"Assalamualaikum" ucapku saat memasuki rumah.
"waalaikumsalam, kok baru pulang dek?" jawab mas fadil.
"iya mas angkotnya lemot banget tadi" kataku.
"tadi pelatihmu paskibra nelfon ke nomernya mas, soalnya dia nelfonin sampean tapi gak bisa" kata mas fadil.
"yaiyalah wong hp nya tak tinggal dirumah, emangnya bang rian bilang apa mas?" tanyaku.
"katanya sampean gak ikut latihan malah kabur, makannya dia nanya sampean udah nyampe rumah apa belum gitu. Sampean kok gak bawa hp aja sih ke sekolah?" kata mas fadil.
"kan udah aturannya mas gaboleh bawa hp, lagian juga kalo boleh bawa siapa juga yang sms palingan muhammad tronik hahahaha" balasku yang disambut tawa mas fadil.
"dek udah sholat belum?" tanya mas fadil.
"belum mas, hehehe" jawabku sambil nyengir.
"sholat dulu nanti ke pasar beli lauk" katanya.
Aku pun segera bergegas ke kamar mandi tapi ketika aku masih di dapur, terdengar suara seperti orang yang sedang mandi.
"mas, di kamar mandi ada siapa?" aku berteriak.
"siapa? Gak ada siapa-siapa dek" balasnya.
"kok..." ucapku sambil terus mencari sumber suara itu.
Mas fadil menghampiriku "kenapa sih?"
"ssssttttt.... Denger gak suara orang mandi?" kataku meminta mas fadil mendengar suara aneh itu.
"iya tapi dikamar mandi gaada siapa-siapa kok, kamar mandinya mas wahyu juga gak deketan sama rumah kita apalagi kamar mandinya pak ujang. Udahlah dek anggep aja gak ada apa-apa, bawa hp mp3 buat karaoke biar gak takut lagi" tutur mas fadil lalu mengambil mp3 dari kamarnya dan diberikan padaku.

Selepas maghrib aku dan mas fadil bersiap untuk makan karena memang sudah kebiasaan jam makannya habis maghrib.
"dek ambilin piring sama mangkok sama sendok juga" pinta mas ku.
Aku pun pergi ke rak piring untuk mengambil barang-barang itu.
"nih mas, mas besok makan apa?" kataku.
"liat besok aja, makannya bangun pagi biar bisa bantuin mas masak" kata mas fadil.
"makannya bangunin" balasku sambil tertawa.
Pyaaarrrrrr....
Aku berlari menuju dapur dan yaaahh sebuah piring sudah tergeletak di lantai dengan bentuknya yang sudah tak karuan.
"eehhh jangan kesana, lanjutin aja makan sampean biar mas yang bersihin" kata mas fadil lalu ia mengambil sapu dan cetok (pengki) kemudian membersihkan itu sampai tak ada yang tersisa biar tidak melukai kaki.
"tikus dari mana ini? Nyusahin aja" gerutu mas fadil .
"tikusnya minta makan kali mas makannya ngambil piring tapi jatuh gara-gara grogi ketemu aku" guyonku agar suasana kembali normal.


Malam ini aku meminta emak untuk tidur dirumah karena seharian ini aku berurusan dengan hal-hal yang berbau horor.
Karena emak itu ratunya tv alias hobby banget liatin tv , aku jadi ketiduran di depan tv sedangkan emak masih asyik liat acara dangdut.
Seingatku aku bermimpi ada pria yang sangat ku kenal yaitu mas radit mendatangiku lalu ia terlihat kecewa dengan kata-kata yang sangat membingungkan bagiku yaitu "setidaknya perlakukan saya seperti orang lain, saya juga pingin di doakan" .
Karena bermimpi seperti itu aku langsung kaget dan terbangun dari tidurku sampai-sampai emak juga kaget .
"kenapa nduk?" tanya emak.
"gakpapa mak, biasa mimpi aneh soalnya belum baca doa" jawabku dengan ngos-ngosan seperti habis lari muter lapangan "mak kalau sampean mau tidur di kamarku aja ya, aku takut soalnya" lanjutku.
"iya nduk, sampean tidur saja dulu sana" kata emak.
Karena udah kebiasaan kalau kebangun pasti susah untuk tidur kembali akhirnya aku memilih untuk bermain laptop milik mas fadil sembari nonton film milik salah satu komika yang sempet heboh.
Nggak kerasa sudah masuk tengah malam karena saking asyiknya nonton film.
Tok..Tok....Tok....
Seperti suara orang mengetuk pintu padahal seperti biasa gerbang sudah ku kunci setelah pukul 9 tadi.
Mas fadil hendak membukakan pintu itu tapi aku melarangnya karena hal ini sering terjadi.
"gausah dibuka mas, intip aja lewat jendela" kataku.
Mas fadil pun nurut dan mengintipnya lewat jendela , daaannn yang didapati adalah sesosok