zufar14Avatar border
TS
zufar14
AGENT.X
Dunia ini penuh dengan orang jahat yang tidak dihukum. Mereka berkeliaran. Sebagian karena tidak tertangkap, sebagian lagi memang dilindungi, tak tersentuh hukum, atau aparat.
Dan Inilah Cerita Seorang laki - laki yang akan memberantas KEJAHATAN



Spoiler for Baca sebelum membaca:




Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Kalau menurut agan cerita ini bagus Share Yah...emoticon-Shakehand2


Serta Jangan Lupa emoticon-Rate 5 Star nya
Diubah oleh zufar14 21-12-2017 10:23
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.4K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
zufar14Avatar border
TS
zufar14
#36
PART 8
"Sudah lebih baik?" tanya Edween sambil menyodorkan sepotong apel segar.

"Hm, yah, lukanya sudah mulai menutup dan kering. Kurasa, besok aku sudah bisa mulai menjalankan misi." sahut agent X seraya mengunyah potongan apel dari Edween.

"Kau ini manusia atau apa, huh?
Baru tiga hari dan kau sudah hampir sembuh? Kau menggunakan sihir apa?" oceh Edween.

"Aku tak menggunakan sihir, Ed. Tentu saja aku bisa sembuh cepat. Aku punya kekebalan tubuh yang baik. Tidak seperti orang tua sepertimu." ledek agent X.

"Hei, aku baru 29 tahun dan kau bilang aku tua? Dasar bocah!" balas Edween jengkel.

"Hahaha.. Kenapa jadi marah-marah sih? Sudah kubilang kan, kalau sering marah nanti kau makin terlihat tua." agent X terkekeh geli.

"Berisik." desis Edween masih dengan ekspresi jengkel.

"So, apa aku sudah boleh memulai misi besok?" tanya agent X sekali lagi. Sambil memasang tampang maho nya emoticon-Betty (S)

"Jauh-jauh sana. Wajahmu terlihat menjijikkan, kau tahu?" Edween mendorong mundur wajah agent X sehingga membuatnya hampir berguling jatuh dari kasur.

"Edween! Shit! Kau mau aku jatuh dari tempat tidur, hah?!" teriak agent X jengkel.

"Hehe.. Sorry, baiklah. Besok kau sudah boleh memulai misi. Lakukan dengan baik dan pastikan kau tidak terluka lagi. Oke?" kata Edween.

"Hmm.. Oke.."

"Aku akan kembali ke LA malam
ini. Besok, akan ada taxi yang menjemputmu untuk diantar ke gedung Bhineka Entertainment." ujar Edween lagi.

"Baiklah. Hati-hati di jalan dan sampaikan salamku untuk anggota team Radiant lainnya." balas agent X.

"Kau itu sangat merepotkan. Gara-gara bahumu tertembak, aku harus menetap di Jakarta selama 3 hari. Hal itu membuat kerjaanku menumpuk. Strategi awal juga harus diatur ulang. Yang benar saja?" gerutu Edween.

"Jangan banyak menggerutu, Ed. Tak baik untuk orang tua sepertimu." kata agent X yang membuatnya benar benar didorong oleh Edween hingga ia berguling dari kasur dan jatuh ke lantai yang dingin.

"Edweeennn! ! !" jerit agent Me kesal.

~~~~


Matahari sudah mulai menampakkan wujudnya. Agent X sudah siap. Semua perlengkapan dan pakaiannnya sudah ia siapkan.

Sebuah taxi kuning telah terparkir di depan halaman rumah sakit khusus 081. Agent X memasukkan koper dan ranselnya ke dalam jok mobil lalu duduk manis di sebelah sopir.

"Selamat Pagi Tuan" sapa agent X. Ia menyapa sopir yang mengendarai taksi .

Sopir itu hanya tersenyum ramah sebagai jawaban. Setelah itu, si sopir menggas mobil dan mobil pun mulai membelah jalanan Jakarta yang dipenuhi dengan kepadatan.

20 menit kemudian, mobil telah memasuki kawasan gedung Bhineka Entertainment. Agent X menurunkan koper dan ranselnya lalu menyodorkan beberapa lembar uang.

"Tak perlu, agent X. Mobil ini khusus milik OSI. Anda tak perlu membayar." kata sopir itu. Agent X agak kaget karena ternyata si sopir mengetahui bahwa ia adalah agent X.

"Uh, baiklah. Terima kasih sudah mengantar." agent X menunduk hormat.

Kemudian, agent X menarik koper dan menenteng ranselnya. Ia melangkah pelan menuju pintu utama gedung Bhineka.

Ia melangkah masuk dan langsung disambut seorang pria tampan yang berumur berkisar 30-an.

"Selamat pagi, apakah kau trainee baru bernama Jordan Lucio?" tanya pria itu. Agent X mengangguk.

"Baiklah. Silahkan ikuti saya." pria itu melangkah menuju lift. Agent X mengikuti.
Mereka naik ke lantai 5 dan masuk ke sebuah ruangan yang telah berisi puluhan trainee lainnya.

"Perhatian semuanya! Hari ini, ada trainee baru." pria itu mengkode agent X untuk segera memperkenalkan diri.

"Selamat Pagi.. Namaku Jordan Lucio Asalku dari Los Angeles. Umurku baru 17 tahun. Salam kenal dan mohon bantuannya." agent X mulai memperkenalkan diri dan tersenyum ke semua orang.

Tak ada suara sedikitpun. Orang-orang yang ada disana seakan tak perduli.

"Baiklah, Jordan, aku akan mengantarkanmu ke kamar asrama sekarang. Yang lain, silahkan lanjutkan latihan kalian!" ujar pria itu.

Lalu, agent X kembali mengikuti pria itu. Kali ini mereka turun ke lantai tiga. Lantai ini khusus untuk kamar tidur para trainee.

"Kamarmu nomor 23. Kau akan sekamar dengan dua orang trainee lain. Berkemaslah. Kau mulai latihan hari ini." kata pria itu seraya memberi sebuah kunci kamar.

"Oh ya, namaku pak budi. Aku panitia dari trainee di Bhineka." kata pria itu memperkenalkan diri.

"Baiklah, baiklah pak budi." kata agent X.

Pak Budi hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Lalu, pria bertubuh tegap itu melangkah pergi.

Agent X masuk ke ruang kamarnya. Di dalam kamar itu, terdapat tiga kasur, tiga lemari berjejer, satu toilet di ujung kamar, sebuah sofa sudut, dan jendela besar yang mengarah langsung ke
halaman depan gedung Bhineka.

Dua kata yang langsung melintas di benak agent X saat pertama kali melihat ruang kamar ini, yaitu : "Sangat-Berantakan"

Tampak sprei kasur yang kusut, baju kotor yang berserakan di lantai, dan sampah-sampah snack yang berceceran di mana-mana.

Tanpa sadar, agent X berdecak dan menggeleng pasrah.

"So, misi dimulai, Jordan Lucio" gumam agent X pada dirinya sendiri.

Quote:
0