Selain resolusi, ada factor utama lainnya agar suatu tampilan / gambar pada TV terlihat lebih menarik, yaitu factor contrast ratio (perbandingan antara gelap dan terang) serta color accuracy (ketepatan warna) dimana warna dimunculkan senatural seperti gambar aslinya
Contrast
Contrast adalah salah satu komponen penting agar suatu gambar di TV terlihat menarik. Hal ini terkait dengan factor gelap (dark) dan terang (light), dimana perbedaan dari tingkat optimum suatu level gelap dan terang adalah contrast. Dengan perbandingan contrast yang lebih tinggi maka akan didapatkan tampilan yang lebih dinamis.
TV UHD dengan label HDR memiliki standart tertentu untuk puncak kecerahan (peak brightness) dan tingkat kegelapan (black level) yang diukur dalam nits. UHD Alliance pada awalnya memperkenalkan 2 buah standart, yaitu :
- STANDARD 1: Peak brightness lebih dari 1.000 nits dengan black level kurang dari 0.05 nits untuk TV Ultra HD.
- STANDARD 2: Brightness lebih dari 540 nits dengan black level kurang dari 0.0005 nits untuk TV 4K OLED.
Sebagai pembanding, TV sekarang pada umumnya hanya mempunyai level brightness maksimum berkisar antara 100 s/d 400 nits.
Warna
Faktor kedua yang terpenting adalah masalah warna, dimana pada TV UHD yang mensupport HDR harus sanggup mensupport 10 bit colour (REC 2020 atau BT.2020) dimana sebelumnya hanya mensupport 8 bit colour saja (REC 709). Dengan implementasi 10 bit colour maka, TV UHD dengan HDR akan mampu menghasilkan nuansa warna yang lebih beragam, gradasi terang gelap yang lebih baik sehingga tampilan akan terlihat lebih realistis menyerupai warna aslinya.
International Telecommunication Union (ITU) memberikan standart untuk TV mengenai resolusi layar, frame rate, chroma subsampling, bit depth, dan color space. Dimana Rec. 709 atau BT.709 adalah standart yang diberikan untuk TV Hight Definition sedangkan Rec. 2020 atau BT.2020 definisi untuk standart TV UHD.
Gambar diatas menunjukkan color space dari REC 709 yang dimiliki oleh TV HD (high definition) dan BT.2020 atau REC 2020 yang dimiliki oleh TV UHD. Disitu terlihat bahwa color space dari TV UHD yang lebih luas dari TV HD yang berarti TV UHD dapat memberikan warna yang lebih beragam dibandingkan dengan warna yang dapat ditampilkan pada TV HD.
Catatan :TV HD atau TV High Definition terdiri dari TV HD Ready yang hanya mempunyai resolusi hingga 1280 X 720 pixel dan Full HD dengan resolusi 1920 X 1080 pixel.
Macam dari HDR
pada saat ini ada beberapa macam HDR, tetapi hanya ada 2 macam yang banyak diimplementasi, yaitu :
HDR10 – Open Standard
HDR10 adalah open standart yang diterapkan untuk teknologi HDR, dimana pembuat TV atau pengguna lainnya tidak perlu membayar lisensi untuk memakainya. HDR10 jarang ditulis dalam spesifikasi TV atau perangkat elektronik lainnya, tetapi dapat dikatakan bahwa TV yang mensupport HDR dapat dikatakan menggunakan standart HDR10.
Dolby Vision - lisensi
Adalah standart HDR yang ditetapkan oleh Dolby dimana pihak pengguna harus membayar lisensi kepada Dolby.
Secara teori diatas kertas, Dolby Vision dapat mensupport brightness (kecerahan) hingga 4.000 nits saat ini (dari total 10.000 nits) sedangkan HDR10 hanya mensupport maksimal hingga 1.000 nits saja.
Ada 4 perbedaan utama antara HDR10 vs Dolby Vision, yaitu :
- Lisensi :dimana yang menggunakan Dolby Vision harus membayar lisensi ke Dolby
- Chip khusus : diperlukan hardware chip khusus untuk decoding Dolby Vision
- 12 bit color : Dolby vision menggunakan 12 bit color sedangkan HDR10 atau HDR yang umum, menggunakan 10 bit color
- Extra “layer” : adanya extra “layer” informasi pada data gambar HDR yang berbasiskan adegan per adegan (per scene) tidak seperti HDR10 yang menggunakan basis secara keseluruhan
Pada sistem HDR dikenal metadata, yaitu informasi hasil pengkodean sinyal yang menentukan warna dan kecerahan. Pada Dolby Vision menggunakan metadata yang dinamis, yang menetapkan warna dan kecerahan tingkat individu untuk setiap adegan. Hal ini akan menghasilkan representasi yang lebih akurat tentang bagaimana gambar akan terlihat. Pada HDR10, digunakan metadata statis untuk keseluruhan adegan / scene, jadi hanya menggunakan sebuah nilai rata2 untuk tingkat warna dan kecerahan untuk seluruh film / adegan.
Gambar diatas menjelaskan perbedaan antara HDR10 dengan Dolby Vision(*diambil dari website LG)
Perusahaan pengguna HDR 10 dan Dolby Vision
Diatas adalah perusahaan yang mengadopsi sistem HDR10 dan Dolby Vision, dimana bisa saja suatu perusahaan mengadopsi kedua sistem HDR tersebut, seperti LG misalnya. Dimana LG menggunakan fitur Dolby Vision untuk jajaran TV UHD kelas Super Premiumnya. TV yang mempunyai fitur Dolby Vision umumnya juga bisa mensupport HDR10, tetapi tidak berlaku sebaliknya.
Pada saat ini belum ada Blu-ray UHD player yang mensupport Dolby Vision dan BDA (Blu-ray Disc Association) menentukan bahwa HDR10 sebagai standart / default yang harus dapat dimainkan dalam suatu Blu-ray UHD player, sedangkan Dolby Vision hanya sebagai fitur optional.
=======================
Dengan postingan tentang HDR diatas, maka kita akan lebih mudah mengerti tentang istilah HDR, HDR10, Dolby Vision dan pemakaiannya serta implementasi dalam TV Ultra HD 4K. Dan pada postingan selanjutnya kita akan membahas fitur lainnya dengan lebih detail.