zufar14Avatar border
TS
zufar14
AGENT.X
Dunia ini penuh dengan orang jahat yang tidak dihukum. Mereka berkeliaran. Sebagian karena tidak tertangkap, sebagian lagi memang dilindungi, tak tersentuh hukum, atau aparat.
Dan Inilah Cerita Seorang laki - laki yang akan memberantas KEJAHATAN



Spoiler for Baca sebelum membaca:




Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Kalau menurut agan cerita ini bagus Share Yah...emoticon-Shakehand2


Serta Jangan Lupa emoticon-Rate 5 Star nya
Diubah oleh zufar14 21-12-2017 10:23
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.4K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
zufar14Avatar border
TS
zufar14
#14
PART 3
Agent X terbangun dari tidurnya. Ia melirik ke arah jam yang terdapat di atas Cermin . Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.

".Ah. berapa lama aku tidur? 4 jam?
5 jam?" Gumamnya.

Ia ingat jika ia tertidur setelah rapat dengan team Radiant dan rapat itu terjadi siang hari.

Ia memijit keningnya karena merasa sedikit pening. Terlalu lama tertidur membuat pening menyerang kepalanya saat ini.

Ia bangkit dari tempat tidur lalu melangkah ke arah Cermin. Ia menuangkan segelas air putih lalu meneguknya cepat sambil bercermin. Ia lalu masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Ia selesai 10 menit kemudian dan segera mengenakan pakaian santai, yaitu sebuah kaos oblong dan celana jeans. Kakinya melangkah pelan ke arah sebuah kulkas kecil di sudut kamar sambil mengeringkan rambut basahnya dengan handuk.

Tangannya membuka pintu kulkas itu lalu mengambil beberapa makanan yang ia simpan. Ada beberapa potong pizza dan ayam goreng. Ia agak meringis saat menggigit ayam goreng kesukaannya karena sudah menjadi freez chicken saat ini.

Setelah selesai mengisi perut, ia bergegas menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya. Ia hanya membawa sebuah ransel berisi pakaian sehari-hari yang memang jenisnya pakaian laki-laki dan sebuah koper besar yang isinya berbagai senjata. Mulai dari senjata api, senjata tajam, dan alat-alat yang sering digunakan oleh mata-mata sepertinya. Hal itu membuat koper itu menjadi sangat berat walaupun ia bisa mengangkatnya
dengan mudah.

Setelah selesai, ia melangkah ke nakas. Di atas nakas, terdapat beberapa barang. Ada jam weker, rentetan buku-buku novel, teko air beserta gelas, dan diantara banyak barang ada satu barang yang selalu menjadi favoritnya, yaitu foto dirinya bersama dengan saudaranya michael.

Foto itu memperlihatkan ia yang sedang dirangkul oleh Michael. Ia tampak tersenyum kecut sedangkan michael tersenyum lebar. Ia ingat, itu adalah foto saat ia pertama kali menginjakkan kaki di OSI.

Agent X mendengus kasar saat 'lagilagi' ia teringat dengan masa lalunya yang membingungkan.

Dulu, ia bisa bertemu dengan Michael karena suatu peristiwa yang diingatnya sebagai peristiwa dimana kedua orangtuanya dibunuh tepat dihadannya. Saat itu ia baru berumur 7 tahun. Michael yang melihatnya bersembunyi di kolong tempat tidur segera menyelamatkannya.

Karena kejadian itu, agent X trauma selama beberapa bulan. Ia sampai harus menjalani berbagai terapi untuk menghilangkan traumanya secara perlahan. Akibatnya, semua ingatan tentang kejadian itu hilang bersamaan dengan trauma yang dideritanya selama berbulan-bulan. Ia tak lagi bisa mengingat kenangan kanangan indah bersama orangtuanya. Ia juga tak ingat wajah dan nama kedua orangtuanya. Bahkan, ia melupakan namanya sendiri. Melupakan segala hal tentang
jati dirinya.

Michael pernah bilang jika ia benar benar seperti orang amnesia setelah terapi selesai. Orang-orang OSI sengaja baru menanyai dirinya dengan banyak pertanyaan setelah traumanya hilang. Tapi, mereka malah tidak mendapat
satupun informasi karena agent X benar-benar lupa. Ia tak ingat segalanya kecuali tangan Michael yang membawanya kabur dari peristiwa itu dan satu suku kata yang mewakili namanya, yaitu "X".

Tak ada yang tahu nama aslinya. Tak ada yang tahu latar belakangnya. Itu membuatnya dipanggil "Agent X" dari awal ia di OSI hingga sekarang.

Setelah kejadian itu, agent X tinggal di OSI. Ia dilatih untuk menjadi matamata. Menembak, menusuk, memanah, memukul, melindungi diri, menyamar, bahkan menyadap dan mencuri informasi dari unit pusat suatu organisasi. Ia mempelajari banyak hal hingga debut pertama kali sebagai mata-mata saat umurnya 10 tahun.

Awalnya, beberapa anggota OSI tak yakin ia menjalani misi dengan baik. Tapi, siapa yang sangka? Ia bahkan bisa menyelesaikan misi tingkat C tersebut dalam waktu kurang dari sehari. Misinya waktu itu adalah mencari sebuah gerbong narkoba dan menangkap semua anggota gerbong tersebut.

Misi demi misi pun datang dan semuanya ia selesaikan dengan baik. Tak pernah sekalipun agent X gagal dalam misi. Itu membuatnya berada di urutan ke-9 sebagai agent terbaik dan berbakat yang ada di OSI.

Sekarang, agent X sudah dipercaya seluruh anggota OSI. Tak jarang ia ikut membantu agent-agent lainnya untuk menyelesaikan misi. Ia bahkan sudah biasa mendapat misi dengan tingkat SSS.

Agent X tersenyum miris. Ia kembali menatap wajah polosnya di foto yang saat ini ia pegang.

"Namaku siapa? Orangtuaku siapa? Aku siapa?" Gumamnya.

"Hah..." agent X mendesah berat lalu meletakkan kembali foto itu di nakas.

Ia merengsek ke tempat tidur dan menutup matanya sejenak.

"Sumpah deh.. menyamar menjadi laki laki kemayu dengan batas tak menentu seperti ini.. apalagi harus jadi anggota boy band. Gila memang. Ya.. aku bisa gila." Agent X meracau sepanjang malam.

Quote:
Diubah oleh zufar14 06-12-2017 15:13
0