Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kyotahamzahAvatar border
TS
kyotahamzah
Mengetuk pintu neraka
Mengetuk pintu neraka

Ada doa dalam ancaman, namun ancaman tak pernah ada dalam doa. Itulah salah satu kearifan dari sang pencipta dalam wiyata pertiwi.

Kita selalu meminta surga namun enggan meminta neraka. Surga hanya bersanding dengan jiwa yang suci, sedang kita adalah kumpulan binatang yang berakal yang cenderung meminta nikmat namun malas bertaubat.

Surga bukanlah barang dagangan yang bisa dibeli dengan jasa maupun perbuatan. Surga adalah hak dari maha kuasa bagi yang layak.

Kita selalu lupa dan berusaha lupa akan surga yang dijual diatas mimbar kosong. Bahwa surga sudah menjadi milik kita dengan membayar mahar, dan neraka adalah balasan bagi para fakir yang tak mampu membayar upeti pada para penjual ayat.

Neraka menangis, melihat kaum jelata mengetuk dirinya dengan wajah pucat. Neraka hanya bisa berdoa agar mereka yang tertindas mendapat belai kasih dari pemilik nestapa.

Neraka hanya memakan sang pendosa bukan sang fakir keadilan. Dia tahu mana yang dusta dan mana yang merana.

Nikmati setiap kobar penebusan dalam tiap jilatan api jahanam. Mandilah dalam bara penebusan untuk kembali suci dari lalai segala.

Ketuklah pintu neraka dan saksikan betapa terkutuknya kita yang selalu lalai dalam bermunajat pada sang pemberi. Namun atas kasih dan sayangnya pertolongan datang dari arah yang tak disangka.

Neraka dan surga menantimu wahai perindu rabb.

Sidoarjo, 8 november 2017
Kyotahamzah
Diubah oleh kyotahamzah 11-11-2017 08:33
0
1.3K
1
Thread Digembok
Tampilkan semua post
kyotahamzahAvatar border
TS
kyotahamzah
#1
Mengetuk pintu neraka
Mengetuk pintu neraka

Ada doa dalam ancaman, namun ancaman tak pernah ada dalam doa. Itulah salah satu kearifan dari sang pencipta dalam wiyata pertiwi.

Kita selalu meminta surga namun enggan meminta neraka. Surga hanya bersanding dengan jiwa yang suci, sedang kita adalah kumpulan binatang yang berakal yang cenderung meminta nikmat namun malas bertaubat.

Surga bukanlah barang dagangan yang bisa dibeli dengan jasa maupun perbuatan. Surga adalah hak dari maha kuasa bagi yang layak.

Kita selalu lupa dan berusaha lupa akan surga yang dijual diatas mimbar kosong. Bahwa surga sudah menjadi milik kita dengan membayar mahar, dan neraka adalah balasan bagi para fakir yang tak mampu membayar upeti pada para penjual ayat.

Neraka menangis, melihat kaum jelata mengetuk dirinya dengan wajah pucat. Neraka hanya bisa berdoa agar mereka yang tertindas mendapat belai kasih dari pemilik nestapa.

Neraka hanya memakan sang pendosa bukan sang fakir keadilan. Dia tahu mana yang dusta dan mana yang merana.

Nikmati setiap kobar penebusan dalam tiap jilatan api jahanam. Mandilah dalam bara penebusan untuk kembali suci dari lalai segala.

Ketuklah pintu neraka dan saksikan betapa terkutuknya kita yang selalu lalai dalam bermunajat pada sang pemberi. Namun atas kasih dan sayangnya pertolongan datang dari arah yang tak disangka.

Neraka dan surga menantimu wahai perindu rabb.

Sidoarjo, 8 november 2017
Kyotahamzah
Diubah oleh kyotahamzah 11-11-2017 08:33
0