zufar14Avatar border
TS
zufar14
AGENT.X
Dunia ini penuh dengan orang jahat yang tidak dihukum. Mereka berkeliaran. Sebagian karena tidak tertangkap, sebagian lagi memang dilindungi, tak tersentuh hukum, atau aparat.
Dan Inilah Cerita Seorang laki - laki yang akan memberantas KEJAHATAN



Spoiler for Baca sebelum membaca:




Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Kalau menurut agan cerita ini bagus Share Yah...emoticon-Shakehand2


Serta Jangan Lupa emoticon-Rate 5 Star nya
Diubah oleh zufar14 21-12-2017 10:23
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.4K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
zufar14Avatar border
TS
zufar14
#2
PART 1
"Misi selesai.." Laki-laki itu menekan sebuah tombol kecil di telinganya.

"Good job, Agent.X Sekarang, kembalilah ke markas." Sahut suara dari alat ditelinganya.

"Haahhh.." laki-laki itu meregangkan otot-ototnya dan menghela nafas panjang. Rasa lelah menggerogoti tubuhnya tanpa ampun.

Perlahan, ia melangkah keluar dari sebuah gudang bekas yang telah hancur sebagian.

Ya, Laki-laki yang disebut
sebagai agent.X itu baru
saja menyelesaikan misinya. Menghadapi sebuah gembong narkoba yang terkenal akan bisnis gelapnya di LA. Sebagai agent berbakat, Laki-laki
muda berumur 17 tahun itu berhasil membumi hanguskan bisnis gelap gembong narkoba itu walaupun terlilit beberapa kendala di tengah misi.

"Lelah, hmm?" Tanya seorang pria tampan dengan setelan jas saat ia masuk ke markas organisasi rahasia intiligent negara yang disebut 'OSI' atau organisation of Secret Intelegent'.

"Lumayan.. kau mau pergi kemana dengan setelan jas itu, Mich?" Tanya agent.X setelah menjawab pertanyaan pria tampan itu.

"Biasa,, misi.." sahut pria itu enteng.

"Misi? Dengan setelan jas?" Agent.X menaikan sebelah alisnya

"Yep. Aku mendapat misi untuk berperan menjadi bos mafia di daerah selatan LA. Bagaimana menurutmu? Apakah jas ini cocok untukku?" Pria itu menyisir rambut menggunakan jari dan memasang gaya angkuh.

Agent.X terkekeh sejenak melihat tingkah pria yang sudah dianggapnya sebagai kakaknya itu.

"Yah.. menurutku, seorang Mich terlihat sangat tampan dengan jas itu." Puji agent.X sambil terkikik geli.

"Kau memuji atau menghina, heh?" Ujar pria bernama Michael itu dengan kesal.


" Aku yakin, Emily akan meneteskan air liur saking terpana melihatmu." Agent.X kembali terkikik.

"Kau ini.." Michael menghela nafas jengah.

"Baiklah, aku akan pergi setelah ini. Kau pergilah ke ruang rapat team Radiant. Mereka membutuhkanmu dalam sebuah misi. Aku pergi dulu ya, bye." michael tersenyum hangat lalu menjitak kepala agent.X

"Jaga dirimu, Mich" ujar agent X seraya melambaikan tangannya.

Setelah itu, agent.X melangkahkan kakinya menuju sebuah lift di ujung lorong. Ia menekan angka 12 dan lift pun segera naik ke lantai tersebut.


"Ting!" Lift berbunyi tanda ia sudah sampai di lantai 12. Saat pintu lift terbuka, ia segera melanjutkan langkahnya menuju sebuah pintu yang berada sangat jauh di ujung lorong lantai 12.

Saat sampai di depan pintu itu, ia meletakkan jari jempolnya pada sebuah alat pendeteksi sidik jari. Tak lama kemudian pintu terbuka dengan sendirinya.

"Hai, agent.X." sapa seorang wanita berambut pirang, Emily Stagrh.

"Hai, Em. Tadi aku bertemu Mich di depan. Katanya, aku dipanggil ke sini. Ada apa?" Tanya agent.X

"Ah, itu. Tunggu sebentar ya. Kita tunggu anggota team Radiant berkumpul dulu." Jawab Emily.

Agent.X mengangguk kecil dan segera duduk di sebuah sofa di sudut ruangan. Agent.X mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut. Nuansa klasik ala ala ruang kerja kantoran menelisik matanya. Dinding bercat putih bercampur abu-abu ditambah beberapa perabot tambahan seperti meja bundar di tengah ruangan, kursi kursi yang mengitari meja bundar, sofa sudut, lemari data-data, deretan meja dengan sistem komputer lengkap, dan sebuah kulkas di sebelah kanan dinding membuat ruangan ini terkesan nyaman.

Lalu, segerombol orang dengan pakaian ala mata-mata memasuki ruangan. Mereka berjumlah sekitar 6 orang dan langsung melemparkan senyum saat melihat agent.X sudah duduk disofa sudut.

"Hai, agent.X Maaf membuatmu
menunggu. Kami tadi ada sedikit urusan." Ujar pria bertubuh jangkung, Edween Jaguar. Pria berwajah tegas itu adalah ketua dari team Radiant.

"Tak masalah, Ed. Aku juga baru sampai." Kata agent.X

Kemudian, keenam orang itu menduduki kursi yang mengitari meja bundar diikuti Emily sambil membawa beberapa berkas. Mereka memutar kursi mereka sehingga berhadapan dengan agent.X yang duduk di sofa sudut.

"So, misi apa yang akan team Radiant berikan padaku?" Tanya agent.X to the poin.

"Santai dulu, agent.X Sebelum membahas misi, aku ingin bertanya satu hal padamu." Ujar seorang wanita dengan rambut model bob, AlianaSyakira.
Wanita dengan wajah keibuan itu tersenyum lembut.

"Tentang?"

"Kenapa kau tidak mau masuk ke dalam sebuah team? Kau adalah salah satu agent muda yang berbakat. Akan lebih memudahkanmu menyelesaikan misi bersama team. Lagipula, team Radiant siap menampung anggota baru saat ini." Tanya Aliana sekaligus memberi tawaran.

"Entahlah. Aku hanya masih belum berminat. Menyelesaikan misi individu lebih menyenangkan kurasa. " sahut agent.X

Aliana hanya tersenyum tipis mendengar pernyataan agent.X Aliana lalu menoleh ke arah Edween untuk memberitahu misi baru agent.X

"Baiklah jika itu maumu. Aku sebagai ketua team Radiant ingin memberimu sebuah misi individu yang akan diawasi langsung oleh team Radiant. Misi ini berkaitan dengan sebuah organisasi bawah tanah yang bergerak di bidang pembunuhan, narkoba,dan penjualan organ tubuh illegal. Organisasi ini juga sering membantu pengusaha-pengusaha untuk menghancurkan lawan bisnis dari dalam." Jelas Edween seraya membaca berkas-berkas di dalam map berwarna hitam.

"Woow.. aku baru pertama kali mendengar organisasi sehebat itu." Ucap agent.X Orang-orang di ruangan itu sontak terkekeh kecil mendengar ucapannya.

"Ya, mereka memang hebat. Mereka bahkan sangat ahli menyembunyikan diri sehingga tak dapat dilacak sedikitpun selama beberapa tahun ini. Organisasi mereka berkembang pesat sehingga sangat sulit untuk menangkap anggotanya satu-satu." Ujar seorang pria berkacamata, Neo.

"Hm.. begitu. Lalu, apa yang harus kulakukan?" Tanya agent.X setelah mencatat poin-poin penting mengenai organisasi itu di dalam otaknya.

"Team kami berhasil mendapat informasi bahwa mereka akan bergerak untuk menghancurkan sebuah perusahaan industri musik terkenal yang ada di Indonesia." Sahut wanita bernama,Anha.

"Mereka akan masuk ke dalam sistem perusahaan itu lalu mulai menghancurkan perlahan semua kegiatan perusahaan. Tujuan utama mereka adalah membuat perusahaan itu terpuruk dan akhirnya gulung
tikar." Lanjut seorang pria bertopi semacam koboi, Frank.

"Lalu, siapa yang membayar organisasi ini untuk menghancurkan perusahaan itu dari dalam? Apakah ada oknum tertertu yang ingin menyingkirkan perusahaan itu?" Tanya agent.X seraya memainkan jarinya. Kebiasaan yang selalu ia lakukan saat sedang mencerna suatu informasi.

"Kami belum tahu pasti. Karena itu, kami meminta bantuanmu untuk menyelesaikan misi tingkat SSS ini." Kata Edween.

"Tingkat Sungguh-Sangat-Sulit? Sesulit itukah misi ini sehingga tingkatnya SSS?" Tanya agent.X agak terkejut. Misi gerbong-gerbong mafia atau narkoba yang biasa ia tangani paling tinggi hanya sampai tingkat A. Itupun sudah termasuk misi tersulit baginya.

"Ya. Walaupun misi ini terkesan sama seperti misi gerbong mafia biasa, tapi kami sudah menemukan fakta yang memang membuat tingkat SSS pantas untuk misi ini. Kau perlu tahu kalau organisasi itu memiliki sistem persis seperti sistem organisasi mata mata. Terlatih, profesional, tapi ikut melibatkan kekerasan bahkan kekejaman dalam menuntaskan misimisi mereka. Mereka benar-benar tak bisa dianggap remeh." Jelas seorang pria berkulit hitam, Benedith.

"Aku mengerti. Jadi, apakah misiku kali ini untuk masuk ke sistem perusahaan dan mencari informasi tentang pergerakan organisasi itu sebanyak mungkin?” Tanga agent.X sambil menatap ketujuh orang yang berusia jauh diatasnya itu.

"Seperti biasa, kau bisa Iangsung membaca situasi.." puji Neo.

"Dan, ya.. itu adalah misimu. Kau akan mencari informasi sebanyak mungkin tentang pergerakan organisasi itu di dalam perusahaan. Kami, team Radiant akan berusaha mencari informasi tentang markas dan pemimpin mereka. Sesedikit apapun informasi yang kau dapatkan akan sangat membantu kami." Lanjut Neo setelahnya.

Agent.X mengangguk mengerti.

"So, aku akan segera mendaftarkan diri sebagai penjaga keamanan disana. Aku akan mulai bergerak besok." Ujar agent.X

"Tidak. Kau tidak akan menjadi penjaga keamanan." Kata Emily cepat.

"Itu akan membuat organisasi itu curiga. Umurmu masih 17 tahun dan kalaupun kau memalsukan data datamu, siapa yang akan mempercayai menjadi petugas kemanan?" Anha memutar bola matanya, sedikit merasa kesal dengan kepolosan agent itu.

"Lalu, bagaimana caranya aku akan masuk ke perusahaan itu tanpa menimbulkan kecurigaan?" Tanya agent Me.

"Kami sudah menyiapkan data-data agar kau bisa masuk ke sistem perusahaan itu. Perusahaan itu adalah perisahaan industri musik. Tak terlalu sulit untuk membuatmu masuk ke sana tanpa menimbulkan kecurigaan." Ujar Frank sambil tersenyum miring.

"Hm? Begitukah? Jadi, aku akan menyamar menjadi apa?" Agent.X menatap ketujuh orang itu dengan agak penasaran.

"Kau akan menjadi salah satu di antara mereka." Kata Benedith.

"Maksudnya?"

"Kau akan menjadi artis"Sahut Edween enteng.

Quote:
Diubah oleh zufar14 04-12-2017 13:19
0