kulon.kaliAvatar border
TS
kulon.kali
SELALU ADA HARAPAN [KUMPULAN CERPEN]

cover keren by, Awayaye
Selamat pagi,siang dan malam untuk pembaca SFTH semua.

disini adalah WN, yang hanya bisa memberikan sedikit hiburan disela kita menunggu 100 Tahun Setelah Aku Mati selesai turun cetak.
sekedar cerita pendek dari beberapa orang yang sengaja dibuat samar dalam namanya.
.

"setiap peristiwa memiliki makna, yang bisa diambil menjadi cerita"

saya WN dan selamat membaca :

indeks :

Cerita 1 : -Harum..Aku Harus Pulang-
Cerita 2 : -Tentang Mereka-
Cerita 3 : -Anak Ayam Mati Dalam Lumbung-
Cerita 4 : -Cermin-
Cerita 5 : -Cinta Beda Rumpun-
Cerita 6 : -Tanjung Janji- (Bagian 1)
Diubah oleh kulon.kali 29-01-2017 11:11
anasabila
dewisuzanna
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
35.1K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kulon.kaliAvatar border
TS
kulon.kali
#84
-CERMIN-


Cerita dari : Wisnu dan Murti
Ditulis oleh :WN


“Kutatap dia, dan dia balas menatapku, kupelototi dia dan dia membalas dengan gerakan sama, kubicara denganya. Dan tutur bibirnya bergerak mengikuti bentuk lafalan lisanku.. ahhh aku baru sadar, kalau minimal kamu butuh dua orang untuk membuat satu percakapan”
-Wisnu Murti

Aku melamun.. seperti biasa, setiap hari kulewati dengan lamunan panjang di sudut kamarku yang terkunci selalu. Kubiarkan gorden tertutup, sengaja kuhalangi ventilasi dengan lembaran koran yang kutempel, aku tidak suka sinar itu masuk kesini..

Aku meringkuk diatas kasur yang sudah apek karena sekian lama tidak dijemur.. tumpukan buku setebal kamus berserakan, sisa piring kotor kubiarkan tergeletak begitu saja. Kuhiraukan kecoa, semut dan serangga lain yang mengerubungi sisa nasi yang mulai basi dan berjamur itu..
Hampir 4 hari aku tidak keluar kamar, hanya diam dan merasakan bagaimana nikmatnya depresi..
Kuayunkan kepalan tanganku, yang membuat suara berdebam pada dinding tebal itu. Tentu saja temboknya tidak apa-apa. tanganku berdarah karena lecet akibat seringnya kupukul tembok ini, tulangku seperti bergeser dari tempatnya.. tapi aneh.. aku merasa menikmatinya.. kuhantam lagi tembok itu dan kurasakan lagi nikmat itu, saat rasa nyeri.. rasa ngilu ini membuat perhatianku teralih.. aku ulang lagi berkali-kali hingga dinding ini memerah oleh darah dan kotor akibat kulit dan dagin yang terkelupas akibat pukulan gila ini...

Aku berdiri... sudah hilang akal rasanya saat mulai kubenturkan dahiku dengan tembok..
Dug.. satu kai, dua kali, tiga kali.. mulai kurasakan benjol dan kebas namun belum ada darah yang muncrat.. jadi kuulangi lagi..
Sampai akhirnya suara itu memanggilku...

“hentikan itu wisnu!!” teriaknya..

“apa pedulimu?” jawabku dengan memundurkan badan agar lebih kencang hempasan kepalaku membentur dinding..

Belum juga kepala ini menyentuh tembok, badankuserasa jatuh..
Bugg.... aku merebah diatas kasur.. badanku tidak mau bergerak, mulutku juga tidak bisa bersuara. Tapi aku masih bisa melihat dan berpikir..
Aaahhhh.. kucoba sekali lagi, namun percuma.. ini pasti ulahnya..

“Murti!!” teriaku memanggil namanya dalam hati.

Dia tidak menjawabku, aku kesal sekali denganya. Merusak kesenanganku..

Kurasakan badanku dipaksa bergerak, aku tidak bisa bicara ataupun melawan...
Aku bergerak sendiri dan berhenti didepan cermin.. dan dari pantulan cermin itu kulihat mulutku bicara dan kudengar suaranya dalam kepalaku..

“Lihatlah Wisnu.. rupamu ini buruk!!” mulutku berucap sendiri, tanganku bergerak dan memperlihatkan lumuran darah dan luka-lukanya...

“kamu sudah paham, jika kamu sakit akupun juga sakit, kamu sudah membuatku ikut merasakan ini!”
Aku tidak membalas omonganya, omongan yang meluncur dari mulutku sendiri..

“kamu ingat kan? Kita ini satu tubuh!!!” ujarnya dengan keras...
-----

Namaku adalah wisnu, sedangkan yang tadi itu adalah Murti, kalian bisa memanggil kami Wisnu Murti... kami adalah dua “orang” yang berbeda. Emm..akan Sulit juga menjelaskanya padamu.. baiklah kujelaskan secara perlahan buatmu.. aku terlahir dengan nama Wisnu Murti, aku lahir secara biasa, dan terlahir di keluarga biasa. Hal yang tidak biasa adalah saat aku harusnya terlahir kembar. Namun hanya memiliki satu tubuh.. masih bingung? Oke kuulangi lagi, jadi seperti ini.. pernah kah kalian membayangkan kalau kalian memiliki dua otak? Yang masing-masing bisa berpikir sendiri, atau memiliki dua hati, yang masing-masing memiliki perasaan sendiri.. namunsepasang otak dan hati itu hanya memiliki satu tubuh.
Wisnu Murti adalah satu nama utuh yang diberikan orangtuaku.. tapi aku sudah membaginya menjadi dua, Wisnu adalah aku, dan Murti adalah adiku.. adiku yang tidak memiliki tubuh, dan hidup didalam diriku. Dengan sifat dan dan tabiat yang bertolak belakang denganku..
Sampai sini paham? Apa? Belum juga kamu paham?.

Oke aku mengerti karena ini memang sedikit kompleks, baiklah kubuat bahasa paling sederhana untukmu.
Aku difonis secara medis memiliki “kepribadian ganda”.
----
Aku adalah anak yang depresif. aku masih muda umurku baru menginjak kepala dua tapi sejak kecil aku sudah dicap gila.. kenapa? Karena ku sering bicara sendiri, dan kadang aku berubah sifat dan prilaku dalam watu singkat... kalian boleh memahamiku sebagai orang dengan kelaianan jiwa. Sah sah saja, aku tidak akan tersinggung. Sudah biasa..
Sejak kecil aku tidak pernah punya teman, walaupun aku tidak pernah sendirian.. karena ada Murti. Dia adiku, kuanggap dia seperti itu. Setiap hari kami ngobrol, suaranya seperti bisikan di kepalaku yang terngiang dan bisa dijawab. Aku yakin dia nyata, dan bukan karena gangguan jiwa, tapi dia adalah jiwa lain yang kebetulan nyasar dalam tubuhku.. satu hal yang unik dari kami adalah kami memiliki kendali pada tubuh ini..
Yaa serius.. baik aku atau murti kami memiliki kendali dalam menggerakan anggota gerak ini, aneh kan? Ibaratkan kalau tubuhku adalah mesin atau robot yang dipiloti oleh dua orang yang berbeda. Jadilah kadang menjadi wisnu murti yang lemah dan penakut,karena disitu ada aku sebagai wisnu. atau bisa juga menjadi wisnu murti yang berani dan pemikir karena disitu ada dia sebagai murti. Kami melihat pandangan yang sama, kami memiliki memori yang bisa kami bagi, kami berbagi semuanya, emosi, seperti sedih, senang, jatuh cinta bahkan rasa sakit pada tubuh kami rasakan dengan sama.
Jadi ketika misal aku jatuh sakit maka murti juga merasakanya. Dan jika tubuh ini sedang dipakai murti dan dia merasa marah maka aku juga bisa merasakan kemarahanya...

Aneh ya? Memang.. akupun sepakat..

---
Aku memiliki ayah, ibu, dan juga adik. Satu hal yang membuatku bersedih adalah keluargaku semuanya tidak mengakui murti. Mereka tidak mengakui murti adalah salah satu bagian dari keluarga ini, lebih ekstrim lagi mereka menganggap murti tidak pernah ada, dianggapnya murti Cuma bentuk dari gangguan yang ada dijiwaku..
Aku sering menghibur murti, agar dia jangan bersedih walaupun aku juga tau bagaimana rasanya, karena saat dia sedih seperti ini aku ikut merasakanya.. murti menyayangi ayah, ibu. Dan Nanda adik bungsuku sama seperti aku menyayangi mereka. Murti sering meluapkan rasa sayangnya menggunakan tubuh ini, untuk memeluk mereka.. aku bisa rasakan getir itu, saat orang yang disayang bahkan tidak tau keberadaanya, meskipun itu sangat dekat. Seorang anak yang tidak diketahui oleh keluarganya bahwa dia ada dan hidup, walaupun tanpa raga...

“aku rela melakukan apapun asal aku punya tubuh kayak kamu” begitu doanya sejak kami masih kecil...

--
Kuberitahu padamu lebih jauh tentangku, sekarang aku sedang kuliah, ditempat yang normal.. sama seperti kalian, dari sejak sd bahkan aku sekolah di sekolah negeri yang umum. Aneh kan? Iya aneh untuk ukuran orang yang dianggap mengidap gangguan jiwa sepertiku.. alasanya adalah. karena Aku bisa belajar dua kali lipat dan dua kali lebih cepat dari pada kamu. Tentu saja ini berkat murti, secara fisik tubuh ini punya satu otak, namun ada dua pikiran didalamnya... seperti sebuah permainan virtual tubuhku ini diperankan secaramulti player...
Jika aku tidur, kadang murti mengambil alih tubuh ini dan belajar, dia hanya perlu melihat memory yang sudah kulakukan. Lalu dia akan memperdalamnya sendiri. Itulah alasan kenapa aku bisa sangat betah terjaga tanpa tidur. Karena kami menggunakan tubuh inisecara bergantian.. iya betul, aku tidak mau serakah. Murti juga berhak memakai tubuh ini.
Paling tidak sebagai kakak hanya itu yang bisa kulakukan..
Tapi untuk hal itu selalu ada harga yang harus dibayar, ibarat sebuah mesin yang dioperatori dua orang, operatornya secara bergantian bisa istirahat tapi mesin yang terus berjalan lama kelamaan bisa rusak. Seperti itu juga tubuhku yang tidak bisa menahan resistansi dari aktivitas dua orang yang dijadikan satu.. karena jarang tidur, jarang makan, faktor pikiran dan stres yang berakumulasi dari dua orang membuat tubuh ini melemah dan sering sakit. Terakhir bobotku ideal dengan 55kg, sekarang hanya tersisa 40kg. Yang membuatku seperti tulang terlilit kulit...

Seorang pemuda kutu buku, yang sembunyi dengan sikap yang dibuat seolah biasa, dan menyembunyikan seorang lagi didalam dirinya....
---
“iya... aku tau maaf ya.. aku salah” begitu kataku di depan cermin. Aku sudah mampu bicara namun belum bisa menggerakan tubuh..

“apa kamu masih kurang beruntung?.. coba lihat aku wisnu!!” kata murti dengan tangis yang keluar...

“kamu buat ini seolah gampang, dan gak mikir kalau yang bakal sakit gak Cuma kamu!!” dia sekali lagi memarahiku dengan berapi-api..
Saat itu aku sedang depresi ada sebuah masalah yang membuatku merasa tidak ada guanya lagi aku hidup.. orang sepertik sangat butuh yang namanya “pengakuan” aku sedang berusaha mencari itu dengan memasang kedok.. kedok bahwa aku adalah orang yang periang dan ceria... tapi aku gagal diusahaku waktu itu, banyak yang mencibir dan menjauhiku, hal yang sanggat kubenci... sangat menyakitkan saat kamu ditolak mentah-mentah, dihina dan dipukuli karena dianggap berbeda oleh lingkunganmu...

“jika aku punya tubuh sendiri sudah kupuli kamu sampai benar-benar paham!”

Aku hanya mengangguk ,dan kata “maaf” kuucapkan berkali kali..

Kupandang cermin itu, memang mungkin aku gila... ya aku terlihat seperti orang yang sedang bicara atau bermain peran dengan pantulan rupaku di cermin.. ekspresi marah dan sedih bergantian terlihat dengan suara yang berucap dan dijawab lagi oleh lisan yang sama...

----
Hari itu kami paham satu hal, bahwa kami tidak bisa menolak hal ini, sebuah takdir aneh yang mungkin hanya kami alami sendiri. Jika kalian anggap aku gila silahkan, dan kalian sedang membaca kisah orang gila... ada yang bilang aku sakit dalam kejiwaanku, tapi jika itupun benar maka aku tidak ingin disembuhkan... aku tida mau tau, masa bodoh kalian mau bilang apa. Yang jelas aku tidak mau kehilangan murti. Dokter bilang aku akan jadi anak normal lagi setelah bisa menghilangkan murti dari dalam diriku..tentu saja kutolak hal itu, itu sama saja membunuh adiku!!..
Hari itu juga kami sepakat dan berdamai, untuk lebih bijak menggunakan tubuh ini. Kami berjanji akan membuat tim dalam tubuh ini, dan tidak akan lagi ada orang menyepelekan wisnu murti.. ya mungkin harus kubiasakan.. tidak adalagi wisnu dan murti tapi harus wisnu murti menyebutnya.. jika orang berjuang sendiri untuk takdir masing-masing.. maka kami adalah dua orang yang akan berjuang untuk takdir yang mungkin akan sama untuk kami!!

-CERMIN-

TAMAT


*Ini cerita yang sangat kompleks, saya hanya bisa menampilkan secuil dalam bentuk cerpen. Mungkin beberapa tahun lagi, setelah Dwilogi 100tsam selesai saya akan menulis kisah ini*
WN
Diubah oleh kulon.kali 15-01-2017 19:24
0