tentu akan dianalisis dulu oleh tim JPU," kata Febri.

Seperti diketahui, nama disebut dalam sidang kasus suap pengadaan proyek satelit monitoring Bakamla oleh politikus Golkar, Fayakhun Andriadi.

Hasanuddin disebut sebagai orang yang mengenalkan politikus Partai Golkar Fayakhun Andriadi kepada Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi, staf khusus Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Soedewo.

Fayakhun menyebut, sebelumnya tak mengenal dengan Ali Fahmi hingga akhirnya dikenalkan oleh Tubagus Hasanuddin.

http://m.tribunnews.com/nasional/2018/02/02/kpk-dalami-peran-politisi-pdip-tb-hasanuddin-dalam-kasus-bakamla