- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
FADED [ end of story ]
TS
menghilanglupa
FADED [ end of story ]
cover by : risky.jahat
“setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. itu pasti. hanya waktu yang menentukan kapan itu akan terjadi”
Quote:
Adakalanya kita terlalu egois, memaksakan sesuatu yang tak logis. dimana hati sebenarnya menolak dengan sadis, sebuah kata manis disetiap pertemuan yang sebenarnya kita tau tak akan harmonis.
Waktu sebenarnya tak akan pernah bohong, selalu menuturkan fakta tanpa omong kosong. tepat menaruh jiwa yang hatinya sedikit gundah bimbang dan gelisah. waktu tau dimana pertemuan yang indah, waktu juga tau dimana pertemuan yang hanya membawa resah.
bukannya tanpa menimbang, sebenarnya setiap pertemuan juga penuh resiko yang akan kita dulang, tapi lagi-lagi jiwa terlalu bimbang, memilah pertemuan dalam tenang, jiwa selalu terpelanting jauh kebelakang. selalu, dan selalu seperti itu.
Pada akhirnya,
semua kembali waktu yang dipersalahkan, dikala pertemuan menjadi penyesalan dan terlalu rumit bahkan begitu muak untuk diurai perlahan.
waktu juga seolah menjadi kambing hitam dikala hati telah lelah dan begitu menyesal akan sebuah pertemuan dengan dia yang begitu menggalaukan.
Lalu bagaimana jika kita terlanjur jatuh (cinta) dalam pertemuan? apa harus menyesal dalam lamunan? apa harus memaki waktu penuh kebencian? apa harus berdosa telah dipertemukan dengan jiwa yang kosong harapan?
Tidak. tidak sepantasnya begitu. tapi harusnya berkaca, sepatutnya meraba, seyogyanya bernunduk muka. merenung sejenak dan bertanya pada jiwa tanpa penuh gejolak.
Adalah kita yang terlalu gegabah, adalah kita yang terlalu mudah, adalah kita yang terlalu pasrah. menganalogikan pertemuan indah dengan jatuh (cinta) penuh kasih tanpa resah, tanpa sedikitpun memilah, tanpa sedikitpun menjamah. yang pada akhirnya cinta semu sesaat pudar tanpa bekas walau hanya setipis kapas.
lalu,
Haruskah kita masih menyalahkan waktu disetiap pertemuan yang salah ?
Ataukah kita telah sadar,
Bahwa cinta yang penuh kasih tidak akan datang dalam pertemuan pertama yang indah, tapi terproses dalam sebuah siklus waktu resah yang lamanya tak terbantah
Dengan hati terbuka,
izinkan aku untuk berbagi rasa, yang apabila ku pendam sendiri nyatanya hanya membawa resah, hanya hampa tanpa kata ketika aku coba pendam dalam dada.
Aku tau, pilu hanya akan kelabu jika aku tak bergerak maju, dan aku paham, menahan dalam kelam pada akhirnya hanya membawa keresahan.
maka dengan segala kerendahan hati, aku ingin coba menbagikan. sebuah kisah tak berujung yang sampai saat ini aku pendam, sendiran.
izinkan aku untuk berbagi rasa, yang apabila ku pendam sendiri nyatanya hanya membawa resah, hanya hampa tanpa kata ketika aku coba pendam dalam dada.
Aku tau, pilu hanya akan kelabu jika aku tak bergerak maju, dan aku paham, menahan dalam kelam pada akhirnya hanya membawa keresahan.
maka dengan segala kerendahan hati, aku ingin coba menbagikan. sebuah kisah tak berujung yang sampai saat ini aku pendam, sendiran.
Quote:
haiii, salken semua sesepuh dan para penghuni SFTH tercintaaah, trit ini adalah lanjutan dari FADED...yang sengaja gue sudahkan, di FADED - end of story ini, gue mencoba untuk ngeshare tentang lika-liku kehidupan diyas sebelum dan sesudah ketemu ola, rhea, dan velin. khusus untuk velin, dalam trit ini bakal gue coba share lebih detail. oh iya, maafkan diriku kalo nanti plotnya membingungkan yah, soalnya gue beneran nubi, bebas aja disini mah, silahkan mau main bata, main semen, main rumah-rumahan, bebas pokoknyaa asal masih dalam lingkup grand ruler SFTH. dan demi menjaga kedamaian serta kesejukan umat, anggap aja semua ini fiktif ya .
Diyas.
Quote:
Diubah oleh menghilanglupa 06-08-2017 11:16
junti27 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
66.6K
Kutip
336
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
menghilanglupa
#288
Part 7
bangke, gue beneran telat bangun, mana jam pertama ulangan fisika lagi, gimana gue gak panik coba, saat itu gue bangun sekitar jam 6 pagi, mungkin kalo kalian bilang jam 6 pagi itu masih benar-benar pagi, kalian salah gaes. soalnya gue gak bohong, beneran, kelas gue kalo jam pertamanya ada ulangan, dijamin jam segituan udah pada rame, berasa pasar kaget. apalagi para fakir jawaban dan para pejuang contekan, mungkin mereka bisa datang lebih pagi lagi, soalnya nih gaes, kursi menentukan prestasi itu beneran fakta, kalo kita bisa pinter pilih strategi tempat duduk yang proposional, walaupun kia gak ngerti sama sekali sama materi ulangannya, paling engga nilai kkm mah aman, cuman kalo emang pas lagi amsyong aja sih, ya mau gak mau harus remidial.
dan bener aja, rasanya ritual mandi bebek gue sia-sia, saat gue udah sampe di kelas, itu beneran udah lengkap banget, cuman beberapa orang aja yang belum dateng, ya paling yang ngaret-ngaret dateng mah anak-anak yang pinter atau emang udah pede aja sama materi yang mau diulanganin, lah gue ? boro-boro paham, bab berapa yang mau diulanganin aja gue kagak tau yang mana
"wes wes wes, baru datang lo yas ? cieeh anak rajin lah gaya"
jodi nyamperin gue dengan tangan penuh sama kertas-kertas kecil P3K (Pertelongan Pertama Pas Kepepet)
"jood, kita duduk dimana ? gue telat nih, yakali di depan"
"es es es tenang dong, aman, dari subuh gue udah disini, dan lo tau ? kita bakalan duduk disono"
jodi lalu nunjuk ke arah kursi yang letaknya tepat di pojok paling belakang, itu beneran gue gak bohong, rasanya kursi yang ditunjuk sama jodi tadi berasa nyala-nyala sambil melambai-lambai ke arah gue, dan sedetik kemudian gue nyengir bahagia
"jooood"
sambil menahan haru, gue menatap tajam kedua mata jodi
"iyaah yas ?"
"makasih"
"sama-sama"
"ini berarti banget buat hidup gue jod, lo beneran..."
"ussst, udah yas, cukup, gue tau kalo gue emang temen yang slalu bisa diandalkan, dan sekarang saatnya lo bawa kertas P3K ini, kita hadapi rintangan bersama, kuatkanlah mentalmu anak muda, kita hadapi semua yang ada di depan kita, kita hadapi cobaan pagi ini dengan penuh semangat"
"iya sahabat, sekali lagi, terimakasih"
lalu kita pelukan
oke, ini lebay bgt -_-
"HEH AMPAS KECAP !! LO LAGI PADA NGAPAIN ???!!!"
vino nyamperin ke arah kita dengan muka jijik
"eh hai vino, dimanakah dirimu duduk pagi ini ?"
dengan penuh bangganya jodi nanya ke vino, soalnya vino pagi ini beneran dateng telat, apalagi temen sebangkunya, ilham. beuh ilham mah jangan ditanya, ngaret gila, dia bakalan masuk ke kelas kalo udah bel bunyi, sebenernya dia gak ngaret sih, kita tau dia jam 6 pun udah dateng ke sekolah, tapi dia pasti selalu ke masjid dulu, beresin ruang DKM.
"amsyong gue, amsyooong !"
"hahaha udah lah nikmati aja"
"udah mah didepan, belom buat kertas P3K, nah sekaraang si curut ilham belum nongol-nongol, kacau beneran"
"udah jod udah, noh ilham"
seperti yang gue bilang tadi, dengan datangnya ilham maka bel pun bersautan, bertanda perang dimulai
"aah elo mah gimana sih ham, kita duduk di depan niiih "
"udahlah vin, kita serahkan semua kepada Allah SWT, karena hanya Dia yang maha tahu, Dia lah pemilik semua ilmu pengetahuan yang ada di seluruh alam semesta ini"
"ya tapi kan.... aaah tau aaaaah"
vino beneran pasrah
lima menit kemudian pak rusli dateng, sambil membawa penggaris kayu semeter, perlahan dia masuk ke dalem kelas
"ASSALAMUALLAIKUM"
"waallaikum salam paaaaaak"
"oke oke oke ya, sudah siap dong ya, iya kali ini ulangan ya, gak susah ya, cuman 10 soal ya, jawabannya di kertas selembar ya, yang ketahuan nyontek bapak sambit ya"
"iyaaaaa paaak"
"goooood, silahkan berputar ya"
bentar, bentar bentar, berputar ? maksudnya berputar ?
"berputar gimana pak ?"
gue spontan nanya gitu ke pak rusli
"iya berputar ya, duduknya diputar ya, menghadap sana kalian ya"
WHAAAAAT !!!! WHAAAT THEEE FAAAAK !!
jadi posisi duduknya itu diputer gaes, yang tadinya menghadap papan tulis, sama pak rusli dirubah jadi membelakangi papan tulis alias menghadep ke belakang, yang artinya, siswa yang tadinya duduk di paling belakang otomatis jadi berasa duduk di paling depan, gitu juga sebaliknya.
"mampus yas, tamat udah kita"
jodi tepok jidat sambil narik napas panjang
selama ulangan fisika berlangsung, gue beneran cuman bisa bengong, selama 50 menit lebih gue baru nulis nama sama kaligrafi indah "BISMILLAH" di kertas jawaban, pas gue nengok ke arah jodi, dia lebih parah, tatapannya kosong sekosong kertas jawaban yang dia tatap. soalnya pak rusli ketat banget kalo ngawas, mana bawa penggaris kayu semeter pula, habis udah itu kalo ketauan nyontek.
"psst, psst yas, yas, liat dong, lu udah sampe mana ?"
jodi berbisik bisik manja sambil nutupin mulutnya pake lembar soal
"noh gue baru sampe sini"
gue lalu nunjukin isi lembar jawaban gue ke dia
"buset, lu baru nulis nama sama bismillah doang ? lu dari tadi ngapain aja?"
"lah elu, kertas lo juga kosong"
"buka P3K sih, gue jagain deh"
"takut gue jod"
"gapapa, kepepet kita nih"
"takut gue jod beneran"
"aaah lemah, sini-sini mana, gue yang buka, lo yang jaga situasi"
"okeh okeh ini"
sambil masih berbisik, dengan sangat hati-hati gue raih kertas sakti P3K di saku celana
"YAA, SEPULUH MENIT LAGI YAAA, KETAHUAN NYONTEK SAMBIT YAAA"
seeer, gue kaget banget cuy sumpah, soalnya pak rusli bilang begitu pas gue sama jodi lagi ritual pemindahtanganan lembar P3K
"buruan joood, baca aja sebisanya, apakek yang penting ini lembar jawaban gak kosong-kosong amat"
"kalem kalem yaas, bentar"
dengan penuh ketelitian dan rasa berjuang yang luar biasa, jodi serius banget baca kertas contekan
"yas, emang kayaknya ini udah takdir kita deh"
"hah ? apanya jod ? buruan ah, mumpung pak rusli lagi di meja sinta"
"gue salah nulis contekan yas, ini contekan bab kemaren"
"whaaaat ? seriusan loo joood ???"
and yes, gue sama jodi akhirnya cuman nulis nama sama kaligrafi alquran aja di lembar jawaban, untuk mengurangi rasa malu, gue salin ulang soalnya ke lembar jawaban, ya biar gak keliatan bersih-bersih amat, kali aja pak rusli ngasih nilai belas kasihan ke gue sama jodi.
Quote:
bangke, gue beneran telat bangun, mana jam pertama ulangan fisika lagi, gimana gue gak panik coba, saat itu gue bangun sekitar jam 6 pagi, mungkin kalo kalian bilang jam 6 pagi itu masih benar-benar pagi, kalian salah gaes. soalnya gue gak bohong, beneran, kelas gue kalo jam pertamanya ada ulangan, dijamin jam segituan udah pada rame, berasa pasar kaget. apalagi para fakir jawaban dan para pejuang contekan, mungkin mereka bisa datang lebih pagi lagi, soalnya nih gaes, kursi menentukan prestasi itu beneran fakta, kalo kita bisa pinter pilih strategi tempat duduk yang proposional, walaupun kia gak ngerti sama sekali sama materi ulangannya, paling engga nilai kkm mah aman, cuman kalo emang pas lagi amsyong aja sih, ya mau gak mau harus remidial.
dan bener aja, rasanya ritual mandi bebek gue sia-sia, saat gue udah sampe di kelas, itu beneran udah lengkap banget, cuman beberapa orang aja yang belum dateng, ya paling yang ngaret-ngaret dateng mah anak-anak yang pinter atau emang udah pede aja sama materi yang mau diulanganin, lah gue ? boro-boro paham, bab berapa yang mau diulanganin aja gue kagak tau yang mana
"wes wes wes, baru datang lo yas ? cieeh anak rajin lah gaya"
jodi nyamperin gue dengan tangan penuh sama kertas-kertas kecil P3K (Pertelongan Pertama Pas Kepepet)
"jood, kita duduk dimana ? gue telat nih, yakali di depan"
"es es es tenang dong, aman, dari subuh gue udah disini, dan lo tau ? kita bakalan duduk disono"
jodi lalu nunjuk ke arah kursi yang letaknya tepat di pojok paling belakang, itu beneran gue gak bohong, rasanya kursi yang ditunjuk sama jodi tadi berasa nyala-nyala sambil melambai-lambai ke arah gue, dan sedetik kemudian gue nyengir bahagia
"jooood"
sambil menahan haru, gue menatap tajam kedua mata jodi
"iyaah yas ?"
"makasih"
"sama-sama"
"ini berarti banget buat hidup gue jod, lo beneran..."
"ussst, udah yas, cukup, gue tau kalo gue emang temen yang slalu bisa diandalkan, dan sekarang saatnya lo bawa kertas P3K ini, kita hadapi rintangan bersama, kuatkanlah mentalmu anak muda, kita hadapi semua yang ada di depan kita, kita hadapi cobaan pagi ini dengan penuh semangat"
"iya sahabat, sekali lagi, terimakasih"
lalu kita pelukan
oke, ini lebay bgt -_-
"HEH AMPAS KECAP !! LO LAGI PADA NGAPAIN ???!!!"
vino nyamperin ke arah kita dengan muka jijik
"eh hai vino, dimanakah dirimu duduk pagi ini ?"
dengan penuh bangganya jodi nanya ke vino, soalnya vino pagi ini beneran dateng telat, apalagi temen sebangkunya, ilham. beuh ilham mah jangan ditanya, ngaret gila, dia bakalan masuk ke kelas kalo udah bel bunyi, sebenernya dia gak ngaret sih, kita tau dia jam 6 pun udah dateng ke sekolah, tapi dia pasti selalu ke masjid dulu, beresin ruang DKM.
"amsyong gue, amsyooong !"
"hahaha udah lah nikmati aja"
"udah mah didepan, belom buat kertas P3K, nah sekaraang si curut ilham belum nongol-nongol, kacau beneran"
"udah jod udah, noh ilham"
seperti yang gue bilang tadi, dengan datangnya ilham maka bel pun bersautan, bertanda perang dimulai
"aah elo mah gimana sih ham, kita duduk di depan niiih "
"udahlah vin, kita serahkan semua kepada Allah SWT, karena hanya Dia yang maha tahu, Dia lah pemilik semua ilmu pengetahuan yang ada di seluruh alam semesta ini"
"ya tapi kan.... aaah tau aaaaah"
vino beneran pasrah
lima menit kemudian pak rusli dateng, sambil membawa penggaris kayu semeter, perlahan dia masuk ke dalem kelas
"ASSALAMUALLAIKUM"
"waallaikum salam paaaaaak"
"oke oke oke ya, sudah siap dong ya, iya kali ini ulangan ya, gak susah ya, cuman 10 soal ya, jawabannya di kertas selembar ya, yang ketahuan nyontek bapak sambit ya"
"iyaaaaa paaak"
"goooood, silahkan berputar ya"
bentar, bentar bentar, berputar ? maksudnya berputar ?
"berputar gimana pak ?"
gue spontan nanya gitu ke pak rusli
"iya berputar ya, duduknya diputar ya, menghadap sana kalian ya"
WHAAAAAT !!!! WHAAAT THEEE FAAAAK !!
jadi posisi duduknya itu diputer gaes, yang tadinya menghadap papan tulis, sama pak rusli dirubah jadi membelakangi papan tulis alias menghadep ke belakang, yang artinya, siswa yang tadinya duduk di paling belakang otomatis jadi berasa duduk di paling depan, gitu juga sebaliknya.
"mampus yas, tamat udah kita"
jodi tepok jidat sambil narik napas panjang
selama ulangan fisika berlangsung, gue beneran cuman bisa bengong, selama 50 menit lebih gue baru nulis nama sama kaligrafi indah "BISMILLAH" di kertas jawaban, pas gue nengok ke arah jodi, dia lebih parah, tatapannya kosong sekosong kertas jawaban yang dia tatap. soalnya pak rusli ketat banget kalo ngawas, mana bawa penggaris kayu semeter pula, habis udah itu kalo ketauan nyontek.
"psst, psst yas, yas, liat dong, lu udah sampe mana ?"
jodi berbisik bisik manja sambil nutupin mulutnya pake lembar soal
"noh gue baru sampe sini"
gue lalu nunjukin isi lembar jawaban gue ke dia
"buset, lu baru nulis nama sama bismillah doang ? lu dari tadi ngapain aja?"
"lah elu, kertas lo juga kosong"
"buka P3K sih, gue jagain deh"
"takut gue jod"
"gapapa, kepepet kita nih"
"takut gue jod beneran"
"aaah lemah, sini-sini mana, gue yang buka, lo yang jaga situasi"
"okeh okeh ini"
sambil masih berbisik, dengan sangat hati-hati gue raih kertas sakti P3K di saku celana
"YAA, SEPULUH MENIT LAGI YAAA, KETAHUAN NYONTEK SAMBIT YAAA"
seeer, gue kaget banget cuy sumpah, soalnya pak rusli bilang begitu pas gue sama jodi lagi ritual pemindahtanganan lembar P3K
"buruan joood, baca aja sebisanya, apakek yang penting ini lembar jawaban gak kosong-kosong amat"
"kalem kalem yaas, bentar"
dengan penuh ketelitian dan rasa berjuang yang luar biasa, jodi serius banget baca kertas contekan
"yas, emang kayaknya ini udah takdir kita deh"
"hah ? apanya jod ? buruan ah, mumpung pak rusli lagi di meja sinta"
"gue salah nulis contekan yas, ini contekan bab kemaren"
"whaaaat ? seriusan loo joood ???"
and yes, gue sama jodi akhirnya cuman nulis nama sama kaligrafi alquran aja di lembar jawaban, untuk mengurangi rasa malu, gue salin ulang soalnya ke lembar jawaban, ya biar gak keliatan bersih-bersih amat, kali aja pak rusli ngasih nilai belas kasihan ke gue sama jodi.
junti27 memberi reputasi
1
Kutip
Balas