- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Diary Si Jomblo Perak (Cerita Cinta, Komedi, Plus Horror)
TS
dylancalista
Diary Si Jomblo Perak (Cerita Cinta, Komedi, Plus Horror)
Hay agan dan aganwati, salam kenal. Ane new bie nih di kaskus, jadi mohon bantuannya untuk kasih saran atau kritik kalau cerita ane nnti rada mulai ngebosenin atau nggak nyambung.
Ane mau nulis cerita nih, tentang kehidupan jomblo yang ane lakoni, selama 25 tahun! Ceritanya nggak real 100%, tapi ada beberapa scene yang emang asli ane alami, Oo yah, Nama Ane Evan, keren ya nama ane? tapi sama teman-teman ane sering diplesetin jadi Epan, Yah, biar ga lama-lama berbasa basi, kita mulai aja ya gan? cekidot.
Quote:
Klik me!
Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14 (1)
Part 14 (2)
Part 15 (1)
Part 15 (2)
Part 16
Part 17 (1)
Part 17(2)
Part 17(2)
Part 18(1)
Part 18(2)
Part 19(1)
Part 19(2)
Part 19(3)
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 26(2)
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30(1)
Part 30(2)
Part 30(3)
Part 31(1)
Part 31(2)
Part 32(1)
Part 32(2)
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 36(2)
Part 36(3)
Part 37(1)
Part 37(2)
Part 38(1)
Part 38(2)
Part 39
Part 40(1)
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Diubah oleh dylancalista 27-03-2019 14:27
mrezapmrg97 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
321.9K
1.1K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
dylancalista
#117
Part 16
Della ninggalin gua yang masih bengong di mobil, tanpa kasih penjelasan apapun soal wajahnya. Gua nggak tau kenapa cewek seneng banget pergi tanpa kasih alasan #curhatcolongan
Akhirnya gua pulang ke apartemen gua dengan rasa penasaran yang makin besar. Sementara pas gua pulang, si mak nanya-nanya seputar acara jalan-jalan gua sama Della. Gua jawab seadanya aja tanpa gua coba untuk ceritain, cape juga mikirin apa yang terjadi sama Della. Gua masuk ke kamar gua dan tiba-tiba pikiran gua terbayang ke Kayla. Ya, cewek itu. Ntah kenapa beberapa hari tanpa dia, gua jadi pingin ketemu dia. Dan tiap kali gua lagi sendiri, gua selalu berharap dia datang. Gua nggak tahu gimana harus ketemu dia lagi. apa dia sudah balik ke alamnya?
Hp gua berdering membuat lamunan gua buyar, tanpa melihat siapa yang menelpon, gua langsung menjawabnya.
Gua: Halo
Suara di seberang sana: Halo, Mas. Ini aku Della
Deg! bikin kaget aja, gua pikir siapa, kenapa dia nelpon malam-malam gini. Apa dia ingin menjelaskan apa yang terjadi? kenapa harus lewat telepon?
Gua: ya?
Della: Maafin aku, Mas
Gua: Kenapa maaf?
Della: Tadi langsung ninggalin kamu
pingin gua jawabin kalau udah biasa gua ditinggal cewek, tapi karna kondisi lagi serius, jadi gua juga berusaha untuk nanggapin dengan serius
Gua: Nggak pa-pa
Della: Aku nggak nyangka, Mas bisa lihat wajahku yang sebenarnya.
Gua: Gua juga nggak nyangka
Della: Sejak kapan Mas bisa lihat wajah aku gini?
Gua: sejak lu datang
Della: Pantas, Mas Evan kayak ketakutan gitu
Gua: Maaf, Del.
Della: Jadi ini juga alasan Mas Evan nolak perjodohan kita?
Gua terdiam sejenak, apa yang harus gua katakan? Jujur pasti bisa buat dia sakit hati, tapi alasan apa yang harus gua buat?
Della: Della ngerti, Mas.
Gua: Maaf, del. Gua cumaa...
Della: Memangnya orang jelek nggak pantes dicintai ya, Mas?
Gua: Bukan gitu, Del.
Della: Ya udah, Mas. Aku udah tau jawabannya. Terima Kasih.
Sambungan telepon di seberang sana di putus, Gua masih nggak ngerti kenapa Della nggak mau cerita apa yang terjadi. Dia bikin penasaran gua banget. Begitu gua selesai menelpon, Emak masuk ke kamar gua.
Emak: Kamu sama Della tadi ada masalah?
Gua: Epan nggak cocok sama Della, Mak
Emak: Kenapa?
Gua: Ya nggak cocok aja
Emak: Dia kan cantik, di desa kita banyak banget yang mau nikahin dia, pan. Tapi selalu gagal
Gua: Gagal kenapa? Ditolak sama Della?
Emak: Della anak yang baik, di desa dia rajin banget kerja, dia itu jago nyulam sama suka nari di pentas kampung, jadi banyak yang mau nikahin dia. tapi dia udah beberapa kali gagal di nikahi
Gua menatap Emak penasaran: Kenapa, Mak?
Emak: Dulu dia pernah pacaran sama anak kepala desa, Udin namanya. Udah hampir tiga tahun, tapi menjelang pernikahannya dengan Udin, kira-kira sebulan sebelum menikah, Udin ditemukan meninggal karna tenggelam di sungai
Gua menggangguk-angguk pelan: Lalu?
Emak: Della hampir gila waktu itu, beberapa bulan sejak Udin meninggal, Della ditemukan hanyut di sungai yang sama. Tapi Della masih bisa diselamatkan.
Gua: lalu?
Emak: Setelah Udin, Della pacaran lagi sama beberapa pria. Emak nggak tahu siapa aja, gosip nya banyak banget. Tapi semua nggak ada yang berhasil bawa Della ke pelaminan.
Gua: Memangnya kenapa, Mak?
Emak: Della udah beberapa kali ditinggal sama pria hampir menikahinya, jadi dia sebenarnya kasian banget. Emak liat dia sayang banget, dia cantik, rajin, dan baik. Menantu idaman banget.
Gua: Dia langsung setuju waktu emak bilang mau jodohin epan sama dia?
Emak: Iya, dia setuju
Gua menggangguk-angguk pelan, seolah penjelasan dari emak memberikan gua clue tambahan tentang Della. Emak meninggalkan kamar gua, seolah memberikan ruang bagi gua untuk berpikir. sementara gua udah malas berpikir apa-apa lagi. Gua cape dan gua butuh tidur sekarang.
Pagi ini gua bangun dan bahagianya kalau ada emak di sini, pas bangun udah ada sarapan. Dan emak udah rapi pagi ini, Dia sudah siap membawa tas kopernya. Gua hampir lupa hari ini emak pulang ke kampung. Ooyah gua lupa ceritain tentang asal gua. asal gua dari salah satu wilayah di sumatra. Gua nggak akan menyebutkan nama wilayahnya di forum ini, karnaa gua juga nggak mau mempublikasikan sesuatu yang akan menimbulkan ketertarikan masyarakat ke kampung gua. Kampung gua adalah sebuah wilayah yang masih kental adat istiadatnya dan juga pendapatan masyarakatnya dari hasil alam. Kampung gua terkenal banyak sekali pejabat-pejabat besar yang datang mengunjungi. (U know what I mean lah ya). Di sana terkenal sekali dengan kepercayaan yang kental dengan hal mistis. Orang yang mencari hal-hal duniawi sering sekali ke sana. Gua sudah memaksa emak dan bapak gua untuk pindah ke jakarta, tapi mereka sudah terbiasa di sana dan mereka lebih menyukai daerah pedesaan itu. Kata Bapak, selama kita tak melakukan hal yang buruk dan tidak melakukan hal-hal yang di luar kuasa Tuhan dengan bantuan mistis, kita tetap bisa hidup secara berdampingan dengan mereka. Gua mempercayai bapak, tapi gua rasa gua nggak bisa hidup berdampingan dengan hal-hal itu. Dan gua juga harus mengejar cita-cita gua di jakarta, karna itu gua memutuskan untuk merantau. Kembali lagi ke Emak yang sudah siap dengan kopernya, gua menghampiri Emak.
Gua: Mak, pesawat pagi ini? epan hampir lupa emak pulang hari ini
Emak: Kan sudah dipesankan tiket pulang sama bapakmu juga. kamu terlalu sibuk kerja, apapun juga kamu lupakan
Gua: Maaf, mak
Emak: Mak akan pulang sama Della hari ini, Mak juga udah nggak maksain kalau kamu emang kurang cocok sama della
Gua: Bener, Mak?
Emak: Iya, kalau kamu nggak cocok mau diapakan lagi
Gua: Makasih, Mak. Epan antar ke bandara ya?
Emak: Iya, itupun kalau kamu nggak sibuk
Gua: Ya nggak lah, Mak. Epan anterin yuk
Emak: Kita sekalian jemput Della di Hotelnya
Gua: Iya, ayo mak
Emak: Habisin dulu sarapan kamu.
Gua: Kalau ada emak ada sarapan, bahagia hahahhaha
Emak: Dan emak juga mau ingetin lagi, Mak nggak jadi jodohin kamu sama Della, bukan berarti kamu bisa santai-santai, kamu tetep harus cariin emak mantu
Gua: Iya, doain aja Mak. biar epan bisa cepet dapetin jodoh.
PS: Di part-part berikutnya gua bakal ceritain tentang Della selengkapnya, dan tentang kampung gua. Tetep sabar nunggu part berikutnya, gan. Terima kasih,
Della ninggalin gua yang masih bengong di mobil, tanpa kasih penjelasan apapun soal wajahnya. Gua nggak tau kenapa cewek seneng banget pergi tanpa kasih alasan #curhatcolongan
Akhirnya gua pulang ke apartemen gua dengan rasa penasaran yang makin besar. Sementara pas gua pulang, si mak nanya-nanya seputar acara jalan-jalan gua sama Della. Gua jawab seadanya aja tanpa gua coba untuk ceritain, cape juga mikirin apa yang terjadi sama Della. Gua masuk ke kamar gua dan tiba-tiba pikiran gua terbayang ke Kayla. Ya, cewek itu. Ntah kenapa beberapa hari tanpa dia, gua jadi pingin ketemu dia. Dan tiap kali gua lagi sendiri, gua selalu berharap dia datang. Gua nggak tahu gimana harus ketemu dia lagi. apa dia sudah balik ke alamnya?
Hp gua berdering membuat lamunan gua buyar, tanpa melihat siapa yang menelpon, gua langsung menjawabnya.
Gua: Halo
Suara di seberang sana: Halo, Mas. Ini aku Della
Deg! bikin kaget aja, gua pikir siapa, kenapa dia nelpon malam-malam gini. Apa dia ingin menjelaskan apa yang terjadi? kenapa harus lewat telepon?
Gua: ya?
Della: Maafin aku, Mas
Gua: Kenapa maaf?
Della: Tadi langsung ninggalin kamu
pingin gua jawabin kalau udah biasa gua ditinggal cewek, tapi karna kondisi lagi serius, jadi gua juga berusaha untuk nanggapin dengan serius
Gua: Nggak pa-pa
Della: Aku nggak nyangka, Mas bisa lihat wajahku yang sebenarnya.
Gua: Gua juga nggak nyangka
Della: Sejak kapan Mas bisa lihat wajah aku gini?
Gua: sejak lu datang
Della: Pantas, Mas Evan kayak ketakutan gitu
Gua: Maaf, Del.
Della: Jadi ini juga alasan Mas Evan nolak perjodohan kita?
Gua terdiam sejenak, apa yang harus gua katakan? Jujur pasti bisa buat dia sakit hati, tapi alasan apa yang harus gua buat?
Della: Della ngerti, Mas.
Gua: Maaf, del. Gua cumaa...
Della: Memangnya orang jelek nggak pantes dicintai ya, Mas?
Gua: Bukan gitu, Del.
Della: Ya udah, Mas. Aku udah tau jawabannya. Terima Kasih.
Sambungan telepon di seberang sana di putus, Gua masih nggak ngerti kenapa Della nggak mau cerita apa yang terjadi. Dia bikin penasaran gua banget. Begitu gua selesai menelpon, Emak masuk ke kamar gua.
Emak: Kamu sama Della tadi ada masalah?
Gua: Epan nggak cocok sama Della, Mak
Emak: Kenapa?
Gua: Ya nggak cocok aja
Emak: Dia kan cantik, di desa kita banyak banget yang mau nikahin dia, pan. Tapi selalu gagal
Gua: Gagal kenapa? Ditolak sama Della?
Emak: Della anak yang baik, di desa dia rajin banget kerja, dia itu jago nyulam sama suka nari di pentas kampung, jadi banyak yang mau nikahin dia. tapi dia udah beberapa kali gagal di nikahi
Gua menatap Emak penasaran: Kenapa, Mak?
Emak: Dulu dia pernah pacaran sama anak kepala desa, Udin namanya. Udah hampir tiga tahun, tapi menjelang pernikahannya dengan Udin, kira-kira sebulan sebelum menikah, Udin ditemukan meninggal karna tenggelam di sungai
Gua menggangguk-angguk pelan: Lalu?
Emak: Della hampir gila waktu itu, beberapa bulan sejak Udin meninggal, Della ditemukan hanyut di sungai yang sama. Tapi Della masih bisa diselamatkan.
Gua: lalu?
Emak: Setelah Udin, Della pacaran lagi sama beberapa pria. Emak nggak tahu siapa aja, gosip nya banyak banget. Tapi semua nggak ada yang berhasil bawa Della ke pelaminan.
Gua: Memangnya kenapa, Mak?
Emak: Della udah beberapa kali ditinggal sama pria hampir menikahinya, jadi dia sebenarnya kasian banget. Emak liat dia sayang banget, dia cantik, rajin, dan baik. Menantu idaman banget.
Gua: Dia langsung setuju waktu emak bilang mau jodohin epan sama dia?
Emak: Iya, dia setuju
Gua menggangguk-angguk pelan, seolah penjelasan dari emak memberikan gua clue tambahan tentang Della. Emak meninggalkan kamar gua, seolah memberikan ruang bagi gua untuk berpikir. sementara gua udah malas berpikir apa-apa lagi. Gua cape dan gua butuh tidur sekarang.
Pagi ini gua bangun dan bahagianya kalau ada emak di sini, pas bangun udah ada sarapan. Dan emak udah rapi pagi ini, Dia sudah siap membawa tas kopernya. Gua hampir lupa hari ini emak pulang ke kampung. Ooyah gua lupa ceritain tentang asal gua. asal gua dari salah satu wilayah di sumatra. Gua nggak akan menyebutkan nama wilayahnya di forum ini, karnaa gua juga nggak mau mempublikasikan sesuatu yang akan menimbulkan ketertarikan masyarakat ke kampung gua. Kampung gua adalah sebuah wilayah yang masih kental adat istiadatnya dan juga pendapatan masyarakatnya dari hasil alam. Kampung gua terkenal banyak sekali pejabat-pejabat besar yang datang mengunjungi. (U know what I mean lah ya). Di sana terkenal sekali dengan kepercayaan yang kental dengan hal mistis. Orang yang mencari hal-hal duniawi sering sekali ke sana. Gua sudah memaksa emak dan bapak gua untuk pindah ke jakarta, tapi mereka sudah terbiasa di sana dan mereka lebih menyukai daerah pedesaan itu. Kata Bapak, selama kita tak melakukan hal yang buruk dan tidak melakukan hal-hal yang di luar kuasa Tuhan dengan bantuan mistis, kita tetap bisa hidup secara berdampingan dengan mereka. Gua mempercayai bapak, tapi gua rasa gua nggak bisa hidup berdampingan dengan hal-hal itu. Dan gua juga harus mengejar cita-cita gua di jakarta, karna itu gua memutuskan untuk merantau. Kembali lagi ke Emak yang sudah siap dengan kopernya, gua menghampiri Emak.
Gua: Mak, pesawat pagi ini? epan hampir lupa emak pulang hari ini
Emak: Kan sudah dipesankan tiket pulang sama bapakmu juga. kamu terlalu sibuk kerja, apapun juga kamu lupakan
Gua: Maaf, mak
Emak: Mak akan pulang sama Della hari ini, Mak juga udah nggak maksain kalau kamu emang kurang cocok sama della
Gua: Bener, Mak?
Emak: Iya, kalau kamu nggak cocok mau diapakan lagi
Gua: Makasih, Mak. Epan antar ke bandara ya?
Emak: Iya, itupun kalau kamu nggak sibuk
Gua: Ya nggak lah, Mak. Epan anterin yuk
Emak: Kita sekalian jemput Della di Hotelnya
Gua: Iya, ayo mak
Emak: Habisin dulu sarapan kamu.
Gua: Kalau ada emak ada sarapan, bahagia hahahhaha
Emak: Dan emak juga mau ingetin lagi, Mak nggak jadi jodohin kamu sama Della, bukan berarti kamu bisa santai-santai, kamu tetep harus cariin emak mantu
Gua: Iya, doain aja Mak. biar epan bisa cepet dapetin jodoh.
PS: Di part-part berikutnya gua bakal ceritain tentang Della selengkapnya, dan tentang kampung gua. Tetep sabar nunggu part berikutnya, gan. Terima kasih,
Diubah oleh dylancalista 02-01-2017 04:46
adityazafrans dan 5 lainnya memberi reputasi
6