"Yok.. Yok.. Jangan melamun aja, langsung masuk kedesa aja ya.. Udah ditungguin sama orang sana" ucap guru yang mendampingi kami
[/quote]

Tangan kanan gw langsung ditarik oleh Dinda setelah guru pendamping meminta kami semua untuk segera masuk ke desa dengan berjalan kaki karena jalan yang kecil membuat bis tidak mungkin bisa memasuki area desa

Di-sepanjang perjalanan, mata gw tak henti hentinya memandang pemandangan pemandangan indah yang terus gw lewati selama berjalan kaki.. Untuk kesekian kalinya gw dapat melihat indahnya alam ciptaan Tuhan, tapi baru kali inilah gw terus memuji ciptaan indahnya didalam hati gw.. Keindahan yang gw lihat tersebut bertambah saat gw baru sadar bahwa Dinda sedang menggandeng erat tangan kanan gw

Sekitar 10-15 menit berjalan kaki, akhirnya kami semua telah sampai didesa yang akan menjadi tempat dimana kegiatan dimulai selama beberapa hari kedepan.. Dengan semangat yang menyala - nyala seluruh siswa tersenyum melihat desa yang tampak asri telah berada didepan mata

Saat langkah kaki gw mulai melangkah memasuki desa, perasaan gw mendadak menjadi tidak enak.. Gw terus menolah noleh kesekeliling gw tapi kondisi tetap sama dan tidak ada yang aneh.. Lantas kenapa perasaan gw tidak enak? Ah.. Mungkin karena ini pertama kalinya gw kekampung jadi masih belum terbiasa

Didesa, kami disambut dengan hangat oleh para penduduk dan kepala desa setempat yang tampak senang dengan kehadiran kami disini.. Perasaan gw masih tak kunjung membaik tapi gw sebisa mungkin untuk menutupi hal itu karena gw takut akan terjadi hal yang tak diduga

Malamnya sekitar pukul tujuh, seluruh peserta kegiatan diminta untuk berkumpul dihalaman balai desa untuk mendengarkan beberapa himbauan dan beberapa hal mengenai desa ini


"Sebelumnya, saya mewakili seluruh warga mengucapkan terimakasih karena anak anak sekalian telah hadir disini untuk membantu kami melaksanakan beberapa pekerjaan seperti yang sudah rutin dilakukan setiap tahun-nya.." ucap orang yang gw ketahui adalah kepala desa disini [/quote]

Beliau terus menyampaikan beberapa hal sedangkan gw masih dengan perasaan yang tidak enak memilih untuk sibuk menoleh kesamping kiri kanan untuk memastikan tidak ada yang aneh

Gw ngga terlalu mendengar apa yang diucapkan oleh kepala desa itu, tapi tampaknya dia sadar bahwa gw sedang tidak terlalu konsentrasi, terlihat dari beberapa kali dia terus menatap gw dengan tampang yang ngga kalah kebingungan dengan gw



Setelah sampai dipenginapan, gw dan Dinda berpisah karena penginapan untuk siswa berada diseberang penginapan untuk siswi, tapi itu tidak terlalu jauh karena hanya dibatasi oleh jalanan yang belum diaspal.. Gw malah masih sempat menunggu Dinda masuk dulu kepenginapan baru kemudian gw yang masuk kepenginapan, itu gw lakukan karena perasaan gw yang masih tidak enak sedari sampai disini

Memasuki penginapan, beberapa teman baru mengajak gw untuk sekedar nongkrong bareng didepan penginapan. Tapi itu gw tolak karena gw masih dalam keadaan yang tidak terlalu baik

Langkah kaki gw baru saja ingin diarahkan menuju kamar, tetapi sontak terhenti saat gw mendengar jeritan dari penginapan siswi yang langsung membuat badan gw serasa remuk seketika serasa gw tau apa yang terjadi disana

Gw langsung berlari keluar penginapan, diikuti para siswa yang berhamburan menuju penginapan siswi

Didepan penginapan, gw dapat melihat Dinda yang wajahnya memucat sedang menatap kearah gw

Brugg...
Dinda tiba tiba memeluk gw saat gw baru saja hendak menanyakan apa yang terjadi.. Beberapa siswa yang melihat Dinda memeluk gw malah senyum senyum dan sebagian menggeleng gelengkan kepala menatap gw



Untuk beberapa saat gw malah terpaku menatap Laras yang terus menjerit tak henti hentinya dengan kedua mata yang terus menyorot tajam kearah gw

Beberapa lama gw berpikir, akhirnya gw teringat cara kakek saat menyembuhkan abang gw yang kerasukan saat berkunjung kerumah kakek yang terletak dipinggiran kota

Gw yang merasa mendapat cara kemudian memerintahkan para siswa untuk menutup pintu kamar supaya Laras tidak dapat pergi kemana mana.. Gw meminta para siswa untuk menahan pintu hingga gw kembali

Setelah mendapatkan jawaban dari mereka, gw kemudian berlari keluar penginapan dan menemui beberapa teman gw yang asyik mendengarkan cerita dari para siswi

Melihat gw yang datang, seluruh mata langsung menyorot gw seakan mereka ingin mendengarkan informasi gw setelah gw masuk kepenginapan siswi



Gw dan Dinda kemudian berjalan kembali menuju kamar yang ditempati Laras saat ini, disana gw dapat melihat beberapa siswa sedang menahan pintu



Gw mulai memejamkan mata gw, ntah apa yang terjadi tapi seperti ada seseorang yang merasuki gw saat ini tapi bukanlah energk negatif yang merasuki gw, melainkan energi positif..

Badan gw seolah bergerak sendiri kedalam kamar hingga akhirnya gw berhadapan langsung dengan Laras.. Mata gw menatap tajam kearah Laras tersebut, gw seperti dapat melihat sosok yang merasuki Laras

Tangan kiri gw mulai memegang atau lebih tepatnya mencengkram bahu Laras yang sedang kerasukan sedangkan tangan kanan gw, gw biarkan terbuka kemudian gw tempelkan dikepala Laras yang tengah meracau

Bukan.. Bukan gw yang melakukan ini, ada orang yang menggerakkan gw dan gw seperti tidak dapat melawan orang yang menggerakkan setiap anggota tubuh gw.. Ini aneh tapi sungguh nyata karena gw merasakan ini secara langsung

Gw mulai melafalkan doa dengan sendirinya, Laras yang sedang dalam cengkraman tangan kiri gw pun terus meronta ronta tapi masih dapat ditahan oleh tangan kiri gw dengan mata yang tetap gw pejam