Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

charlesnurcahyoAvatar border
TS
charlesnurcahyo
MONOKROM





Sebuah kisah yang ingin mengajarkan kepada anda kerasnya hidup sebagai seorang manusia emoticon-Smilie

Spoiler for "INDEX":
Diubah oleh charlesnurcahyo 15-06-2017 11:32
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
2
46.8K
326
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
charlesnurcahyoAvatar border
TS
charlesnurcahyo
#214
PART 12
PAYUNG WARNA WARNI


Gw terus menunggu kembalinya Mama yang tak kunjung datang sedari tadi.. Dengan sabar gw menunggu beberapa saat hingga akhirnya mama kembali menghampiri gw dengan senyumnya yang khas seperti tadi saat menceritakan masa lalunya

Cerita pun mulai dilanjutkan

Spoiler for "Lanjutan":


Mama terus tersenyum sembari mengingat kenangan masa lalunya bersama papa.. Pertanyaan kembali terbesit dipikiran gw tentang apa maksud dari mama gw itu

Quote:


Gw terhenyak.. Gw terdiam.. Ngga tau musti berkata apa karena pikiran gw masih terus mencerna sebuah pernyataan yang baru kali ini gw denger

Gw terpikir sesaat dan akhirnya gw mendapatkan sebuah jawaban.. Jawaban yang telah gw tunggu sejak melihat Mama menangis.. Gw mulai melupakan kejadian kemarin saat didesa, dan mulai merangkai lagi hidup gw seperti biasanya karena gw ga mau air mata Mama kembali menetes

Gw merupakan orang yang paling anti melihat apalagi membuat seorang wanita menangis karena sosok wanita selalu menjadi idola gw terutama Mama gw dan sebagai seorang pria, tentu saja gw akan selalu berusaha untuk membuat orang orang disekitar gw tersenyum terutama wanita wanita yang dekat dengan gw

Quote:


Hanya itulah kalimat yang dapat gw ucapkan saat gw tersadar kenapa Mama menangis. Gw sedang terduduk dipinggiran kasur dan kemudian berpikir lagi Jika saja gw tidak sok bisa menyembuhkan Laras maka mama tidak akan menangis..

Mama takut jikalau hidup gw nantinya akan seperti kehidupan Papa dimasa lalu.. Hidup yang selalu dibayang bayangi oleh ketakutan, hidup yang selalu diisi dengan rasa takut karena berbagai wujud yang dilihat oleh Papa dimasa lalu.

Sejenak gw mulai paham, dan gw mulai berbaring disebuah kasur empuk kesayangan gw yang kemudian membawa gw terbang kealam mimpi dimalam ini

***

Ke-esokan harinya gw terbangun seperti biasanya tapi dipagi ini gerimis hujan telah merubah suasana hangat dipagi hari menjadi suasana yang cukup sejuk untuk sebuah pagi

Gw segera melangkah menuju kamar mandi seperti biasanya kemudian mandi dan bersiap siap menuju sekolah

Setelah sarapan-pun gerimis masih saja turun tapi kali ini sudah lebih mereda, jadi gw putuskan untuk segera melangkahkan kaki menuju kesekolah daripada gw musti nunggu benar benar reda yang nantinya malah tambah deras.. Terutama dibeberapa hari belakangan yang cuacanya tidak pernah bisa ditebak.. Paginya panas, sorenya hujan..

Langkah kaki gw terenti saat hujan turun begitu derasnya yang membuat gw menyesali keputusan gw karena gw memilih untuk berangkat kesekolah dalam keadaan gerimis.. Gw segera meneduh disalah satu bangunan yang biasanya dijadikan warung kecil dadakan oleh pedagang kaki lima saat malam hari

15 menit sudah gw menunggu tapi hujan bukannya mereda malah semakin deras hingga seragam gw pun mulai basah..

"Charlessss!!"

Sebuah teriakan yang suaranya tidak terlalu asing dan gw merasa gw sering mendengarkan suara itu.. Dalam hujan pun gw memandang kesana kemari untuk mencari sumber suara hingga akhirnya mata gw berhenti menjelajah saat gw melihat seorang wanita yang gw kenal sedang berdiri disebrang jalan sambil memegangi payung berukuran lumayan besar berwarna warni

Perempuan itu menatap gw sambil tersenyum lebar, sedangkan gw hanya cengengesan melihat perempuan yang tampaknya mulai berjalan mendekati gw sambil memegangi payung yang dia jadikan sebuah alat atau apalah sebutannya supaya dia tidak tertimpa air hujan yang mulai menggenangi jalanan

Quote:


Dinda kemudian tertawa ngakak sejadi jadinya hingga ada beberapa butir air hujan yang gw liat masuk kemulutnya tanpa dia sadari.. Dinda menghentikan tawa saat dia tersadar bahwa bel masuk sekolah sudah akan berbunyi.. Kurang lebih 5 menit lagi sedangkan jarak kesekolah masih sekitar 2 menitan karena memang jaraknya yang deket dari rumah

Tanpa berpikir setelah Dinda teringat bel sekolah, Dinda langsung menggandeng erat tangan gw dan kami mulai berjalan dengan payung yang menghalangi hujan untuk membasahi gw dan Dinda.. Selama berjalan tak banyak kata yang terucap karena kami sama sama pingin segera sampai disekolah supaya tidak disidang BK untuk pertama kalinya
pulaukapok
pavidean
pavidean dan pulaukapok memberi reputasi
2