Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

charlesnurcahyoAvatar border
TS
charlesnurcahyo
MONOKROM





Sebuah kisah yang ingin mengajarkan kepada anda kerasnya hidup sebagai seorang manusia emoticon-Smilie

Spoiler for "INDEX":
Diubah oleh charlesnurcahyo 15-06-2017 11:32
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
2
46.8K
326
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
charlesnurcahyoAvatar border
TS
charlesnurcahyo
#262
PART 15
Lapor Mama!


Beberapa kali gertakan gw membuat mereka semakin takut yang akhirnya membuat mereka kabur dari hadapan gw

Gw menang.. Yeah, gw menang.. 4 lawan 1 dan dimenangkan oleh gw.. Gw rasa ga sia sia gw mengikuti ekskul pencak silat saat gw baru menginjakkan kaki disekolah gw.. Gw malah merasa cukup beruntung karena ternyata benar yang pernah dikatakan oleh guru silat gw..

Quote:


Dan yahh.. Ternyata itu benar dan mungkin gw perlu berlari menuju padepokan dan berterima kasih kepada guru silat yang sangat berbaik hati tapi sepertinya itu akan sia sia karena terakhir kali gw denger bahwa padepokan itu sudah dibubarkan emoticon-Frownemoticon-Frown

***

Gw segera pulang dengan beberapa luka kecil disekujur tubuh gw, disepanjang perjalanan tiada henti hentinya gw berterimakasih kepada guru silat gw karena telah berbagi ilmu silatnya yang sangat berguna untuk gw hari ini

Sampai dirumah, gw berjalan dengan hati hati dan berusaha berjalan santai hingga tidak menimbulkan kecurigaan dari Mama yang biasanya selalu ada didepan pintu masuk setiap saat gw telat pulang sekolah

Quote:


***

Ke-esokan harinya, langkah kaki membawa gw menuju sekolah tercinta sambil tersenyum lebar membayangkan wajah Ardi yang sudah pasti bengkak sana bengkak sini.. Berbeda dengan gw yang sudah mulus akibat pengobatan ala mama

Gw berjalan menuju kelas, bersama dengan wanita gila yang selalu mengisi hari hari gw disekolah.. Tadi gw menemukan wanita ini diwarung depan sekolah, katanya beli tisu padahal dikantin kan ada jual emoticon-Cape d... (S)

Quote:


Cubitan pelan dari Dinda gw manfaatkan untuk memenaskan hati Ardi yang sedang memperhatikan gw berjalan menuju kelas bersama dengan Dinda.. Gw menyambut tangan Dinda yang masih mencubiti gw kemudian gw gandeng erat tepat dihadapan Ardi

Dinda terkejut dengan yang gw lakukan tapi dia tidak banyak bertanya kepada gw, hanya tersenyum lebar yang dibuat buat.. Tampaknya dia juga tau gw sedang menyalakan kompor dihati Ardi

Quote:


Jam pelajaran berlangsung dengan begitu cepatnya sambil diiringi suara rintik hujan diatas gentang yang airnya turun tidak terhingga sehingga badan gw terasa begitu dingin yang membuat gw akhirnya membenamkan wajah tampan gw dimeja kesayangan

Tettt.. Tett... Tett...

Bel tanda istirahat akhirnya berbunyi dengan merdunya, Dinda telah keluar kelas bersama dengan geng gengan-nya dia menyisakkan beberapa orang seperti gw yang lebih memilih untuk tidur karena suasana yang begitu mendukung

Mimpi hampir mencapai klimaks tapi semuanya gagal ketika sebuah colekan membangunkan gw dari mimpi indah yang gw alami

Quote:


Gw mulai mengambil langkah, gw cengkram erat kerah seragam yang dipakainya kemudian gw banting badan Ardi hingga terlempar jauh tertahan tembok belakang

Dengan amarah yang memuncak gw dekati Ardi tapi baru beberapa langkah hingga bener bener deket, sebuah teriakan membuyarkan emosi gw dan menjadikan gw takut akibat ancaman mengerikannya

Quote:


Gw ikut membalikkan badan untuk melihat apa yang akan dilakukan sobat gw yang sedikit sengklek pemikirannya ini, gw melihat Fahmi menarik seragam Ardi hingga sedikit tersobek dan dengan langkah yang cepat pula Fahmi mendorong tubuh Ardi hingga ditabrakkan dengan tubuh gw yang membuat keseimbangan gw sedikit terganggu

Gw melangkah mundur perlahan dan mendekati Dinda yang daritadi menahan langkah gw.. Dinda mendekat ke gw, beberapa kali dia memperingatkan gw bahwa dia akan melapor ke Mama jika gw sampe berkelahi disini

Fahmi menatap lekat lekat wajah Ardi, kemudian melancarkan sebuah hajaran yang gw liat tepat mengenai hidung dari Ardi yang membuat semakin mancung sudah hidung Ardi yang kini darahnya mengucur dengan begitu derasnya bak hujan yang turun sedari tadi

Beberapa penghuni kelas tampak syok tapi ga ada yang berani mendekat apalagi melihat Fahmi yang amarahnya telah menggebu gebu.. Sebenarnya Fahmi itu kenapa coba? Masalah letak di gw tapi dia malah ngehajar Ardi, disekolahan pula

Bel masuk akhirnya berbunyi dengan nyaring dan membuat para siswa berhamburan ketempat masing masing, tak terkecuali Ardi yang melangkah dengan sempoyongan menuju tempat duduknya yang terletak gak terlalu jauh dari tempat gw

Ada yang menawarkan tisu kepada Ardi supaya darah dihidungnya bisa segera dibersihkan, Ardi menerima itu dengan senang hati kemudian melangkah keluar kelas sambil berusaha menutupi wajahnya yang pastinya amat tampat itu

Guru akhirnya memasuki kelas, dan kelas pada mata pelajaran ini berlangsung begitu sunyi senyap.. Tampak setiap orang beberapa kali menoleh kearah Fahmi yang terlihat masih berusaha meredam emosi yang baru saja tak terkontrol tadi

Quote:
Diubah oleh charlesnurcahyo 22-05-2017 12:39
pavidean
pavidean memberi reputasi
1