Setelah menerima masukkan dari salah satu temannya akhirnya bapak memutuskan untuk menjodohkan mbak disa dengan anak dari temannya itu yang dengan sangat ikhlas ia mau menerima segala resiko yang ada.
Setelah berunding dengan keluarga mbak disa , terciptalah ketidak sepahaman . Beberapa keluarga mbak disa termasuk mbak disa sendiri takut sesuatu yang buruk akan datang di pernikahan keduanya, namun keluarga si pria siap menerima jika nantinya ia harus pergi meninggalkan dunia.
Keputusan pun membuahkan hasil, mbak disa serta keluarganya menerima perjodohan itu meskipun dilalui dengan diskusi yang alot.
Pernikahan antara mbak disa dan calon suaminya segera dilangsungkan, semua orang bergembira karena tidak ada hambatan sama sekali.
Tetapi mbak disa pernah berkata bahwa ia sangat takut hal buruk akan terjadi, tapi semua orang meminta agar mbak disa tetap berpikir positif.
Tiga bulan berlalu, pernikahan mbak disa masih adem ayem, Dia sangat bahagia begitupun juga suaminya.
Tetapi takdir berkata lain, hari Ke-13 di bulan ke-4 pernikahan mereka suami mbak disa harus meninggalkan mbak disa selama-lamanya dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Tubuhnya penuh dengan tikaman , dan motor yang selalu mengantarkannya untuk mencari nafkah harus raib bersama dengan nyawanya.
Kesedihan mbak disa kembali terulang namun ini adalah yang paling terparah di sepanjang hidupnya.
Mbak disa menangis saat jenazah suaminya itu mulai dikebumikan.
Semenjak kejadian itu, mbak disa menyalahkan dirinya sendiri keadaan diperparah ketika para warga menganggapnya sebagai perempuan bahu laweyan.
Keluarga dari suaminya telah ikhlas bahkan ibu mertua mbak disa sampai menginap berminggu-minggu hanya untuk memberikannya support dan nasehat bahwa ini adalah cobaan.
Ditinggalkan dalam keadaan mengandung, mbak disa akhirnya kehilangan semangatnya untuk hidup.
Setelah 40 hari kematian suaminya, mbak disa ditemukan oleh ibu kandungnya tergantung di langit-langit kamarnya, setelah sehari sebelumnya ia mengurung diri di dalamnya.
Yang menjadi satu teka-teki adalah mbak disa bukanlah perempuan bahu laweyan karena tidak ada tanda seperti mitos yang beredar, namun mengapa setiap lelaki yang berjodoh dengannya selalu meninggal?