NieyzarAvatar border
TS
Nieyzar
MOVE ON Clinic Center of Kaskus
Welcome to MOVE ON Clinic Center of Kaskus




Selamat datang di Move On Clinic Center, to the point aja, trit ini diperuntukan untuk kawan semua yang punya permasalahan tentang move on, sharing cara move on dan hal lainnya tentang move on, LET'S MOVING ONemoticon-Metal:



RULES
Quote:
Diubah oleh Nieyzar 03-06-2014 10:31
vollandk123
madinannisa
nokaarlingga
nokaarlingga dan 53 lainnya memberi reputasi
50
430.8K
4.1K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
summerhornsAvatar border
summerhorns
#2796
Sedikit cerita tentang move on.

Ane pernah punya pengalaman pacaran different religion. Kedua ortu ane tidak setuju. Sedangkan ortu doi belum tau kalo kita pacaran. Istilahnya backstreet. Pacaran jalan hampir 2 tahun. Doi ane anggep mantan paling the best selama ane hidup. Hobi kita sama, sudut pandang kita saling bertumpuk, kita saling mendukung, dan kita saling melengkapi.
Disaat keindahan berpacaran dengan doi makin berseri dan trus tumbuh, ada kepahitan yg selalu menemukan jalan kami. Beda status. Kalo kata afi masalah "warisan" hehehe.

Setiap kami bersenang-senang bersama dr pagi sampe sore, selalu malamnya kami menangis bersama karena tahu bahwa hubungan kami akan berakhir. Karena status agama, bukan karena pribadi dia dan pribadi saya. Ane mencari beribu alasan untuk tidak menyukai dia, dia pun seperti itu. Namun bukti tetap membawa kami kembali di dalam hangatnya kasih.

Sampai akhirnya, rasa muak dan kelelahan kami pun makin lama makin terlihat. Momen berakhirnya hubungan yg kami tunggu akhirnya datang. Ane coba untuk mengatakan putus. Dia juga merasakan hal yg sama.

dan ini akhir hubungan kami
Tgl 20 maret 2013. Seminggu setelah ane dirawat di rs gara2 kena tifus. Ane resmi putus dengan doi.
Seminggu kemudian doi ngerengek2 minta balikan. Dr mulai teror telfon, nyoba minta ketemuan pdhal kita ldr (jogja-semarang). Sampe doi bilang pengen bunuh diri. Yg penting intinya balikan.

Disitu ane down. Seseorang yg ane sayangin dengan sangat, sampe bereaksi seperti itu. Ane sadar, bahwa semakin cinta kami tumbuh, kami ga bisa lepas satu sama lain. Ane ga bisa merelakan agama doi dilepas demi ane. Begitupun juga sebaliknya. Disitu ane merasa sangat hancur. Ane udah ga kuat. Ane biarin doi mau ngelakuin apa aja. Ane tunjukin kalo ane udah ga peduli. Padahal di hati ane, ane sangat sedih ngelihat mantan ane sedih luar biasa seperti itu. Ane juga stress, kuliah ane pun hancur.

Sampai akhirnya doi capek sendiri karena ane cuekin. Dan waktu demi waktu berjalan sangat lambat. Doi udah punya pasangan baru. Selang 2 bulan.
Ane pantau trus, trnyata doi pacarnya seagama. Puji Tuhan. Ane bisa bahagia lagi ngeliat doi bahagia. Tapi lama kelamaan, perasaan cuek ane semakin hancur. Trnyata Ane ga bisa move on dr doi.

Ane butuh 3 tahun buat move on dr doi. Ane selama 3 tahun itu masih penhen nyoba untuk kontak2an dengan doi. Namun ane urungkan niat ane. Karena ane inget usaha kami bersama, ketika kami pacaran tapi kami juga kudu mikir buat putus. Dan ending dr pacaran kami pun sungguh pait. Ane inget itu trus, sehingga ane akhirnya bisa melupakan semua kenangannya.

Ane percaya bahwa waktu pasti akan menyembuhkan luka. Ane butuh 3 tahun untuk move on. Dan dalam 3 tahun itu doi udah ganti pasangan lagi 2 kali. Sedikit tidak adil. Namun proses move on tiap orang beda2. Yg terpenting, kalo mau pacaran di ingat baik2, pacaran bukan hanya saling suka aja. Ada hal-hal lain yg harus dilihat biar ga kayak ane.

emoticon-Jempol
0