JawaPos.com - Keretakan rumah tangga Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan istrinya, Veronica Tan sudah berlangsung selama 7 tahun. Namun, kasus itu telah ditutup rapat-rapat keduanya.

Apalagi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, Veronica Tan selalu terlihat mendampingi Ahok di berbagai kesempatan kampanye. Namun, pada saat Ahok masuk penjara tidak dilakukan upaya banding.

Saat itu, ibu tiga orang anak itu melakukan konferensi pers dan menangis penuh makna. Namun, dibalik tangisan itu ternyata ada sesuatu hal yang tidak diduga oleh publik.

Psikolog Reza Indragiri Amriel menilai ada hal yang ganjil dari kasus perceraian Ahok dan Veronica. Ini dilihat dari rentetan gerak-gerik Ahok dan Vero saat pelaksanaan pilkada hingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu dikurung di Rutan Brimob.

"Sangat aneh dan luput dari intaian media tapi ada empat hal untuk dicermati," kata Reza seperti dikutip dari JPNN (Jawa Pos Group), Kamis (1/2).

Pertama, Veronica pada Mei 2017 menangis tersedu saat konferensi pers membacakan surat Ahok tentang pembatalan banding. Namun, media mengabarkan sudah ada hubungan khusus antara Veronica dan Tio selama sekitar tujuh tahun. Jadi apa makna kucuran air mata Veronica?

Kedua, Ahok kerap menyemburkan sumpah serapah. Dalam bahasa psikologi, frustrasi berhilir diagresi. Taufik Bahaudin dari Brainware Management Institute bilang, Ahok seperti punya persoalan hidup yang berat dan belum selesai. Apakah oral agresif Ahok selama ini dilatari oleh persoalannya yang tak kunjung selesai dengan Veronica?

Ketiga, agar gerak-geriknya tak dikuntit publik dan media, sehingga affair-nya bisa tetap aman, Veronica punya kepentingan untuk tidak menjadi istri pejabat. "Nah, siapa gerangan yang dipilih Veronica pada Pilkada DKI lalu?" ujar Reza.

Keempat, andai Ahok terpilih sebagai gubernur, apakah dia tetap menceraikan Veronica? "Rasanya, belum pernah ada pejabat di sini yang bercerai di tengah masa jabatan," kata Reza.

https://www.jawapos.com/read/2018/02...tan-cerai-ahok