Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

charlesnurcahyoAvatar border
TS
charlesnurcahyo
MONOKROM





Sebuah kisah yang ingin mengajarkan kepada anda kerasnya hidup sebagai seorang manusia emoticon-Smilie

Spoiler for "INDEX":
Diubah oleh charlesnurcahyo 15-06-2017 11:32
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
2
46.8K
326
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
charlesnurcahyoAvatar border
TS
charlesnurcahyo
#246
PART 14
Surat Cinta


Setelah kejadian pencarian gagal yang cukup melelahkan dipagi hari, hidup gw mulai berlangsung monoton karena hari berganti hari tiada kesan indah yang dapat membuat gw senyum senyum sendiri saat gw ingat

Hingga satu bulan setelah kejadian itu, yang berubah hanyalah kedekatan gw dengan seorang wanita bernama Dinda.. Gw dan Dinda sudah ibarat seperti sepasang sepatu saat ini.. Dimana sepatu kiri berada, pasti sepatu kanan juga berada tak jauh dari sepatu kiri.. Begitulah gw dan Dinda, dimana gw berada pasti selalu ada Dinda yang berada tak jauh dari gw

Kedekatan gw terus berlanjut, beberapa siswa mulai beranggapan bahwa gw dan Dinda ini ada hubungan khusus yang maksudnya adalah pacaran. Tapi gw ga pernah mengambil pusing dengan anggapan mereka karena gw ga merasa ada hal lebih yang gw rasakan selama bersama Dinda, begitupun dengan Dinda yang gw rasa santai santai aja meskipun seisi kelas sering berteriak cie cie cie saat kami sedang bersama

***

Setahun sudah gw bersekolah di SMA ini. Kini adalah masa baru dimana gw melangkah satu langkah menuju tingkat yang lebih tinggi, gw naik ke-kelas 11 bersama para temen yang telah gw kenal lumayan baik selama setahun terakhir

Gw dan Dinda sama sama masuk ke jurusan (mungkin disebut jurusan sekarang) IPS karena kalau masuk IPA, otak gw belum terlalu siap untuk meledak.. Kenapa gw bilang begitu? You know lah gimana mengerikkannya masuk ke-kelas IPA

Beruntungnya gw karena ternyata gw dan Dinda, Cahyo, Fahmi dan tongkrongan gw masih bersatu dalam 1 kelas.. Mungkin ini udah takdir yang digariskan oleh Yang Maha Kuasa supaya gw ga jauh jauh dari sosok Dinda emoticon-Big Grin


"Les" ucap Dinda dengan berbisik kearah gw

"Hmm?"

"Itu, lu liat deh si Ardi" bisik Dinda sambil menunjuk Ardi yang berada 2 baris didepan gw menggunakan dagunya

"Iya, kenapa sama dia?" tanya gw sambil menoleh Ardi yang posisinya membelakangi gw dan Dinda

"Ga tau.. Risih gw liatnya" jawab Dinda

"Risih gimana?" tanya gw

Dinda kemudian menyodorkan sebuah kertas yang dilipat lipat ngga jelas

"Apa nih?" tanya gw sesaat setelah mengamati kertas tersebut

"Buka aja lipatannya, itu yang ngasih si Ardi itu" jawab Dinda [/quote]

Dengan penuh rasa penasaran, gw akhirnya membuka lipatan demi lipatan kertas tersebut hingga akhirnya tulisan dengan tinta hitam gw liat telah menghiasa kertas yang terlihat polos dari luarnya

Gw membaca isi kertas yang gw tau adalah sebuah surat itu, dan untuk pertama kalinya gw melihat ada orang yang mengirim sebuah surat cinta kepada wanita gila yang duduk disebelah gw ini

Dengan seksama gw membaca kalimat demi kalimat yang tertulis dengan tinta hitam ini, beberapa kali gw dibuat tersenyum karena terdapat beberapa kalimat yang terdengar lucu yang lebih kepujian pujian basi untuk merayu seorang wanita. Contohnya "Kamu bagai Matahari dipagi hari yang menyinari hidupku dengan cahaya indahmu" ataupun "Bak bulan aku terasa tersihir oleh kecantikan-mu".

Senyum gw yang sedari tadi tersungging harus terhenti saat seorang guru menyadarkan gw dari senyum sumringah yang telah terpancarkan sedari tadi


"CHARLES! KENAPA SENYUM SENYUM SENDIRI?" bentak seorang guru yang berdiri didepan gw

"Ehh.. Engg.. Anu.. Gapapa" ucap gw gelagapan dengan jantung yang berdetak cepat efek terkejut karena bentakan guru yang tiba tiba

"Sini kertasnya!" bentak guru itu lagi dan berjalan menuju gw [/quote]

Dengan gerakan cepat gw berusaha sebisa mungkin untuk menyembunyikan surat dari Ardi yang ditujukan kepada Dinda tapi apa daya, teman gw yang otaknya rada sableng bernama Cahyo malah menarik kertas yang berusaha gw sembunyikan dan langsung dia berikan pada guru Bahasa Indonesia gw emoticon-Hammer

Gw dan Dinda saling bertatapan sejenak setelah Guru itu menerima surat yang dicuri Cahyo.. Sebuah senyum gw tunjukkan tapi Dinda malah khawatir.. Bagaimana ga khawatir orang itu surat buat Dinda, ya pasti nanti gosipnya makin ada ada aja

Gw melirik kearah Ardi, dan Ardi menatap gw dengan tatapan sinisnya yang baru kali ini gw lihat, gw takut? NGGA.. Gw balas dengan tatapan sinis ala gw dan untuk beberapa saat gw dan Ardi saling menatap sinis hingga suara guru mengalihkan pandangan gw

Quote:
Diubah oleh charlesnurcahyo 22-05-2017 12:42
pulaukapok
pavidean
pavidean dan pulaukapok memberi reputasi
2