Setelah mbak disa meninggal untuk selama-lamanya, banyak teman-temannya semasa sekolah datang untuk melayat serta memberi ucapan duka cita kepada keluarga.
Disisi lain polisi masih tetap menyelidiki meninggalnya kembang desa yang tengah hamil itu.
Di tengah keresahan yang dialami keluarga mbak disa, datanglah seorang sahabatnya di masa sekolah menengah atas.
Gadis itu bernama Nelly, wajahnya memang tidak asing karena dia sering berkunjung kerumah mbak disa sebelum mbak nelly menikah dulu.
Kehadiran mbak nelly sedikit membuka titik terang akan kejadian yang menimpa mbak disa.
"dulu waktu SMA , ada seorang guru yang naksir disa. Orangnya masih jejaka mungkin sampai sekarang, namanya pak Johan" ungkap mbak nelly yang langsung ditanggapi oleh adik mbak disa.
"pak johan? Di surat terakhir yang ditulis mbak disa, ada sebuah pesan darinya bahwa penyebab dari semua ini adalah orang yang bernama johan. Tapi kita gak tau siapa johan itu" mbak dewi memperlihatkan secarik kertas yang ditinggalkan oleh mbak disa.
Mbak nelly pun membacanya lalu ia meneteskan airmata
"ternyata pak johan masih sama seperti yang dulu, melakukan apa saja agar disa mau jadi pendampingnya"
Karena kebetulan ada polisi maka polisi tersebut langsung meminta keterangan dimana johan tinggal.
Mbak nelly hanya memberikan alamat rumah johan semampu yang ia ingat, ia juga mengatakan agar polisi berhati-hati dalam penyelidikan ini.
Setelah berunding akhirnya polisi itu berangkat ke rumah johan didampingi bapak dari mbak disa.
Sesampainya disana mereka harus kecewa karena johan sudah pindah, tetapi salah satu tetangganya memberi alamat rumah johan yang baru dan tanpa berpikir panjang akhirnya mereka pergi ke rumah baru si johan.
Polisi itu mengerahkan beberapa pasukannya untuk menyergap rumah johan.
Walaupun dengan pertarungan yang sangat sengit akhirnya johan mampu dilumpuhkan dan saat masuk betapa terkejutnya mereka terutama bapak dari mbak disa mengetahui foto-foto anaknya berjajar rapi di dalam rumah itu, termasuk *maaf* pakaian dalam milik mbak disa yang dicuri ketika sedang dijemur.
Johan harus rela ditahan di penjara namun sebelumnya ia harus memberikan kesaksian atas perbuatannya itu.
Bapak yang ikut dalam sidang merasa terkejut atas perilaku johan.
Selama ini johan memelihara memedi yang ditugaskan untuk menghancurkan hidup lelaki yang dekat dengan mbak disa kecuali keluarganya, bahkan memedi itu juga diminta untuk mencuri *maaf* pakaian dalam mbak disa hanya untuk memuaskan nafsunya yang menyimpang itu.
Setiap foto mbak disa yang diunggah ke media sosial selalu disimpan bahkan banyak yang di cetak untuk dipajang dirumahnya.
Johan pula yang meminta memedinya untuk membunuh setiap calon dari mbak disa termasuk suami mbak disa.
Mereka dijebak dalam kecelakaan tunggal , namun untuk suami mbak disa si johan meminta teman di dunia nyata nya untuk melenyapkan dengan cara yang paling sadis.
Selama ini memang mbak disa hanya diam namun setelah suaminya meninggal ia benar-benar muak hingga terjadilah perang kata di ponsel antara mbak disa dan johan.
Mbak disa memaki-maki johan sedangkan johan terus memintanya untuk menikah dengannya, bahkan ia mengancam akan meminta memedinya untuk menculik jiwa mbak disa agar bisa dinikahi oleh si johan.
Namun karena tidak ingin hal itu terjadi, mbak disa pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya serta menghancurkan ponselnya agar tidak ada yang pernah membaca pesan-pesan menjijikkan yang dikirim oleh si johan.
Pantas saja ketika kumpul bersama mbak disa jarang memainkan ponselnya kecuali saat mengabadikan momen ternyata ini alasannya.
Semua orang mendidih, ingin menghakimi si johan tetapi para aparat berhasil meredamnya sehingga johan tetap selamat dan mengikuti prosedur hukum yang ada.
Kedua orangtua mbak disa mengucapkan sumpah serapah pada manusia tak beradab itu, serta umpatan yang tak henti terlontar dari mulut mereka.
Bapak meminta mereka untuk beristighfar serta mengikhlaskan segala yang terjadi .
Hakim mengetok palu dan memutuskan untuk johan dipenjara seumur hidupnya atas perlakuannya terhadap mbak disa di semasa hidupnya.
Semua orang termasuk orangtua mbak disa bergembira atas keputusan hakim walaupun mereka lebih mengharapkan agar johan dihukum mati.
Setelah kejadian itu semua menjadi tenang dan tidak ada lagi yang menganggap mbak disa sebagai perempuan bahu laweyan.
Kembang desa telah pergi muncullah kembang desa baru yang semoga tidak bernasib seperti mbak disa.
-------------------TAMAT-------------------------